b. Pertanyaan pikiran digunakan untuk mengetahui sejauh mana cara berpikir
siswa dalam menanggapi persoalan. Biasanya pertanyaan dimulai dengan kata mengapa, bagaimana.
3 Teknik mengajukan pertanyaan
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan antara lain: a.
Perumusan pertanyaan harus jelas dan terbatas. b.
Pertanyaan diajukan pada kelas sebelum menunjuk siswa untuk menjawab. c.
Memberi kesempatan siswa untuk memikirkan jawaban. d.
Menghargai pendapat atau pertanyaan dari siswa. e.
Pemberian pertanyaan merata. f.
Membuat ringkasan hasil tanya jawab sehingga diperoleh pengetahuan yang sistematik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah metode tanya jawab yaitu guru memberikan pertanyaaan sebelum menunjuk siswa
untuk menjawab, siswa diberi kesempatan untuk memikirkan jawaban, guru menghargai pendapat atau pertanyaan dari siswa, guru memberikan penguatan
pada siswa kemudian membuat ringkasan hasil tanya jawab sehingga diperoleh pengetahuan yang sistematis. Metode tanya jawab digunakan sebagai selingan
metode lain.
2.1.8 Model Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali sulit untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah: 1 pendekatan pembelajaran, 2 strategi pembelajaran, 3
metode pembelajaran; 4 dan model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, agar dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan
istilah tersebut. Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya 2014: 125 dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered
approach dan 2 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach. Dari pendekatan pembelajaran yang telah
ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian
secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara
dalam rangka pencapaian tujuan. Sanjaya, 2014: 125 mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David dalam Sanjaya, 2014: 146
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam
menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan
fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum metode adalah
cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari kata method Inggris, artinya
melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu. Apabila antara pendekatan, strategi, metode pembelajaran sudah terangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Menurut Suprijono 2012: 46 model pembelajaran ialah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Dick dan Carey, Weils, Benety dalam Wisudawati dan Sulistyowati,
2014: 48 model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengamalan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sementara itu, Arends dalam Trianto, 2013: 54
mengemukakan bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman untuk merancang pembelajaran yang sistematis dari awal hingga akhir. Model pembelajaran perlu
dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaik mungkin sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Banyak model pembelajaran telah dikembangkan oleh guru yang pada dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami dan
menguasai suatu pengetahuan atau pelajaran tertentu. Pengembangan model pembelajaran sangat tergantung dari karakteristik mata pelajaran ataupun materi
yang akan diberikan kepada siswa sehingga tidak ada model pembelajaran tertentu yang diyakini sebagai model pembelajaran yang paling baik. Semua tergantung
situasi dan kondisinya. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Istilah model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Menurut Kardi dan Nur dalam shoimin, 2014: 24 model pengajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur antara lain: 1 rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya; 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; 4
lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Menurut Soekamto dalam Shoimin, 2014: 23 model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Hal ini berarti model
pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar. Menurut Wisudawati dan Sulistyowati 2014: 49 model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengamalan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran dalam menyampaikan materi IPA akan berbeda dengan materi IPS dan matei pelajaran lain. Hal ini berarti bahwa tidak semua model
sesuai untuk semua materi pelajaran. Materi IPA pun mempunyai karakteristik sendiri sehingga tidak dapat menggunakan semua model pembelajaran. Sehingga
model pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.
2.1.9 Model Pembelajaran SETS