Otonomi Daerah TINJAUAN PUSTAKA

21 Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah, maka daerah mempunyai hak, wewenang dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai peraturan perundang-undangan. Sejalan dengan adanya Undang-Undang Otonomi Daerah tersebut maka sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menangani potensi wilayah yang berada dalam ruang lingkup pemerintahannya Murhaeni, 2009. Otonomi daerah memberikan kesempatan yang luas kepada daerah, khususnya kabupatenkota dalam melaksanakan program-program pembangunannya. Banyak aspek yang dapat dilakukan secara mandiri di tingkat pertanggungjawaban suatu program pembangunan. Otonomi daerah di sisi lain juga menuntut kesiapan daerah dalam mempersiapkan dan melaksanakan berbagai kebijakan yang kini bergeser menjadi tanggung jawab daerah. Kesiapan sumber daya manusia dan pemerintah daerah saja tidak cukup tanpa didukung oleh komponen lain, misalnya kesiapan masyarakat di daerah dan kondisi sumber daya alam. Daerah dalam konsep otonomi daerah mempunyai keunikankarakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut antara lain masing-masing wilayah administratif mempunyai potensi sumber daya alam, etnis, budayatradisi, sumber daya manusia yang beragam dan khas. Dalam konsep otonomi daerah diharapkan berbagai potensi yang ada di daerah dapat secara optimal mendukung pelaksanaan pembangunan Usman et.al, 2001. 22

2.4. Pembangunan Daerah dan Perencanaan Pembangunan Daerah

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang besangkutan endogenous development dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal daerah. Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi Arsyad, 2004. Pembangunan daerah pada umumnya mencakup berbagai dimensi pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap. Pada awalnya, kegiatan pembangunan daerah biasanya ditekankan pada pembangunan fisik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kemudian diikuti dengan pembangunan sosial politik. Namun demikian, tahapan ini bukanlah merupakan suatu ketentuan yang berlaku umum, karena setiap daerah mempunyai potensi pertumbuhan yang berbeda dengan daerah lain. Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kondisi sosial, budaya, ekonomi, ketersediaan infrastruktur, dan lainnya sangat berpengaruh pada penerapan konsep pembangunan yang dilaksanakan Adisasmita, 2006. Perencanaan pembangunan daerah dimaksudkan agar semua daerah dapat melaksanakan pembangunan secara proporsional dan merata sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut. Manfaat perencanaan pembangunan daerah adalah untuk pemerataan pembangunan atau perluasan dari pusat ke daerah. Bila perencanaan pembangunan daerah dan 23 pembangunan daerah berkembang dengan baik maka diharapkan bahwa kemandirian daerah dapat tumbuh dan berkembang sendiri mandiri atas dasar kekuatan sendiri. Dengan demikian maka kenaikan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut tidak terlalu bergantung dari pusat tetapi relatif cukup didorong dari daerah yang bersangkutan Soekartawi, 1990.

2.5. Pembangunan Pertanian

Secara umum dapat dikemukakan bahwa pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dan nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Ini dilakukan melalui pertanian yang maju, efisien, dan tangguh sehingga makin mampu meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat pengolahan produksi dan menunjang pembangunan wilayah Kamaluddin, 1998. Pembangunan pertanian patut mengedepankan potensi kawasan dan kemampuan masyarakatnya. Keunggulan komparatif yang berupa sumber daya alam perlu diiringi dengan peningkatan keunggulan kompetitif yang diwujudkan melalui penciptaan sumber daya manusia tani yang makin profesional. Masyarakat tani terutama masyarakat tani tertinggal sebagai sasaran pemberdayaan masyarakat perlu terus didampingi sebagai manusia tani yang makin maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Sumber daya