Hakikat Pembelajaran KAJIAN TEORI

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Menurut Winataputra 2008: 1.18 Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction”. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager 1992, pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut Trianto 2013: 17 menjelaskan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengarahkan siswa dalam proses belajar agar tercapai tujuan yang diharapkan. Tercapainya tujuan pembelajaran yaitu berupa pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. Cara mengukur tingkat pemahaman siswa yaitu dengan melakukan evaluasi. Menurut Suprijono 2012:13 pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada proses pembelajaran guru menyediakan fasiltas pembelajaran bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Jadi, dalam hal ini subjek pembelajaran adalah siswa. Pasal 1 butir 20 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebukan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Sementara menurut Darsono dalam Hamdani, 2011: 23 Menurut aliran behavioristik mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari. Pembelajaran yang efektif menurut Slameto 2010: 92 diperlukan syarat-syarat diantaranya sebagai berikut: 1 belajar secara aktif baik mental maupun fisik; 2 menggunakan berbagai metode atau strategi pembelajaran; 3 kurikulum yang baik dan seimbang; 4 membuat perencanaan sebelum mengajar; 5 menjadi narasumber, fasilitator, dan motivator yang handal; 6 memperhitungkan karakteristik intelektual, sosial dan kultural peserta didik. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah konsep dari dua dimensi kegiatan belajar dan mengajar yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahklan pada pencapaian tujuan dan indikator sebagai hasil belajar. Ciri utama pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Ini menunjukan bahwa unsur kesengajaan dari pihak di luar individu yang melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik baik perorangan atau secara kolektif dalam suatu sistem, merupakan ciri utama dari konsep pembelajaran. Disampin itu, ciri lain dari pembelajaran adalah adanya interaksi yang sengaja diprogramkan. Interaksi tersebut terjadi antara peserta didik yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik dengan pendidik, siswa lainnya, media dan atau sumber belajar lainnya. 2.1.2.1 Komponen-komponen Pembelajaran Komponen-komponen sistem pembelajaran menurut Sanjaya 2012: 60 adalah sebagai berikut: 2.1.2.1.1 Merumuskan tujuan Guru harus merumuskan tujuan yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran. Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaianya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect biasanya berupa pengetahuan, dan ke-terampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran khusus semakin spesifik dan operasional. 2.1.2.1.2 Materi pelajaran Materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Guru harus memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasi siswa karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran. Materi pembelajaran dalam sistem pembelajaran berada dalam Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan buku sumber. 2.1.2.1.3 Strategi atau metode Langkah atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan harus diimplementasikan melalui strategi yang tepat. Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penerapan strategi pembelajaran pendidik perlu memilih model-model pembelajaran yang tepat, metode mengajar yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat pendidik sebaiknya mempertimbangkan tujuan, karakteristik peserta didik, materi pelajaran dan sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi maksimal. 2.1.2.1.4 Alat dan sumber belajar Peran dan tugas guru bukan hanya sebagai sumber belajar tetapi juga berperan sebagai pengelola sumber belajar yang menjadi komponen penunjang. Komponen penunjang dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya. Komponen penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi, dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran 2.1.2.1.5 Evalusi Evalusi berfungsi umtuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa komponen pembelajaran ada 5, yakni merumuskan tujuan, materi pelajaran, strategi atau metode pembelajaran, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Semua komponen tersebut saling terkait. Komponen tersebut hanya batasan standar komponen pembelajaran, dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan belajar.

2.1.3 Teori Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN LANGENSARI KABUPATEN SEMARANG

0 12 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Mala

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 0 5

METODE PENELITIAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 25

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011/2012.

0 0 5

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SDN GUGUS MELATI KOTA SEMARANG

1 2 71