4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Pemaknaan temuan didasarkan pada hasil observasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar 02 Kota Semarang pada mata pelajaran IPA.
Pembahasan hasil penelitian mengkaji tentang pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil penelitian. Pemaknaan temuan penelitian meliputi hasil pretest dan
hasil posttest. Sedangkan implikasi hasil penelitian meliputi implikasi teoritis, praktis, dan pedagogis.
4.2.1.1 Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Pretest dilakukan pada proses penelitian sebelum memberikan perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu diberikan soal pretest berupa
40 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang diperoleh dari 50 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian yang telah diujikan pada kelompok uji coba sebelumnya. Hasil
pretest pada materi daur air kelas kontrol dan eksperimen yang dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari kedua
kelompok tersebut. Kemampuan awal siswa terhadap materi daur air yang diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang cenderung sama, yaitu
berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Pretest dilakukan sebelum adanya perlakuan pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah dilakukan pretest kepada kedua kelompok tersebut, kemudian peneliti melakukan penilaian
dan analisis data yang telah diperoleh. Hasil diperoleh rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 5,59 sedangkan
pada kelas eksperimen sebesar 5,60. Berdasarkan rata-rata hasil pretest tersebut,
menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa terhadap materi daur air yang diujikan pada kelas kontrol dan eksperimen cenderung sama yaitu berdistribusi
normal dan homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Data distribusi normal hasil perhitungan diperoleh untuk hasil belajar Pretest dengan taraf signifikan
0,05 masing-masing yaitu 0,086 dan 0,115 yang artinya lebih kecil dari L tabel 0,180. Menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata dalam pembelajaran
IPA materi daur air antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji
homogenitas menggunakan uji F untuk mengetahui kedua kelas tersebut memiliki varian yang homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Diperoleh
yang artinya lebih kecil dari
⁄
sehingga pada kelas kontrol dan kelas eksperimen homogen. Berdasarkan hasil uji kesamaan
rata-rata diperoleh t
hitung
= 0,045. Kemudian dibandingkan dengan harga t
tabel
pada dk = 44
dan taraf α = 0,05 adalah 2,015. Kriteria pengujian hipotesis adalah H diterima apabila t
hitung
terletak diantara -t
tabel
dan t
tabel
. Pada hasil perhitungan diperoleh t
hitung
= 0,045 terletak diantara -2,015 dan 2,015. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak ada perbedaan hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Karanganyar 02 Kota Semarang.
Sebelum pelaksanaan pemberian perlakuan, dilakukan pengontrolan variabel pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol Sugiyono, 2013: 114.
Adapun variabel yang dikontrol dalam penelitian ini meliputi kemampuan belajar, jumlah pertemuan, sekolah, fasilitas sekolah, serta materi pembelajaran. Lokasi
penelitian ini mempunyai keadaan lingkungan sosial siswa yang masih dalam satu lingkungan sekolah, siswa di kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal
yang sama, yang dibuktikan dengan uji kesamaan rata-rata tes awal mata pelajaran IPA. Jumlah pertemuan pada kelas kontrol dan eksperimen masing-masing 4
pertemuan dan ditambah dengan pelaksanaan pretest posttest. Fasilitas sekolah berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan sama yaitu media gambar
dan dalam penelitian ini kedua kelas tersebut diajar oleh guru yang memiliki kemampuan sama. Materi yang diberikan kepada kedua kelas tersebut juga sama
yaitu materi daur air. Menurut Sugiyono 2013: 114 menjelaskan bahwa pada penelitian eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Pengontrolan variabel ini berfungsi untuk meminimalisasi variabel pengganggu yang mungkin dapat berpengaruh selama pemberian perlakuan
berlangsung sehingga dapat dikatakan bahwa optimalnya hasil belajar siswa di kelas eksperimen diakibatkan adanya perlakuan yang diberikan yaitu model
pembelajaran SETS bukan karena variabel pengganggu. 4.2.1.2
Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen Posttest dilaksanakan untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang
diberikan selama pembelajaran. Hasil posttest pada materi daur air kelas kontrol dan eksperimen yang dilaksanakan setelah diberikan perlakuan yang telah dinilai
dan dianalisis yaitu rata-rata posttest kelas kontrol diperoleh sebesar 6,84 dan kelas eksperimen sebesar 7,72. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu
melakukan uji normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan analisis data diperoleh data berdistribusi normal. Hasil perhitungan diatas diperoleh untuk hasil
belajar posttest dengan taraf signifikan 0,05 masing-masing yaitu kelas kontrol 0,179 dan 0,117 yang artinya lebih kecil dari L tabel 0,180. Menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan rata-rata dalam pembelajaran IPA materi daur air antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan. Artinya sampel
berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji homogenitas menggunakan uji F untuk mengetahui kedua kelas tersebut memiliki varian yang homogen atau tidak
berbeda secara signifikan. Diperoleh yang artinya lebih kecil dari
⁄
sehingga pada kelas kontrol dan kelas eksperimen homogen.
