METODE PENELITIAN Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR), Rasio Likuiditas (FDR), Inflasi, dan BI rate Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mega Indonesia P
38
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah danatau unit syariah.
2
Menurut Pasal 1 ayat 12 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Lembaga yang berwenang di sini adalah
Dewan Pengawas Syariah DPS yang bersifat independen yang merupakan kepanjangan dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI.
DPS ditempatkan pada bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dengan tugas yang diatur oleh DSN-MUI. Adapun prinsip perbankan
syariah menurut Aziz sebagai berikut:
3
a. Larangan riba dan bunga. Larangan ini dimulai dari adanya pelarangan yang tegas terhadap riba.
Tidak diragukan lagi bahwa apa yang diharamkan oleh al- Qur’an maupun al-
hadits adalah riba. Al-Quran mengharamkannya dalam QS. Al- Baqarah 2: 275. Allah berfirman:
2
http:www.academia.edu8739185Prinsip_dasar_manajemen_Syariah diakses pada 4
Juni 2015.
3
Aziz Budi Setiawan, “Perbankan Syariah: Challenges dan Opportunity Untuk
Pengembangan di Indonesia”, Jurnal Koordinat, Edisi: Vol. VIII No. 1, h. 4.
39
Artinya : “Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantara tekanan
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil
riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba,
maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
b. Keadilan sosial, persamaan, dan hak milik. Keadilan sosial dalam pandangan Islam menuntut pemilik dana dan
pengguna dana untuk berbagi atas keuntungan, demikian juga bila terjadi kerugian. Islam memberikan panduan bahwa proses akumulasi kekayaan dan
distribusi ekonomi terbentuk secara fair dan benar. c. Uang sebagai modal “potensial”.
Dalam pandangan Islam uang merupakan modal “potensial”. Ia akan menjadi modal nyata ketika uang tersebut bekerjasama dan bergabung dengan