Deskripsi Proses Pembelajaran HASIL PENELITIAN

berada pada N-Gain g 0,3 yang berarti dalam kategori peningkatan sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa N-Gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan N-Gain pada kelas kontrol.

4.1.3 Deskripsi Proses Pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 April sampai dengan 28 Mei 2016 di SD Negeri Karanganyar 02 Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan model pembelajaran Science, Environment, Technology, Society SETS terhadap hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran IPA materi daur air. Pembelajaran dilaksanakan masing-masing 4 pertemuan. Pembelajaran dimulai dengan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksprimen. Kemudian pertemuan selanjutnya digunakan untuk pemberian perlakuan. Pada akhir pertemuan dilaksanakan posttest untuk mengukur keberhasilan pembelajaran setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Dalam penelitian ini variabel yang dikontrol adalah keterampilan guru yaitu hanya dilakukan satu guru yang melaksanakan pembelajaran baik kelas kontrol mupun kelas eksperimen. Sehingga tidak ada perbedaan kemampuan mengajar. Pada kelas eksperimen pembelajaran menggunakan model SETS yaitu dengan mengkaitkan aspek sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi secara timbal balik. Sedangkan pada kelas kontrol guru menggunakan model konvensional yaitu model yang sering digunakan dalam pembelajaran sehari-hari dan cenderung teacher centered. Berikut ini akan dideskripsikan tentang proses kegiatan pembelajaran secara umum dan dilampirkan juga lembar observasi model SETS, catatan lapangan 33 , serta dokumentasi 34 . Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen diawali dengan salam, do’a, pengkondisian kelas, presensi, yang dilakukan oleh guru. Untuk kegiatan awal guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa agar siap mengikuti pelajaran. Kemudian guru menggali pengetahuan awal siswa sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan inti guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan IPA melalui Tanya jawab. Guru selalu mengkaitkan permasalahan yang ada dengan unsur SETS. Pada saat pembelajaran diskusi, siswa diminta membuat kelompok yang beranggotakan 4-5 orang tiap kelompoknya. Kemudian tiap kelompok diberi topik untuk didiskusikan. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah siswa selesai berdiskusi dengan kelompoknya, selanjutnya tiap-tiap kelompok kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain menanggapinya. Dalam proses pembelajaran, kelas eksperimen tampak aktif dan antusias dalam menganalisis permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi dan kemudian guru menutup pembelajaran. Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran tanpa ada unsur SETS di dalamnya. Diawali dengan do’a, melakukan presensi, pengkondisian kelas dan dilanjutkan dengan memberikan apersepsi serta motivasi 33 Lampiran 4.10. Catatan Lapangan 34 Lampiran 4.12. Dokumentasi Penelitian agar siswa siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti, siswa diberikan penjelasan oleh guru, siswa mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh guru. Untuk menyelesaikan LKS siswa diminta untuk melakukan diskusi kelompok. Kemudian siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Dalam proses pembelajaran siswa kurang bisa memahami materi secara maksimal. Hal ini disebabkan siswa tidak bisa berpikir secara aktif. Selain itu, dalam pembelajaran siswa hanya bergantung pada informasi dari guru. Dalam diskusi kelompok siswa juga kurang antusias untuk mengidentifikasi masalah dalam LKS karena siswa kurang paham dengan materi yang telah disampaikan. Di akhir pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi dan setelah itu guru menutup pembelajaran. Pembelajaran menggunakan model SETS siswa diminta menghubungkan antar unsur SETS. Maksudnya adalah siswa menghubungkaitkan antara konsep sains yang dipelajari dengan benda-benda yang berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam SETS, sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk kelebihan maupun kekurangannya. Inti dari pembelajaran SETS adalah agar siswa memilki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur SETS sehingga diperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya. Konsep SETS akan membimbing siswa berfikir secara global dan mengetahui cara menyelesaikan masalah yang timbul akibat berkembangnya sains dan teknologi. Fokus utama terkait dengan nilai serta sikap mengenai keseharian siswa terhadap lingkungan. Hal ini dapat dikatakan bahwa melalui pendidikan SETS ini diharapkan agar peserta didik akan memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya”. Hal itu disebabkan karena pada pembelajaran berwawasan SETS, siswa lebih aktif untuk mengaitkannya dengan topik yang sedang hangat dibicarakan sehingga mereka lebih tertarik dan lebih paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini sejalan dengan tujuan dari pembelajaran SETS adalah agar siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur SETS sehingga diperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya. Sikap positif terhadap ilmu pengetahuan pada siswa mengembangkan suatu peningkatan pemahaman dan mencapai hasil terbaik secara keseluruhan dalam belajar.

4.2 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN LANGENSARI KABUPATEN SEMARANG

0 12 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Mala

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 0 5

METODE PENELITIAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 25

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011/2012.

0 0 5

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SDN GUGUS MELATI KOTA SEMARANG

1 2 71