Prosedur BUMN Go Public

efficiency.Dengan demikian, maka hanya yang memahami tujuan dari Privatisasi BUMN tersebut adalah pemerintah dan perusahaan bersangkutan.

C. Prosedur BUMN Go Public

Metode Privatisasi yang digunakan antara satu negara dengan negara lainnya berbeda satu sama lain tergantung dari tujuan pemerintah, keadaan BUMN itu sendiri, dan kegiatan sektor usahanya. Bagi negara yang menghendaki penyebaran kepemilikan BUMN kepada masyarakat luas dan juga memiliki bursa efek, maka metode penawaran umum IPO tentu dapat dilakukan.Tetapi bagi negara yang belum memiliki pasar modal bursa efek, sudah pasti tidak dapat melakukan privatisasi dengan metode tersebut.Oleh karena itu tidak ada metode privatisasi yang berlaku universal di semua negara. Beberapa metode atau model privatisasi yang dapat dilakukan dalam suatu negara, adalah: 34 1. Penawaran saham BUMN kepada publik public offering of shares, penawaran ini dapat dilakukan secara parsial sebagian maupun seluruh sahamnya atas BUMN yang diasumsikan akan tetap beroperasi going concern dan menjadi perusahaan publik. Seandainya pemerintah hanya menjual sebagian daripada sahamnya, maka BUMN berubah menjadi perusahaan patungan pemerintah dan swasta. Pendekatan macam ini dilakukan pemerintah agar masih dapat mengawasi management BUMN patungan tersebut sebelum kelak diserahkan sepenuhnya oleh swasta. 34 Hinsa Siahaan, “Metode Privatisasi dan ‘Go International’ BUMN,” Bisnis Indonesia, 16 Februari, 1994. Universitas Sumatera Utara Contoh penggunaan metode public offering of shares adalah Jaguar, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Japan Airlines; 2. Penjualan saham BUMN kepada pihak swasta tertentu private sale of sharesprivate placement, dalam transaksi ini pemerintah menjual seluruh atau sebagian saham kepemilikannya di BUMN kepada pembeli tanggal yang telah diidentifikasi atau kepada pembeli dalam bentuk kelompok atau grup tertentu. Dalam hal ini perusahaan juga diasumsikan sebagai going concern dalam bentuk perseroan terbatas. Transaksi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, umpanya berupa akuisisi langsung oleh perusahaan lain atau ditawarkan kepada kelompok tertentu. Privatisasi dapat dilakukan secara penuh atau parsial dengan kepemilikan campuran. Private placement dapat dilakukan sebelum atau serentak dengan public offering. Contoh penggunaan metode private sale of sharesprivate placement adalah Electric Power Company, Bank of New Zealand, Hotel Ulysee; 3. Penjualan Aktiva BUMN kepada Swasta Sale of Government or State- Owned Enterprise Assets, pada dasarnya transaksi adalah penjualan aktiva, bukan penjualan saham perusahaan dalam keadaan tetap beroperasi atau berjalan. Pemerintah mungkin menjual aktiva langsung maupun aktiva utamanya. Apabila tujuannya adalah memisahkan aktiva untuk kegiatan tertentu, maka penjualan aktiva terpisah mungkin hanya alat untuk menjual perusahaan secara keseluruhan. Jadi aktiva dapat dijual tersendiri atau dijual secara bersama-sama sebagai sebuah perusahaan baru. Contoh penggunaan metode Sale of Government or State-Owned Enterprise Assets adalah Universitas Sumatera Utara Fabric, Panofor, Jamaica Broadcasting, dan Banco de Colombia; 4. Reorganisasi BUMN menjadi beberapa Unit Usaha Reorganization or Break-up into Component Parts, pada metode ini, BUMN direorganisasi dan dipecah-pecah atas beberapa unit usaha atau dijadikan holding company dengan beberapa anak cabang perusahaan. Contoh penggunaan metode Reorganization or Break-up into Component Parts adalah Sonidep, Port Kelang, Sugar Corporation, Matra, SRI. 5. Penambahan Investasi baru dari sektor swasta ke dalam BUMN New Private Investment in an