73,88; 2 mencari informasi dari lingkungan secara berkelompok sebesar 72,77; 3 menemukan masalah sebesar 75,67; 4 menemukan alternatif
pemecahan masalahan dengan anggota kelompok sebesar 78,13; 5 mempresentasikan hasil kerja kelompok 69,20; 6 menganalisis dan
mengevaluasi alternatif pemecahan masalah 74,55; 7 merangkum materi yang telah dipelajari 84,38. Hasil perhitungan tersebut dimasukkan dalam kriteria
aktivitas menurut Kusumah, dkk 2012: 154 termasuk dalam kriteria sangat tinggi pada indikator 3, 4, dan 7. Sedangkan kriteria tinggi pada indikator 1, 2, 5,
dan 6. Rata-rata persentase aktivitas kelas ekspserimen sebesar 75,51 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi sehingga dapat membuktikan bahwa model
Problem Based Learning dapat menjadikan siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Sebagaimana hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya
oleh Laila Puspita dkk yaitu Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map dan Mind Map terhadap
Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa menyatakan ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar
kognitif siswa.
4.2.1.4 Tingkat Efektivitas Model Problem Based Learning
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa. Tingkat keefektifan dapat
diukur melalui perbedaan rata-rata kelas hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol.
Gambar 4.1 Histogram Rata-rata Nilai Tes Akhir Posttest
Histogram 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. Setelah
dilakukan uji t diperoleh nilai signifikansi data 0,010,05, selain itu diperoleh t
hitung
3,274 t
tabel
2,002 dengan taraf signifikansi 5. Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
PKn kelas eksperimen dan hasil belajar PKn kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dan sesudah pembelajaran dapat dihitung menggunakan analisis indeks gain. Tingkat keefektifan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar
dapat diketahui melalui perhitungan peningkatan pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
73.13
66.42
62 64
66 68
70 72
74
eksperimen kontrol
Rata-rata Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Rata-rata Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Skor Hasil Belajar PKn
Rata-rata skor pretest pada kelas kontrol sebesar 53,00 dan skor posttest kelas kontrol sebesar 66,42. Kelas kontrol mengalami kenaikan rata-rata skor
gain score sebesar 13,42. Rata-rata skor pretest pada kelas eksperimen sebesar 53,75 dan skor posttest kelas eksperimen sebesar 73,13. Kelas kontrol mengalami
kenaikan rata-rata skor gain score sebesar 19,38. Diketahui bahwa rata-rata gain kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata gain kelompok
kontrol. Rata-rata gain kelompok eksperimen adalah 0,42 termasuk kategori
sedang dan kelompok kontrol adalah 0,29 termasuk dalam kategori rendah. Selain itu, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari harga t
hitung
. Harga t
hitung
menggunakan perhitungan Microsoft Excell 2010 yaitu 3,274 lebih besar dibandingkan harga t
tabel
2,002. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah adanya perlakuan dibandingkan dengan kelas
kontrol. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diketahui melalui analisis indeks gain score ternormalisasi. Berdasarkan
53.75 73.13
53 66.42
10 20
30 40
50 60
70 80
pretest posttest
eksperimen kontrol
perhitungan menggunakan Microsoft Excell 2010 diperoleh pada kelas eksperimen interpretasi indeks gain rendah sebanyak 8 siswa, indeks gain sedang
sebanyak 18 siswa,dan indeks gain tinggi 2 siswa. Pada kelas kontrol interpretasi indeks gain rendah sebanyak 14 siswa, indeks gain sedang 16 siswa, dan indeks
gain tinggi tidak ada. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa model Problem Based
Learning dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
cukup aktif. Siswa aktif dalam proses pembelajaran, baik saat berdiskusi maupun bertanya jawab dengan guru. Siswa menjadi lebih berani mengemukakan
pendapat dan terlatih kerja sama antar kelompok. Sebagaimana penelitian yang sudah dilakukan Kendid Mahmudi tahun
2013 tentang Penerapan Lesson Study Menggunakan Model PBL dalam Pembelajaran Fisika di SMP menunjukkan penerapan PBL berpengaruh positif
untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian