48
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
11
Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.
12
Profitabilitas menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien atau tidak. Efisiensi
sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
2. Analisis Tingkat Profitabilitas
Analisis tingkat profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan.
13
Menurut Lukman Dendawijaya
14
, analisis tingkat profitabilitas suatu bank sebagai berikut :
1. Return On Asets ROA
2. Return On Equity ROE
3. Rasio Biaya OperasionalBOPO
4. Net Profit Margin NPM
11
Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi Yogyakarta: PT. BPFE Yogyakarta, 2011, h. 122.
12
Malayu Hasibuan, Dasar- Dasar Perbankan, h. 100.
13
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 118.
14
Ibid., h.118.
49
Selanjutkan penilaian profitabilitas yang dapat dipakai adalah Return On Asset ROA karena bank diharuskan menggunakan rasio ROA untuk mengukur
profitabilitasnya sesuai dengan PBI No. 610PBI2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum yang tertuang dalm pasal 4 ayat 4 dalam penilaian
kesehatan bank menurut CAMELS. Sehingga ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset ROA. Return On Asset
ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat.
15
Untuk menghitung ROA dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa ROA Return On Asset merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan profit secara keseluruhan yang diperoleh dari aktiva yang dimiliki bank.
C. Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio
1. Pengertian Capital Adequacy Ratio CAR
15
Ibid., h. 119.
Laba Bersih sebelum pajak Total Aktiva
x
50
Menurut Dendawijaya
16
, CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan , surat
berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana
– dana dari sumber – sumber di luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain
– lain. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 1015PBI2008 pasal 2 ayat 1
tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8 dari asset tertimbang menurut risiko ATMR. Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank
of International Settlements BIS, seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 dari ATMR.
Manajemen bank perlu mempertahankan nilai CAR sesuai dengan ketentuan karena dengan modal yang cukup maka bank dapat melakukan
ekspansi usaha dengan lebih aman dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya. CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus :
2. Unsur-Unsur Capital Adequacy Ratio CAR
Modal adalah faktor penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian.
17
Menurut Susilo
18
, modal terdiri dari:
16
Ibid., h. 121.
17
Rivai, Veithzal, Andria Pertama, dan Ferry N Idroes, Bank and Financial Intitution Management Jakarta: Rajawali Pers, 2007, h. 709.
Modal Sendiri ATMR
x