State-Owned Enterprise, pemerintah dapat menambah modal pada BUMN untuk keperluan rehabilitasi atau ekspansi dengan memberi kesempatan kepada sektor swasta untuk menambah modal. Dalam metode ini pemerintah sama sekali tidak melepas kepemilikannya, tetapi dengan tambahan modal swasta, maka kepemilikan pemerintah mengalami dilusi. Ini juga akan menghasilkan perusahaan patungan swasta pemerintah. Apabila BUMN tidak seluruhnya dimiliki oleh pemerintah, tetapi sebagai pemilik mayoritas, jelas bahwa tambahan modal dari sektor swasta akan menyebabkan pengikisan dilusi kepemilikan pemerintah di dalam BUMN yang kemudian menyebabkan BUMN tersebut menjadi swasta. Contoh penggunaan metode New Private Investment in an State- Owned Enterprise adalah Senegambia Hotel, Luffhansa, Zambia Breweries, Compangie Generale d’electricite; 6. Pembelian BUMN oleh Manajemen atau Karyawan ManagementEmployee Buyout, istilah management buyout biasanya dikaitkan dengan Universitas Sumatera Utara pengembilalihan akuisisi pengendalian atau kekuasaan perusahaan oleh sekelompok manajer. Atau kadangkala pengambilalihan kekuasaan dilakukan oleh karyawan atau para pegawai perusahaan. Pengambilalihan mungkin dilakukan dengan leveraged management atau employee buyout, artinya manajemen atau karyawan dapat mengajukan kredit kepada bank dengan jaminan aktiva perusahaan, dan dengan kredit tersebut kekuasaan perusahaan yang diambil alih. Dalam hal pembelian BUMN oleh manager atau pegawainya, biasanya terlebih dahulu dibentuk holding company yang sahamnya kebanyakan dimiliki oleh manajemen dan karyawan. Kemudian holding company akan mengakuisisi BUMN yang akan diswastakan, dengan dana modal sendiri equity funds, dan dalam hal leverage buyout dilakukan dengan dana pinjaman. Contoh penggunaan metode ManagementEmployee Buyout adalah Icelandair, NUIIRI, Unipart; 7. Kontrak Sewa dan Kontrak Manajemen Lease and Management Contract, BUMN mengadakan perjanjian atau kontrak manajemen, teknologi, dan tenaga terampil dengan pihak swasta untuk menangani aktiva milik BUMN sampai periode tertentu. Dalam metode ini tidak terdapat pengalihan kepemilikan dan tidak ada pelepasan kepemilikan aktiva pemerintah. Meskipun terkadang ditemukan sesuatu yang dianggap sebagai langkah awal dari penswastaan penuh, kontrak manajemen dan sewa-menyewa teknologi dan tenaga terampil sektor swasta, sifatnya hanya sebagai kebijaksanaan sementara. Setelah itu, pemerintah dapat memutuskan apakah akan mempertahankan atau menjualnya kepada swasta sebagai perusahaan Universitas Sumatera Utara yang menarik karena telah sehat dan mempunyai kemampuan untuk mendatangkan laba yang cukup. Tentunya dengan harga yang lebih baik, daripada dijual begitu saja sewaktu kondisinya merugi. Contoh penggunaan metode Lease and Management Contract adalah Air Pacific, Cataract Hotel, National Park Facilities, National Milk Board, Japan National Railways, dan Pali Sades. Berdasarkan ketujuh metode tersebut, Privatisasi yang dilakukan di Indonesia cenderung menggunakan metode atau model Privatisasi dengan cara penawaran saham BUMN kepada umum public offering of shares. Hal ini disebabkan pemerintah hendak memajukan pula pasar modal di Indonesia.Dalam hal ini, modal yang dimiliki oleh BUMN dapat bertambah dengan tingginya sirkulasi penawaran dan permintaan saham atas perusahaan. 35 Selain itu, penawaran saham publik juga tidak dapat menyebabkan hilangnya kepemilikan aset negara yang seperti diketahui bahwa BUMN merupakan milik negara dan berfungsi untuk memberikan pelayanan publik. Dengan kata lain, adanya pengendalian dan kepemilikan saham mayoritas dari Dengan begitu tentu perusahaan BUMN tersebut akan dapat memperoleh tambahan modal usaha. Selain itu, dengan adanya penawaran umum saham perusahaan kepada publik tentu tidak akan menyebabkan hilangnya pengendalian perusahaan BUMN oleh Pemerintah, dengan begitu sekali pun pihak swasta atau pun asing memiliki saham atas perusahaan akan tetapi mereka tidak dapat mengendalikan perusahaan disebabkan pemerintah masih memiliki kekuasaan atas BUMN. 35 Rian Nugroho, Op.Cit., hlm. 40. Universitas Sumatera Utara Pemerintah dapat membuat BUMN masih berfungsi untuk memberikan pelayanan bagi publik atau tidak menjadi perusahaan yang mencari laba layaknya perusahaan konvensional. Di samping itu, privatisasi BUMN melalui mekanisme IPO dinilai lebih efektif karena akan berdampak positif terhadap perkembangan sektor riil dan keuangan. Privatisasi melalui penawaran umum perdana IPOInitial Public Offering juga sangat penting untuk memperluas basis pemodal, baik domestik maupun asing, secara lebih luas.Pasal 70 ayat 1 UUPM menyatakan; “Yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif”. Yang dibebankan kewajiban membuat pernyataan pendaftaran kepada Bapepam, tetapi setelah dilahirkannya Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 selanjutnya disebut UU OJK, peran pengawas Bapepam digantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan selanjutnya disebut OJK tidak hanya emiten, tetapi juga perusahaan publik yang bukan emiten. Jadi setiap perusahaan terbuka harus melaksanakan kewajiban tersebut. Pernyataan pendaftaran diajukan kepada Bapepam dan menjadi efektif pada hari ke 45 empat puluh lima sejak diterimanya oleh Bapepam pernyataan pendaftaran tersebut secara lengkap atau pada tanggal yang lebih awal jika telah dinyatakan efektif oleh Bapepam kecuali Bapepam meminta perubahan atau tambahan atas pernyataan pendaftaran dalam waktu 45 hari tersebut. Dalam hal ini pernyataan pendaftaran telah disampaikan kembali pada saat Bapepam menerima perubahan atau tambahan informasi tersebut.Apabila Bapepam tidak Universitas Sumatera Utara melakukan sesuatu, maka pernyataan pendaftaran tersebut menjadi efektif dengan sendirinya pada hari ke 45 sejak diterimanya pernyataan pendaftaran oleh Bapepam secara lengkap. 36 Salah satu upaya untuk memperoleh sumber dana yang efektif adalah melakukan emisi saham, yaitu suatu kegiatan menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Tindakan suatu perusahaan melakukan emisi saham untuk menjadi perusahaan go public merupakan suatu rangkaian tindakan baik yang bersifat yuridis maupun non yuridis dengan alasan semata-mata ekonomis dan manajerial. Rangkaian kegiatan dalam rangka melakukan emisi saham, yang akhirnya menghantar suatu perseroan terbatas biasa menjadi perseroan terbatas yang go public pada dasarnya mengakibatkan suatu keadaan hukum yang kompleks sifatnya. 37 Emisi saham dapat diartikan sebagai suatu aktivitas dikeluarkannya atau diterbitkannya suatu jenis saham tertentu untuk pertama kalinya dan melakukan pendistribusian efek itu kepada masyarakat melalui penawaran umum dengan maksud menghimpun modal.UUPM Pasal 1 memuat defenisi penawaran umum public offering, yaitu kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksananya.Penawaran umum dalam praktiknya dilaksanakan melalui pasar perdana primary market yang berlangsung dalam waktu terbatas selama beberapa hari saja.Dalam hal ini 36 Munir Fuady, Pasar Modal Modern Tinjauan UmumBandung: Citra Aditya Bakti, 1999, hlm 67. 