Berdasarkan hasil uji banding yaitu uji perbedaan rata-rata untuk menentukan perbandingan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh
bahwa t hitung = 3,058. Kemudian dibandingkan dengan harga t tabel pada dk = 44
dan taraf α = 0,05 adalah 2,015. Kriteria pengujian hipotesis adalah H diterima
apabila t hitung t tabel, untuk sebaliknya H ditolak. Pada hasil perhitungan
diperoleh t hitung = 3,058 lebih dari t tabel = 2,015, sehingga H ditolak. Artinya
Hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar 02 pada pembelajaran IPA materi daur air menggunakan model SETS efektif dari pada menggunakan model
konvensional. Dengan demikian, model pembelajaran SETS lebih efektif
diterapkan dalam pembelajaran IPA materi daur air dibandingkan dengan menggunakan model model konvensional.
Proses pembelajaran dengan model SETS guru berperan dalam kegiatan yang dilakukan dengan menciptakan pola berfikir yang melihat masa depan
dengan berbagai implikasinya. Membawa siswa untuk selalu berfikir secara terintegrasi yaitu dengan mengajak siswa untuk selalu berfikir kritis dalam
menghadapi sesuatu dengan mengacu pada sains lingkungan teknologi dan sosial. Dalam hal ini guru meminta siswa untuk menganalisis permasalahan yang terjadi
di lingkungan sekitar yang berhubungan dengan daur air yaitu permasalahan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, seperti pengaspalan jalan yang
mengakibatkan air hujan sulit meresap ke dalam tanah sehingga mengakibatkan cadangan air berkurang, maka diciptakan teknologi yang dapat membantu untuk
menanggulagi permasalahan tersebut berupa pembuatan bendungan, dengan adanya bendungan tersebut maka dapat membantu kegiatan manusia untuk sarana
irigasi, sarana penampung air dan dapat digunakan sebagai objek wisata. Guru juga harus mampu menjadi fasilitator yang mencukupi dalam pembelajaran SETS
serta menjadi acuan arah pencarian informasi bagi siswa. Yaitu dengan memberikan pengarahan serta pengetahuan tentang materi sesuai dengan konsep
SETS. Selanjutnya guru memberi tugas yang memacu siswa untuk belajar secara menyenangkan di lingkup SETS dan mampu membangkitkan minat pencarian
pengetahuan yang lebih mendalam. Dalam hal ini dilakukan diskusi kelompok dan melakukan pengamatan tentang proses terjadinya penguapan yang dapat
diibaratkan dengan proses terjadinya daur air dan kemudian menganalisis
permasalahannya sehingga siswa mampu berfikir tentang cara memanfaatkan pengetahuan yang mengandung unsur SETS. Siswa juga berusaha secara aktif
menyumbang kegiatan dan dapat memberikan pemikiran alternatif produktif dengan unsur SETS serta dapat mengembangkan teknologi dari pengetahuan
SETS. Dari kegiatan tersebut, maka dapat merangsang siswa untuk berinovasi, berkreasi dengan model SETS yang ditunjukkan dengan hasil posttest mata
pelajaran IPA materi daur air yang lebih efektif. Sependapat dengan hal tersebut didukung dengan teori SETS menurut
Binadja 1999: 1 bahwa guru harus memberikan kepada siswa pengetahuan yang sesuai dengan tingkatan pendidikannya. Isi pendidikan SETS perlu dikaitkan
dengan target pendidikannya. Hubungan yang tepat antara SETS dalam pembahasannya adalah keterkaitan antara topik bahasan dengan kehidupan sehari-
hari siswa. Teori lain yang mendukung dalam menentukan keberhasilan belajar siswa adalah dengan adanya model pembelajaran yang digunakan mampu
memberikan pengaruh terhadap keberhasilan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Dick dan Carey Weils Benety dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:46
yaitu model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga model pembelajaran yang inovatif lebih mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Teori tersebut relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andry Handayani 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil
perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 5,75 sehingga terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan SETS melalui kerja kelompok berbasis lingkungan dengan siswa yang
dibelajarkan dengan model konvensional siswa kelas V SDN 9 Sesetan, Denpasar. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ferawati 2012. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan rata-rata kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 81,41 dan kelas kontrol
memperoleh rata-rata sebesar 67,16. Hasil uji gain ternormalisasi menunjukan bahwa harga gain kelas eksperimen sebesar 0,06 sedang dan kelas kontrol
sebesar 0,28rendah. Sehingga dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa pembelajaran bencana alam banjir bervisi SETS lebih efektif dalam menigkatkan
pemahaman konsep bencana alam dan IPA. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta penelitian sebelumnya
yang mendukung dapat diketahui bahwa model pembelajaran SETS efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA, terutama pada materi daur air.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian