36 pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta
kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut. Berdasarkan ketiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut dapat
ditentukan dan diidentifikasikan perkembangan suatu sektor ekonomi pada suatu wilayah. Apabila PP + PPW 0 maka dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan sektor ke-i di wilayah ke-j termasuk ke dalam kelompok progresif maju. Sementara itu, PP + PPW 0 menunjukkan bahwa
pertumbuhan sektor ke-i pada wilayah ke-j termasuk pertumbuhannya lambat.
Gambar 3. Model Analisis Shift Share Sumber: Budiharsono, 2001
2.11. Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan pendekatan Location Quotient LQ dan Analisis Shift Share SS sudah dilakukan sebelumnya, seperti penelitian yang telah
dilakukan oleh Ayu Sri Utami Hendriyani 2012 dengan judul “Analisis Sektor-Sektor Unggulan Pada Perekonomian Kabupaten Cirebon Periode
2005- 2010”. Penelitian tersebut menganalisis sektor-sektor ekonomi di
37 Kabupaten Cirebon yang termasuk sektor unggulan dalam periode 2005-
2010. Data yang digunakan yaitu PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2005- 2010 dan PDRB Kabupaten Cirebon dalam periode 2005-2010 atas dasar
harga konstan tahun 2000. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode Location Quotient LQ dan metode analisis Shift Share SS dan
alat analisis yang digunakan adalah Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis
metode LQ, sektor-sektor perekonomian Kabupaten Cirebon yang termasuk kedalam
sektor unggulan
adalah sektor
pertanian, sektor
bangunankonstruksi, sektor jasa-jasa, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor perdagangan
hotel dan restoran. Sedangkan berdasarkan analisis Shift Share, sektor unggulan yang mengalami pertumbuhan yang cepat yaitu terdapat pada
sektor bangunankonstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan. Sedangkan sektor yang memiliki dayasaing yang baik yaitu sektor jasa-jasa.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai bahan
pertimbangan adalah meningkatkan sektor jasa-jasa yang memiliki dayasaing yang baik juga pertumbuhan yang progressive. Pemerintah
Kabupaten Cirebon pun dalam memajukan sektor jasa-jasa khususnya jasa hiburan dan rekreasi yaitu dengan cara mengadakan pameran dan peta
wisata. Hal lain yang dapat dijadikan pertimbangan Pemerintah Kabupaten