2.1.10 Keefektifan Model PBL dalam Pembelajaran PKn
Kegiatan belajar memilki kaitan erat dengan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran akan terjadi proses belajar. Briggs dalam Rifa’i dan Anni
2009: 191 menyatakan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh
kemudahan. Seperangkat peristiwa yang dimaksud tersebut, akan membangun pembelajaran yang bersifat internal jika siswa melakukannya secara mandiri, dan
bersifat eksternal jika bersumber dari pihak lain misalnya pendidik. Selain itu, Gagne dalam
Rifa’i dan Anni 2009: 192 juga menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk
mendukung proses internal belajar. Kemudian dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 dijelaskan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Beberapa pengertian pembelajaran di atas menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi atau interaksi antara siswa, pendidik,
dan sumber lain sebagai sumber belajar yang terjadi dalam situasi terencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa
dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen yang saling berkaitan. Rifa’i dan Anni 2009: 194 menyatakan ada enam komponen pembelajaran yaitu tujuan,
subjek belajar, materi pelajaran, strategi, media, evaluasi, dan penunjang. Suatu proses pembelajaran akan terjadi secara efektif dan dapat mencapai tujuan yang
direncanakan apabila komponen-komponen pembelajaran tersebut berinteraksi dengan baik.
Keefektifan pembelajaran merupakan hasil guna yang diperoleh siswa setelah terjadi proses belajar mengajar. Menurut Soemosasmito dalam Trianto
2009: 20, suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pembelajaran, antara lain:
1 Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap kegiatan pembelajaran.
2 Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa. 3 Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa
diutamakan. 4 Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,
mengembangkan struktur kelas yang mendukung. Jadi, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif seluruh komponen
pembelajaran harus dapat berinteraksi dengan baik serta dapat memenuhi persyaratan utama keefektifan pembelajaran yang telah dijelaskan di atas.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan terbukti model pembelajaran Problem Based Learning efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa sekolah. Beberapa penelitian tersebut antara lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Median Agus Priadi, Suciati Sudarisman, dan Suparmi tahun 2012 tentang “Pembelajaran Biologi Menggunakan Model