Pengujian Hipotesis 1 H1 Koefisien SqrtBIRate sebesar -0,890 menyatakan bahwa BI rate berpengaruh
104
dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05, karena lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa inflasi
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia tidak diterima, sedangkan berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa
koefisien untuk variabel ini bernilai negatif, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel inflasi terhadap ROA adalah negatif.
Kondisi ini mengandung arti bahwa semakin tinggi nilai inflasi maka mengakibatkan penrunan pada ROA bank umum syariah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas bank. Teori yang
menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif dalam penelitian ini tidak terbukti, meskipun terjadi kenaikan inflasi yang cukup tinggi sepanjang tahun 2013-2014,
namun keadaan tersebut tidak cukup mempengaruhi ROA bank umum syariah. Hal ini diasumsikan bahwa bank syariah melakukan beberapa antisipasi dan
kebijakan dalam menghadapi efek yang ditimbulkan inflasi. Selain itu ada peran Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam menstabilkan nilai uang. Maka dengan
asumsi kedua hal tersebut membuat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA bank umum syariah dalam penelitian ini. Hasil ini sesuai dengan teori
ekonomi islam murni yang menjelaskan bahwa pada ekonomi islam lebih mengutamakan perputaran uang pada sektor riil sehingga ada kesesuaian antara
Money Supply dan Money Demand yang membuat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
105
Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Adi Stiawan 2009, Sartika Dewi Kurniasari 2012, Liyana 2012, dan Achmad Aditya Ramadhan
2013 yang menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA.