Analisis Tahap Akhir HASIL PENELITIAN

diantara -2,015 dan 2,015, sehingga H diterima. Artinya tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar kelas kontrol Pretest dan hasil belajar kelas eksperimen Pretest.

4.1.2 Analisis Tahap Akhir

Uji tahap ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Data yang digunakan pada analisis tahap akhir data adalah nilai posttest hasil belajar kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran menggunakan model SETS. Yaitu dengan perhitungn uji hipotesis akhir 25 berupa uji perbedaan rata-rata satu pihak kanan. Dan kemudian dilakukan uji peningkatan hasil belajar dengan menggunakan rumus N-gain 26 . Dan sebelum dianalisis, data posttest diuji normalitas 27 dan homogenitasnya 28 terlebih dahulu untuk menentukan statistika yang dipakai. 4.1.2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas 29 digunakan untuk mengetahui apakah suatu data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji lilifors dengan alat bantu program excel. Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas yaitu sebagai berikut. H : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 25 Lampiran 4.8. Perhitungan Uji Hipotesis Akhir 26 Lampiran 4.9. Perhitungan Uji N-Gain Score 27 Lampiran 4.6. Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 28 Lampiran 4.7. Uji Homogenitas Data Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 29 Lampiran 4.6. Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Uji normalitas dilakukan pada data yang didapatkan dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Berikut adalah hasil analisis data Posttest dari kedua kelas sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen N α L L tabel Keterangan Kontrol Posttest 23 0,05 0,179 0,180 Berdistribusi Normal Eksperimen Posttest 23 0,05 0,117 0,180 Kriteria pengujian hipotesis adalah H diterima apabila L L tabel. Pada hasil perhitungan diatas diperoleh untuk hasil belajar Posttest masing-masing memiliki nilai L L tabel, sehingga H diterima. Artinya sampel berdistribusi normal. 4.1.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian memiliki kondisi awal yang sama atau homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians mean, standart deviasi yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji F dengan alat bantu excel pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas 30 adalah sebagai berikut. H0: Ke dua sampel homogen H1: Ke dua sampel tidak homogen 30 Lampiran 4.7. Uji Homogenitas Data Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Varians X 1,07 Varians Y 0,82 F tabel 2,358 Keterangan Homogen Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa . Pada dk 1 = 22, dk 1 = 22 dan taraf α = 0,05, diperoleh ⁄ . Kriteria pengujian hipotesis adalah H ditolak apabila . Pada hasil perhitungan diperoleh , maka H diterima atau kedua sampel homogen. 4.1.2.3 Uji Hipotesis Akhir Perhitungan uji hipotesis akhir 31 yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata satu pihak kanan untuk membuktikan salah satu kriteria efektif. Yaitu menentukan perbandingan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil awal perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. 31 Lampiran 4.8. Perhitungan Uji Hipotesis Akhir H : Hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar 02 pada pembelajaran IPA materi daur air menggunakan model SETS lebih rendah sama dengan menggunakan model konvensional. μ1 μ2. H 1 : Hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar 02 pada pembelajaran IPA materi daur air menggunakan model SETS lebih tinggi dari pada menggunakan model konvensional. Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 7,72 6,84 0,82 1,07 0,95 3,015 dk 44 t tabel 2,015 Kriteria H ditolak Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa t hitung = 3,058. Kemudian dibandingkan dengan harga t tabel pada dk = 44 dan taraf α = 0,05 adalah 2,015. Kriteria pengujian hipotesis adalah H diterima apabila t hitung t tabel , untuk sebaliknya H ditolak. Pada hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,058 lebih dari t tabel = 2,015, sehingga H ditolak. Artinya Hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar 02 pada pembelajaran IPA materi daur air menggunakan model SETS lebih tinggi dari pada menggunakan model konvensional. 4.1.2.4 Uji N-Gain Analisis N-Gain digunakan untuk mencari perbedaan peningkatan hasil belajar yang diperoleh dengan cara membandingkan N-Gain kelas kontrol dengan N-Gain pada kelas eksperimen. Di bawah ini merupakan hasil N-Gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang didapatkan dengan rumus dan kriteria N- Gain 32 sebagai berikut. ̅ ̅ ̅ Tabel 4.9 Kriteria N-Gain Rentang Nilai Gain Interpretasi 0,7g1 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang 0g 0,3 Rendah Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Analisis N-Gain No Kelas Mean N-Gain Kriteria 1 Pretest Kontrol 5,59 0,28 Rendah Postest Kontrol 6,84 2 Pretest Eksperimen 5,60 0,48 Sedang Postest Eksperimen 7,72 Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel di atas dapat dilihat nilai rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah sebesar 0,28 28. Hal tersebut berarti peningkatan kelas kontrol berada pada N-Gain g 0,3 yang berarti dalam kategori peningkatan rendah. Sedangkan rerata N-Gain kelas eksperimen adalah sebesar 0,48 48. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kelas eksperimen 32 4.9. Perhitungan Uji Gain Score berada pada N-Gain g 0,3 yang berarti dalam kategori peningkatan sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa N-Gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan N-Gain pada kelas kontrol.

4.1.3 Deskripsi Proses Pembelajaran

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN LANGENSARI KABUPATEN SEMARANG

0 12 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Mala

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 0 5

METODE PENELITIAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Siswa Kelas V SDN 01 Malanggetan Tahun 2011/2012.

0 1 25

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran SETS (science environment technology and society) pada siswa kelas IV SDN Pulokulon 05 tahun ajaran 2011/2012.

0 0 5

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SDN GUGUS MELATI KOTA SEMARANG

1 2 71