Hasil belajar KAJIAN TEORI

2.1.4 Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada yang dipelajari oleh siswa Rifa’i, 2012: 85. Menurut Gagne dalam Suprijono, 2012: 5 menyebutkan bahwa hasil belajar berupa: a informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; b keterampilan intelektual yaitu kemempuan mempresentasikan konsep dan lambing; c strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; d keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaiaan gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; e sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaiaan terhadap objek tersebut. Menurut Suprihatiningrum 2016: 38 hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya akan diuraikan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai berikut: a. Aspek kognitif Dimensi kognitif adalah kemampuan berhubungan dengan berpikiran, mengetahui, dan memecahkan masalah seperti pengetahuan komprehensifik, aplikatif, sintesis, analisis dan pengetahuan evaluatif. Ranah kognitif terdiri yaitu meliputi. 1 Mengingat Remember antara lain: menyebutkan, menjelaskan, mengiden- tifikasi, membilng, menunjukkan, menyatakan, mempelajari. 2 Memahami Understand antara lain: memperkirakan, menjelaskan, memban- dingkan, mendiskusikan, mencontohkan, menjabarkan, menyimpulkan. 3 Menerapkan Apply antara lain meliputi: menugaskan, mengurutkan, menentukan, menerapkan, memodifikasi, menghitung, mengemukakakan. 4 Menganalisis Analyze antara lain: menganalisis, memecahkan, mendiagnosis, menemukan, mengukur, melatih. 5 Mengevaluasi Evaluate antara lain: membandingkan, menilai, mengkritik, memutuskan, memprediksi, memperjelas, menafsirkan, membuktikan. 6 Menciptakan Create antara lain: mengatur, menganimasi, mengumpulkan, mengkombinasikan, menghubungkan, menciptakan. b. Aspek Afektif Dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sifat, nilai, minat, dan apresiasi . Menurut Uno dalam Suprihatiningrum, 2016: 41-43, ada lima tingkat afeksi dari yang paling sederhana ke yang kompleks, yaitu kemampuan menanggapi, berkeyakinan, penerapan karya, serta ketekunan dan ketelitian. Menurut Depdiknas 2004: 7 aspek afektif yang bisa dinilai disekolah, yaitu sikap, minat, nilai, dan konsep diri, yang dijabarkan sebagai berikut. 1. Sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek. Objek ini bisa berupa kegiatan atau mata pelajaran. 2. Minat Minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minst siswa terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran. 3. Nilai Nilai adalah keyakinan seseorang tentang keadaan suatu objek atau kegiatan. 4. Konsep Diri Konsep diri digunakan untuk menentukan jenjang karier siswa, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, maka bisa dipilih alternatif karier yang tepat bagi diri siswa. c. Aspek Psikomotorik Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kawasan psikomotor mencakup, tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan skill yang bersifat manual atau motorik. Tingkat dalam aspek psikomotorik adalah. a. Persepsi Kemampun untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing- masing rangsangan. b. Kesiapan Kemampuan untuk mendapatkan dirinya dalam keadaan atau melalui suatu gerakan atau rangkaian gerakan. c. Gerakan Terbimbing Kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan. d. Gerakan yang terbiasa Kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. e. Gerakan yang kompleks Kemampuan utuk melakukan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat, dan efisien. f. Penyesuaian pada gerakan Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat. g. Kreativitas Kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan –kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalarn kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti mengolah data dari tes yang diberikan kepada siswa yang akan menentukan tingkat kelulusan belajar siswa. Nilai yang didapatkan ini adalah kombinasi dari nilai selama proses pembelajaran dan hasil belajar dan diolah menjadi bentuk nilai ketuntasan belajar. Dalam pembelajaran IPA hasil belajar dapat terlihat dari hasil kognitif berupa siswa dapat menjelaskan proses daur air. Hasil afektif berupa: 1 mempersiapkan diri untuk mengikuti proses pembelajaran; 2 siswa menanggapi apersepsi yang disampaikan oleh guru; 3 memperhatikan penyajian informasinya yang akan dipelajari melalui media gambar; 4 menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang diberikan oleh guru; 5 bekerja dalam kelompok membahas suatu masalah yang berupa lembar kerja siswa; 6 membantu anggota dalam satu kelompok untuk menyelesaikan permasalahan; 7 menyampaikan hasil diskusi didepan kelas; 8 menyimak dan menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain; 9 mengerjakan soal evaluasi. Dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi pada ranah kognitif.

2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN LANGENSARI KABUPATEN SEMARANG

0 12 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Mala

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 0 5

METODE PENELITIAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 25

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011/2012.

0 0 5

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SDN GUGUS MELATI KOTA SEMARANG

1 2 71