Pembangunan Pertanian TINJAUAN PUSTAKA

24 alam dan manusia patut menjadi dasar bagi pengembangan pertanian masa depan Wibowo, 2002. Rencana pembangunan pertanian di masa yang akan datang, khususnya di era otonomi daerah, perlu disusun berdasarkan suatu konsep pembangunan pertanian yang mengedepankan eksistensi petani sebagai produsen yang memerlukan topangan infrastruktur dan kebijakan agar: i proses untuk menghasilkan produk massa hayati dapat berlangsung secara efektif dan efisien, ii produk yang dihasilkan dapat ditingkatkan nilai ekonominya melalui proses pengolahan yang tepat, iii produk yang telah diolah memiliki ketahanan kualitas terhadap rentang waktu selama proses pemasaran, iv produk memiliki daya saing di pasaran dalam dan luar negeri Usman et.al., 2001. Pembangunan pertanian harus mampu memanfaatkan secara maksimal keunggulan sumber daya wilayah dan dapat berkelanjutan, maka kebijaksanaan pembangunan pertanian harus dirancang dalam perspektif ekonomi wilayah. Pembanguan pertanian dalam konteks wilayah semakin relevan dengan berlakunya UU RI Nomor 22 dan Nomor 25 tahun 1999, yang kemudian dijabarkan dalam PP Nomor 2 tahun 2000. Dalam kebijaksanaan pembangunan pertanian saat ini secara implisit dirancang dalam perspektif ekonomi wilayah. Hal ini terlihat jelas dari peran daerah dalam merencanakan dan mengimplementasikan program-program. Pemerintah Pusat dalam hal ini hanya merancang pelaksanaan yang bersifat makro, sedangkan Pemerintah Daerah merancang pelaksanaan pencapaian target sesuai dengan kondisi wilayah. Dalam perspektif kebijakan yang 25 demikian, maka Pemerintah Daerah benar-benar dituntut agar mampu melaksanakan kebijakan tersebut secara maksimal, untuk mengelola sumber daya spesifik lokasi. Sebagai bahan perencanaan diperlukan analisis potensi wilayah baik dalam aspek biofisik maupun sosial ekonomi. Dalam rangka memanfaatkan potensi tersebut, peran serta masyarakat secara partisipatif perlu didorong dan dikembangkan.

2.6. Peran Sektor Pertanian

Peranan sektor pertanian dirasa masih penting walaupun kemajuan sektor industri berkembang begitu cepat dalam perekonomian suatu daerah. Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian dapat dilihat dari berbagai hal, antara lain dilihat dari masih relatif besarnya pangsa sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto PDB, sektor pertanian juga merupakan pemasok bahan baku bagi industri, mampunya sektor ini menyediakan pangan dan gizi, dapat menyerap banyak tenaga kerja dan semakin signifikannya kontribusi sektor pertanian dalam meningkatkan ekspor nonmigas Soekartawi, 1996. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan yang utama diantaranya adalah sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan berikut: 1. Sebagian besar penduduk di negara-negara berkembang memiliki usaha yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. 2. Sektor pertanian di negara berkembang merupakan sumber utama untuk pemenuhan kebutuhan pokok terutama pangan. 26 3. Sektor pertanian merupakan sumber atau penyedia input tenaga kerja yang sangat besar untuk menunjang pembangunan sektor-sektor lainnya, terutama industri. 4. Sektor pertanian dapat juga berperan sebagai sumber dana dan daya yang utama dalam menggerakkan dan memacu pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara berkembang. 5. Sektor pertanian merupakan pasar yang potensial bagi hasil output sektor modern di perkotaan yang ditumbuhkembangkan. Pengalaman pembangunan nasional sampai dengan munculnya krisis ekonomi pada tahun 1997 menunjukkan betapa pentingnya posisi pembangunan pertanian dalam mendukung perekonomian nasional. Ketahanan pangan nasional menurun secara drastis, dimana impor beras nasional mencapai puncaknya pada tahun 1998 dan munculnya krisis pangan kelaparan karena lemahnya akses pangan daya beli di beberapa wilayah di tanah air. Krisis ekonomi dan pangan tersebut merefleksikan bahwa pembangunan nasional yang tidak didasarkan atas kondisi riil struktur perekonomian nasional akan rentan terhadap gejolak faktor eksternal dan tidak berkelanjutan. Kondisi riil perekonomian nasional tersebut dicirikan oleh dominasi sektor pertanian dan pedesaan dalam GDP dan kesempatan kerja nasional. Karena itu pembangunan nasional perlu diarahkan kepada pemanfaatan potensi sumber daya alam, peningkatan produktivitas tenaga kerja pedesaan, dan pengembangan potensi pasar dalam negeri yang sangat besar.