106
suku bunga tabungan, deposito dan kredit. Selanjutnya dengan kondisi demikian, maka hal ini akan memicu masyarakat untuk beralih dan memindahkan dananya
ke bank konvensional dengan alasan tingkat pengembalian return yang lebih tinggi dan lebih pasti ketimbang dengan bagi hasil yang ditawarkan pada bank
syariah.Sehingga hal ini membuat Dana Pihak Ketiga DPK bank syariah terancam dan pada akhirnya mengganggu profitabilitas bank.
Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sukirno
3
, yang menyatakan bahwa faktor-faktor ekonomi makro seperti suku bunga berpengaruh
terhadap profitabilitas bank. Selain itu hasil temuan juga ini mendukung hasil penelitian dari Ayu Yanita Sahara 2013, dan Liyana 2012 yang menunjukkan
bahwa BI rate berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA.
3
Sadono Sukirno, Makroekonomi Suatu Pengantar Jakarta: Rajawali Pers, 2003, h. 93.
106
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR,
Financing to Deposit Ratio FDR, Inflasi, dan BI rate terhadap Return On Asset ROA Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2014. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis dengan menggunakan anilisis regresi linear berganda dengan empat variabel independen CAR, FDR, Inflasi, dan BI rate dan satu variabel
dependen ROA menunjukkan bahwa: 1.
Variabel CAR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap ROA bank umum syariah di Indonesia karena nilai probabilitasnya sebesar 0,131 yang berarti
berada di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05. Sehingga Ha yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA bank umum
syariah di Indonesia ditolak. 2.
Variabel FDR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap ROA bank umum syariah di Indonesia karena nilai probabilitasnya sebesar 0,633 yang berarti
berada di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05. Sehingga Ha yang menyatakan bahwa rasio FDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA bank umum
syariah di Indonesia ditolak.
107
3. Variabel Inflasi tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA bank
umum syariah di Indonesia karena nilai probabilitasnya sebesar 0,072 yang berarti berada di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05. Sehingga Ha yang
menyatakan bahwa rasio Inflasiberpengaruh signifikan negatif terhadap ROA bank umum syariah di Indonesia ditolak.
4. Variabel BI rate berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA bank umum
syariah di Indonesia karena nilai probabilitasnya sebesar 0,000 yang berarti berada di bawah tingkat signifikansi sebesar 0,05. Sehingga Ha yang
menyatakan bahwa rasio BI rate berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA bank umum syariah di Indonesia dapat diterima.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini karena dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel
independen tertentu saja CAR, FDR, Inflasi, dan BI rate dan juga hanya menggunakan 4 Bank Umum Syariah di Indonesia sebagai objek
penelitian.Sehingga diharapkan kepada penelitian mendatang yang terkait dengan tema penelitian ini agar lebih menambah variabel independen seperti rasio-rasio
keuangan dan variabel makroekonomi lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah dan diharapkan menambah jumlah
objek penelitian agar lebih merepresentasikan kondisi perbankan syariah di Indonesia.