Rumusan Prioritas Pengembangan Sub Sektor Pertanian Dalam
111 Tabel 16. Perbandingan Pergeseran Bersih dan Dayasaing Sub Sektor
Pertanian di Kabupaten Batang Tahun 2004 dan 2013 juta rupiah
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2005, 2009 dan 2013 diolah
Berdasarkan hasil analisis di atas, sub sektor pertanian yang memiliki daya saing adalah sub sektor tanaman bahan makanan dengan nilai
PPW 4,72 dan sub sektor perikanan dengan nilai PPW 69,72, yang di tunjukkan dengan nilai PPW positif. Sementara sub sektor lainnya tidak
memiliki daya saing karena memiliki nilai PPW negatif. Selanjutnya sub sektor pertanian yang meiliki pertumbuhan progressive adalah sub sektor
peternakan dan hasilnya dengan nilai PB 1,46; sub sektor kehutanan dengan nilai PB 3,94; dan sub sektor perikanan dengan nilai PB 61,00. Ketiga sub
sektor tersebut memiliki nilai PB yang positif. Selebihnya sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor perkebunan memiliki nilai PB
negatif. Sub sektor pertanian yang memiliki dayasaing yang baik dan pertumbuhan progressive adalah sub sektor perikanan.
Berdasarkan Tabel 16, maka dalam pembangunan daerah di Kabupaten Batang pemerintah perlu merumuskan prioritas pembangunan
karena mengingat keterbatasan APBD. Dengan penentuan prioritas tersebut diharapkan pembangunan daerah dapat terlaksanan dengan efektif, sehingga
Peringkat Sektor Dayasaing
Pergeseran Unggulan LQ
PPW Bersih PB
1. Tanaman Bahan Makanan Nonunggulan
4,72 1,76
2. Tanaman Perkebunan Unggulan
28,65 24,66
3. Peternakan dan Hasilnya Unggulan
42,62 1,46
4. Kehutanan Unggulan
3,12 3,94
5. Perikanan Unggulan
69,72 61,00
Sektor Ekonomi
112 dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan sektor perekonomian
lainnya. Sektor pertanian di Kabupaten Batang memiliki peranan yang sangat besar dalam perekonomian disana. Selain memberi kontribusi yang
sangat besar terhadap PDRB, sektor ini juga merupakan matapencaharian utama sebagian besar penduduk di Kabupaten Batang. Adapun yang perlu
dijadikan prioritas pertama dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Batang adalah sub sektor perikanan, karena sektor ini selain memilki daya
saing terbaik juga memiliki pertumbuhan yang sangat progressive. Selanjutnya prioritas ke dua adalah sub sektor tanaman bahan makanan,
karena walaupun pertumbuhannya kurang progressive, namun sektor ini memiliki daya saing yang baik. Prioritas ke tiga adalah sub sektor
kehutanan, karena sub sektor ini memiliki pertumbuhan yang progressive dan daya saingnya tidak terlalu rendah. Prioritas ke empat adalah sub sektor
peternakan dan hasilnya, karena sub sektor ini walaupun memiliki daya saing kurang baik namun memiliki pertumbuhan yang progressive.
Kemudian yang perlu dijadikan prioritass ke lima adalah sub sektor tanaman perkebunan, karena sub sektor ini memiliki daya saing terendah dan tidak
memiliki pertumbuhan progressive.
113