2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian tentang pembelajaran Science, Environment, Technology, Society SETS bukanlah penelitian pertama yang dilakukan oleh peneliti,
melainkan sudah dilaksanakan oleh banyak peneliti sebelumnya, di antaranya: Jurnal Nasional yang berjudul
“Efektifitas pembelajaran IPA dengan pendekatan salingtemas ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa” oleh Nuryanto, Achmad
Binadja, pada tahun 2010 Universitas Negeri Semarang. Dari penelitian yang dilakukan pada siswa SD kelas IV dapat diketahui bahwa nilai rata-rata minat
belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan pendekatan SALINGTEMAS sebesar 88 untuk kelas eksperimen dan 73 untuk kelas kontrol, hasil belajar IPA
materi sumber daya alam dan kebencanaan alam adalah 86 untuk kelas eksperimen dan 68 untuk kelas kontrol. Sehingga diketahui bahwa kelas
eksperimen memperoleh hasil lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Penelitian lain yang berjudul
“
Keefektifan model Science Technology Society
dalam pembelajaran sumber daya alam terhadap hasil belajar” oleh Erma Rustiani, pada tahun 2014 Universitas Negeri Semarang. Dari hasil penelitian
yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Kaligangsa Kulon 01 Brebes tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam antara yang menggunakan model STS dan yang menggunakan model konvensional. Berdasarkan rata-rata
nilai kedua kelas tersebut diperoleh simpulan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kaligangsa Kulon 01 Brebes pada mata pelajaran IPA materi sumber
daya alam yang menggunkan model STS lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional.
Penelitian berjudul
“Implemenasi pendekatan SETS Science, Environment, Technology, and Society pada mata pelajaran IPS kelas IV di MI-
Islam Kauman Suko rejo Kendal Tahun 2011” oleh Nita Idmeiawati Setyaningsih
pada tahun 2013 UIN Walisongo. Dari hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran dengan pendekatan SETS pada pembelajaran IPS pendidik
menggunakan metode diskusi untuk memacu merangsang dan memicu menumbuhkan semangat belajar karena pendidik mengajak siswa untuk
memperkuat pemahaman mereka melalui pengamatan langsung ke objek-objek yang berhubungan dengan materi pokok yang dipelajari. Dari semangat belajar
dan penguatan mengenai pemahaman peserta didik tersebut hasil dari pembelajaran dapat meningkat.
Penelitian yang berjudul “Mitigasi bencana alam berbasis pembelajaran bervisi science environment technology and society, oleh A. Rusilowati,
Supriyadi, A. Binadja, S.E.S. Mulyani pada tahun 2012 Universitas Negeri Semarang. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SD tersebut
dapat diketahui bahwa hasil implementasi menunjukkan model yang dikembangkan cocok untuk memahamkan materi kebencanaan alam dan dapat
meningkatkan pemahaman guru terhadap model pembelajaran kebencanaan alam yang terintegrasi dalam IPA bervisi SETS, serta meningkatkan pemahaman siswa
terhadap kebencanaan alam.
“Pengaruh model pembelajaran Science Environment Technology Society SETS terhadap hasil belajar IPA Biologi siswa pada materi pencemaran
lingkungan di Mts Negeri Bantul Yogyakarta” oleh Henderi pada tahun 2012 UIN Sunan Kalijaga. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa Mts Negeri Bntul
tersebut diketahui bahwa Tanggapan siswa terhadap model tabel pembelajaran SETS memiliki tanggapan yang positif pada pembelajaran IPA Biologi materi
pencemaran lingkungan di MTs Negeri Bantul Yogyakarta. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata persentase tanggapan siswa pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran SETS sebesar 69,77 lebih besar dibandingkan rata-rata persentase kelas kontrol dengan menggunakan model
konvensional sebesar 62,02. Jurnal Internasional yang berjudul
“Implementation of Science Environment Technology And Society Learning Integrated Model of Natural
Disaster in Science Subject in Disaster-Prone Areas Schools at Java and Outside Java, oleh Ani Rusilowati, Achmad Binadja, Supriyadi, Arif Widiyatmoko pada
tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian, dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran bencana dengan visi SETS terintegrasi dalam mata pelajaran
terbukti efektif untuk meningkatkan konsep pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial dan juga tanggap bencana. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor
peningkatan percobaan yang lebih tinggi dari kelas kontrol.”
2.3 KERANGKA BERPIKIR