Pembelajaran PKn di SD

8 Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.

2.1.6.4 Pembelajaran PKn di SD

Ruminiati 2007: 1-30 menyatakan PKn SD merupakan matapelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai, yaitu mata pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila budaya bangsa seperti yang terdapat pada kurikulum PKn SD. Winataputra 2009: 1.29, menyatakan tuntutan pedagogis dalam pembelajaran PKn diartikan sebagai pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan kewarganegaraan yang tersurat dan tersirat dalam lingkup isi dan kompetensi dasar. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, secara terperinci tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; 2 berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti- korupsi; 3 berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; 4 berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Winataputra 2009: 1.39, menyatakan PKn merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional. PKn sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat pada umumnya karena PKn merupakan pendidikan nilai, demokrasi, moral, sosial,dan masalah pendidikan politik. Sementara itu, Kurnia 2008: 3.20, menyatakan moral adalah sesuatu yang tidak dibawa dari lahir, tetapi sesuatu yang berkembang dan dapat diperkembangkan dipelajari. Perkembangan moral merupakan proses internalisasi nilai norma masyarakat sesuaidengan kematangan dan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap peraturan yang berlaku dalam kehidupannya. Perkembangan moral mencakup aspek kognitif yaitu pengetahuan tentang baik buruk atau benar salah, dan aspek afektif yaitu sikap moral mengenai bagaimana cara pengetahuan moral itu dipraktikkan. Sikap moral dikenalkan dan diajarkan oleh guru melalui pendidikan. Siswa perlu mengetahui nilai-nilai yang perlu dipertahankan dan nilai-nilai yang berkembang karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sementara itu, guru berperan dalam mendidik siswa menjadi anak yang baik, dan bersikap moral secara baik dan benar . Proses pembelajaran memiliki tujuan agar siswa mencapai kompetensi yang telah dirancang sebelumnya. Keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa elemen pembelajaran, antara lain performansi guru dan siswa performansi guru dalam pembelajaran akan mempengaruhi mutu pendidikan. Semakin baik performansi guru dalam pembelajaran, maka akan semakin baik pula mutu pendidikan. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran belum dapat dikatakan berhasil apabila tidak membawa perubahan pada diri siswa. Pembelajaran seharusnya dapat mengarahkan siswa pada proses belajar. Mengingat setiap proses pembelajaran perlu dipersiapkan maka setiap tujuan pembelajaran perlu dirumuskan sedemikian rupa agar dapat diukur tingkat keberhasilannya. Materi disampaikan guru berdasarkan perencanaan sebelumnya. Guru perlu memperhatikan bahwa model pembelajaran yang digunakan juga sesuai dengan materi yang akan disajikan kepada siswa karena tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan dan sesuai dengan karakter materi. PKn sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Kemampuan siswa yang perlu dikembangkan yaitu mampu untuk menyesuaikan diri, memilih, dan mengembangkan lingkungannya. Siswa diharapkan mampu menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan PKn secara maksimal maka diperlukan suasana pembelajaran yang demokratis.

2.1.7 Model Pembelajaran