yang diajarkan. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut berupa remedial atau pengayaan. Guru memberikan pekerjaan kemudian mengakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam. Proses pembelajaran siswa pada kelas eksperimen untuk pertemuan kedua,
ketiga, dan keempat membahas materi yang sama dengan topik yang berbeda- beda setiap pertemuannya. Hasil pertemuan pertama dalam proses pembelajaran,
siswa masih terlihat kurang percaya diri dalam mempresentasi hasil diskusi. Namun setelah ada perbaikan dari guru maka pada pertemuan selanjutnya
pembelajaran menjadi lebih baik lagi. Siswa menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan presentasi hasil diskusi dan siswa berani bertanya mengenai hal-
hal yang belum dipahami serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
4.1.5 Aktivitas Siswa
Pengamatan aktivitas siswa dalam penelitian sebagai data pendukung model Problem Based Learning, yang dinilai melalui lemba pengamatan, berikut
tabel hasil pengamatan:
Tabel 4.12
Aktivitas Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-
Indikator yang Dinilai Jml
A B
C D
E F
G 1
69 77
80 72
65 76
88 527
67,22 2
86 79
81 90
61 75
87 559
71,30 3
86 79
81 92
86 89
101 614
78,32 4
90 91
97 96
98 94
102 668
85,20 Jumlah
331 326
339 350
310 334
378 Persentase
Indikator 73,88
72,77 75,67
78,13 69,20
74,55 84,38
Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 75,51
Keterangan: A
= menemukan materi pembelajaran melalui diskusi kelompok B
= mencai informasi dari lingkungan secara berkelompok C
= menemukan masalah
D = menemukan alternatif pemecahan masalah dengan anggota
kelompok E
= mempresentasikan hasil kerja kelompok F
= menganalisis dan mengevaluasi alteratif pemecahan masalah G
= merangkum materi yang telah dipelajari Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai persentase aktivitas siswa
pada pembelajaran pertama sebesar 67,22, pembelajaran kedua meningkat menjadi 71,30, ketiga sebesar 78,32 dan keempat sebesar 85,20. Rata-rata
nilai persentase pada kelas eksperimen adalah 75,51 termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
4.2 Pembahasan
Penelitian eksperimen ini dilakukan selama kurang lebih 5 minggu, yaitu mulai tanggal 16 April 2016 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2016. Penelitian
dilaksanakan di dua kelas yaitu, kelas eksperimen SDN Karangayu 02 dan kelas kontrol SDN Tawang Mas 02. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan untuk
mengkaji keefektifan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Perbedaan dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan terletak pada perlakuan yang diberikan antara kedua sampel kelas. Kelas eksperimen menerapkan model Problem Based
Learning dalam proses pembelajaran dan kelas kontrol menerapkan model konvensional yang didominasi ceramah. Adapun variabel yang diteliti dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn.