Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

45 ekonomi menurut lapangan usaha Provinsi Jawa Tengah periode tahun 2004-2013, serta data Batang Dalam Angka dan Jawa Tengah Dalam Angka periode tahun 2004-2013. Data tersebut diperoleh dari BPS Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang, BPS Provinsi Jawa Tengah, BPS Pusat, dan BAPEDA Kabupaten Batang. Selanjutnya, pengolahan datanya penulis menggunakan program Microsoft Excel 2010.

3.3. Metode Analisis Data

3.3.1. Analisis LQ Location Quotient

Metode ini digunakan untuk melihat sektor-sektor yang termasuk ke dalam kategori sektor unggulan. Selain itu analisis ini merupakan salah satu indikator yang mampu menunjukkan besar kecilnya peranan suatu sektor dalam suatu daerah dibandingkan dengan daerah atasnya. Dalam hal ini dilakukan perbandingan antara pendapatan di sektor i pada daerah bawah terhadap pendapatan total semua sektor di daerah bawah dengan pendapatan di sektor i pada daerah atas terhadap pendapatan semua sektor di daerah atasnya. Secara matematis, rumus LQ dapat dituliskan Budiharsono, 2001: Keterangan : Sib = Pendapatan sektor i pada daerah bawah Kabupaten Batang Sb = Pendapatan total semua sektor daerah bawah Kabupaten Batang Sia = Pendapatan sektor i pada daerah atas Provinsi Jawa Tengah Sa = Pendapatan total semua sektor daerah atas Provinsi Jawa Tengah 46 Ketentuan dalam metode ini adalah jika nilai LQ 1 maka sektor i dikategorikan sebagai sektor basis atau sektor unggulan. Nilai LQ yang lebih dari satu tersebut menunjukkan bahwa pangsa pendapatan pada sektor i di daerah bawah lebih besar dibanding daerah atasnya dan output pada sektor i lebih berorientasi ekspor. Artinya, peranan suatu sektor dalam perekonomian Kabupaten Batang lebih besar daripada peranan sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Sebaliknya, apabila nilai LQ 1 maka sektor i dikategorikan sebagai sektor non-basis atau sektor nonunggulan. Nilai LQ yang kurang dari satu tersebut menunjukkan bahwa pangsa pendapatan pada sektor i di daerah bawah lebih kecil dibanding daerah atasnya. Artinya, peranan suatu sektor dalam perekonomian Kabupaten Batang lebih kecil daripada peranan sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Adapun asumsi yang digunakan dalam analisis LQ yaitu : 1. Pola konsumsi rumahtangga di daerah bawah Kabupaten Batang identik sama dengan pola konsumsi rumahtangga di daerah atasnya Provinsi Jawa Tengah 2. Selera dan pola pengeluaran di suatu daerah dengan daerah lain di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah sama besarnya. 3. Setiap penduduk di Kabupaten Batang mempunyai pola permintaan terhadap suatu barang dan jasa yang sama terhadap pola permintaan barang dan jasa pada tingkat provinsi Jawa Tengah.