Teori Ekonomi Basis TINJAUAN PUSTAKA

30 menghasilkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita, dan penciptaan peluang kerja di daerah tersebut. Pertanyaan yang muncul dari teori ekonomi basis adalah sanggupkah setiap provinsi memanfaatkan peluang ekspor yang ada, terutama dalam era otonomi daerah dan era perdagangan bebas Tambunan, 2001. Teori ekonomi basis digunakan untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau non-basis. Ada beberapa metode pengukuran dalam teori ekonomi basis, yaitu metode pengukuran langsung dan metode pengukuran tidak langsung. Metode pengukuran langsung dapat dengan survei langsung untuk mengidentifikasi sektor mana yang merupakan sektor basis. Metode ini menentukan sektor basis dengan tepat. Akan tetapi metode ini memerlukan biaya, waktu, dan tenaga kerja yang banyak. Mengingat hal tersebut di atas, maka sebagian besar pakar ekonomi wilayah menggunakan metode pengukuran tidak langsung. Beberapa metode pengukuran tidak langsung, yaitu: 1 metode melalui pendekatan asumsi; 2 metode Location Quotient; 3 metode kombinasi 1 dan 2; 4 metode kebutuhan minimum Budiharsono, 2001. Menurut Arsyad 2004, Location Quotient merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperluas analisis shift share. Teknik ini membantu kita untuk menentukan kapasitas ekspor perekonomian daerah dan derajad self sufficiency suatu sektor. Dalam teknik ini kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi 2 golongan: 31 1. Kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun di luar daerah yang bersangkutan. Industri seperti ini dinamakan industry basic. 2. Kegiatan ekonomi atau industri yang hanya melayani pasar di daerah tersebut. Jenis ini dinamakan industry non basic atau industri lokal. LQ adalah suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai tambah sebuah sektor di suatu daerah KabupatenKota terhadap sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala provinsi atau nasional. Dengan kata lain, LQ dapat menghitung perbandingan antara share output sektor i di kota dan share output sektor i di provinsi Bappenas, 2003 : ⁄ ⁄ Keterangan: = PDRB sektor i regional = total PDRB regional = PDRB sektor i nasional = total PDRB nasional LQi 1 mengindikasikan ada kegiatan ekspor di sektor tersebut atau sektor basis B, sedangkan LQi 1 disebut sektor nonbasis NB. Ada beberapa keunggulan dari metode LQ, sebagai berikut: 32 1. Metode LQ memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. 2. Metode LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis untuk mengetahui trend. Beberapa kelemahan Metode LQ adalah: 1. Berasumsi bahwa pola permintaan di setiap daerah identik dengan pola permintaan bangsa dan bahwa produktivitas tiap pekerja di setiap sektor regional sama dengan produktivitas tiap pekerja dalam industri-industri nasional. 2. Berasumsi bahwa tingkat ekspor tergantung pada tingkat disagregasi.

2.9. Konsep Sektor Unggulan Basis

Sektor unggulan adalah sektor yang dimana keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan suatu wilayah. Kriteria sektor unggulan pun sangat bervariasi. Tergantung seberapa besar peranan sektor tersebut dalam pembangunan wilayah. Salah satu yang dapat memengaruhi sektor unggulan yaitu faktor anugerah endowment factors. Dengan adanya keberadaan sektor unggulan ini sangat membantu dan memudahkan pemerintah dalam mengalokasikan dana yang tepat sehingga kemajuan perekonomian akan tercapai. Sektor basis atau sektor unggulan ini dapat mengalami kemajuan maupun kemunduran. Hal ini tergantung pada usaha-usaha suatu wilayah guna meningkatkan sektor unggulan tersebut. Adapun beberapa sebab 33 kemajuan sektor basis yaitu : 1 perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi, 2 perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah, 3 perkembangan teknologi dan 4 adanya pengembangan prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan penyebab terjadinya kemunduran pada sektor unggulan yaitu perubahan permintaan di luar daerah dan kehabisan cadangan sumberdaya. Sektor unggulan sangat berperan penting pada suatu pembangunan wilayah. Hal ini dapat dilihat pada besar kecilnya pengaruh serta peranannya terhadap pembangunan tersebut, diantaranya Tarigan, 2005 : 1. Sektor unggulan tersebut memiliki laju pertumbuhan yang tinggi 2. Sektor unggulan tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif besar 3. Sektor unggulan tersebut memiliki keterkaitan antar sektor yang tinggi baik ke depan maupun ke belakang. 4. Sektor unggulan tersebut mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi

2.10. Metode Analisis Sektor Unggulan

2.10.1. Metode Analisis LQ Location Quotient

Metode ini dilakukan dengan cara menghitung perbandingan antara pendapatan di sektor i pada daerah bawah terhadap pendapatan total semua sektor di daerah bawah dengan pendapatan di sektor i pada daerah atas terhadap pendapatan semua sektor di daerah atasnya. Ketentuan dalam metode ini adalah jika nilai LQ 1 maka sektor i dikategorikan sebagai sektor basis atau sektor unggulan. Sedangkan jika nilai LQ 1 maka sektor