37 Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum PerusahaanBandung: CV. Mandar Maju, 2000, hlm 132. Universitas Sumatera Utara penawaran efek dilakukan penjamin emisi efek dan para agen penjualan kalau ada.Setelah pasar perdana berakhir, pemodal dapat memperjualbelikan kembali sahamnya pada pasar sekunder.Harga penawaran saham offering price pada pasar perdana ditetapkan bersama antara emiten dengan penjamin pelaksana emisi, sedangkan pembentukan harga efek di bursa didasarkan pada hukum permintaan dan penawaran yang terjadi dalam bursa efek. Keuntungan melakukan penawaran umum: 38 1. Perusahaan menginginkan potensi untuk mendapatkan tambahan modal daripada harus melalui kredit pembiayaan debt financing. 2. Peningkatan likuiditas perusahaan terhadap kepentingan oemegang saham utama dan pemegang saham minoritas. 3. Dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder. 4. Meningkatkan prestise dan publisitas perusahaan. 5. Kemampuan untuk mengadopsi karyawan kunci dengan menawarkan opsi option Kelemahan dari Go Public adalah: 39 1. Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek pada penawaran umum. 2. Menigkatkan pengeluaran dan pemaparan potensi kewajiban berkenaan dengan registrasi dan laporan berkala. 3. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemn, karena terjadi dilusi kepemilikan saham. 4. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan dan 38 M. Irsan Nasarudin,dkk, Op.Cit., hlm. 215-216. 39 Ibid., hlm. 216. Universitas Sumatera Utara pembagian dividen. 5. Efek yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap oleh masyarakat sesuai dengan perhitungan perusahaan. Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh suatu perusahaan yang akan melakukan penawaran umum adalah sebagai berikut: 40 1. Tahap Pra-Emisi a. Perusahaan melakukan kewajiban mendalami due diligence terhadap keuangan, aset, kewajiban kepada pihak lain dan kewajiban pihak lain terhadap perusahaan dan rencana penghimpunan dana. Dari kajian itu akan terlihat terhadap hal-hal apa saja perusahaan perlu melakukan restrukturisasi, misal permodalan, keuangan, aset, organisasi, atau posisi- posisi tertentu di jajaran eksekutif dan komisaris perusahaan. Dari legal audit bisa diketahui tentang jumlah dan status aset yang dimiliki perusahaan, utang perusahaan kepada pihak lain, piutang pihak lain terhadap perusahaan dalam rangka memenuhi persyaratan melakukan penawaran umum. Perusahaan menyusun rencana penawaran umum yang hanya mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya disebut RUPS. Keputusan RUPS itu akan menjadi landasan hukum untuk melakukan penawaran umum. RUPS juga akan memutuskan perubahan Anggaran Dasar AD perusahaan. Setelah keputusan RUPS keluar, tahap selanjutnya adalam penerbitan prospektus oleh penjamin efek. Prospektus merupakan dokumen penawaran efek 40 Ibid., hlm. 216-217. Universitas Sumatera Utara yang disarikan dari dan mewakili dokumen-dokumen yang menyertai suatu pernyataan pendaftaran. 41 1 Akuntan Publik, untuk melakukan asudit terhadap laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir; Lembaga penunjang yang diperlukan untuk melengkapi isi prospektus adalah : 2 Notaris, untuk membuat dokumen atas perubahan Anggaran Dasar, perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum; dan notulen rapat-rapat; 3 Konsultan Hukum, untuk memberikan pendapat dari segi hukum mengenai semua hal yang berkaitan dengan hukum untuk penawaran umum. Sedangkan lembaga penunjang lainnya yang diperlukan adalah: 1 Wali Amanat yang akan bertindak untuk mewakili kepentingan pemegang obligasi sebagai kreditur. 2 Biro Administrasi Efek PT KPEI. 3 Lembaga Kustodian PT KSEI b. Perusahaan menyiapkan semua dokumen dan perjanjian yang diperlukan untuk melakukan penawran umum. c. Perusahaan membuat kontrak pendahuluan dengan bursa efek. d. Perusahaan melakukan public expose. e. Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam. f. Bapepam akan menyampaikan pernyataan efektif Pernyataan Pendaftaran 41 Hamud M. Balfas,Op.Cit., hlm.51. Universitas Sumatera Utara tersebut dalam waktu 45 hari setelah meneliti kelengkapan dokumen, cekupan dan kejelasan informasi, dan keterbukaan menurut aspek hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. Persiapan dokumen emisi sendiri terdiri dari surat pengantar pernyataan pendaftaran; prospektus lengkap; iklan, brosur, edaran; dokumen lain yang diwajibkan; rencana jadwal emisi; konsep surat efek; laporan keuangan; rencana penggunaan dana yang dirinci pertahun; proyeksi jika dicantumkan dalam prospektus; legal audit; legal opinion; riwayat hidup komisaris dan direksi; perjanjian penjamin emisi; perjanjian agen penjualan; perjanjian penanggungan untuk emisi obligasi; perjanjian perwaliamanatan untuk emisi obligasi; perjanjian dengan bursa efek; kontrak pengelolaan saham; kesanggupan emiten untuk menyerahkan semua laporan yang diwajibkan perundangundangan pasar modal; dan informasi lain yang bukan bagian dari pernyataan pendaftaran yang diminta Bapepam. Setelah semua dokumen yang diperlukan untuk emisi telah lengkap, emiten mengadakan kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan menandatangani perjanjian-perjanjian emisi. Khusus penawaran obligasi atau efek utang lainnya emiten harus mendapatkan terlebih dahulu peringkat dari lembaga pemeringkat efek.Barulah kemudian emiten bersama penjamin emisi menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada Bapepam, sekaligus melakukan ekspose terbatas di Bapepam. 42 42 IPO,https:thenextkodoxjeniuz.wordpress.comauthoryosephkhaerurrizalpage3 diakses pada tanggal 12 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara 2. Tahap Emisi, yaitu 43 a. Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar primer. b. Penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten di pasar primer. c. Penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer. d. Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder di bursa. e. Perdagangan efek di pasar sekunder di bursa. Selama masa penawaran efek, emiten melakukan aktivitas penawaran efek pada pasar perdana yang sering disebut sebagai IPO, melaksanakan penjualan saham perdana, sampai mencatatkan efek yang dilepas ke publik ke bursa efek sehingga investor dapat memperjualbelikan efek yang dimilikinya. Secara garis besar selama periode emisi dibedakan menjadi periode pasar perdana dan periode pasar sekunder.Periode pasar perdana, mencakup periode mulai dari efek ditawarkan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk, penjatahan oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten, hingga penyerahan efek kepada investor. Jadi sesudah Bapepam menyatakan pernyataan pendaftaran efektif, emiten mulai menyediakan prospektus lengkap untuk publik atau calon pembeli dan memuat prospektus ringkas dalam sebuah surat kabar harian atau lebih yang berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Pemasangan prospektus ringkas tersebut setidaknya dilakukan 3 hari kerja sebelum masa penawaran umum agar calon pembeli dapat mempelajari terlebih dahulu penawaran emiten. 43 M. Irsan Nasarudin, dkk, Op.Cit., hlm. 217. Universitas Sumatera Utara Masa penjatahan berjalan hingga 6 hari kerja setelah berakhirnya masa penawaran. Efek yang sudah dialokasikan kemudian diserahkan kepada investor dalam bentuk surat saham kolektif. Sertifikat tersebut sudah harus tersedia bagi pembeli paling lambat 3 hari kerja sebelum pencatatan. Dalam hal pemesanan investor ditolak sebagian atau seluruhnya misalnya karena keterbatasan efek yang dijual atau ternyata terjadi pembatalan penawaran, investor sudah harus menerima pengembalian uang pemesanan dari penjamin emisi atau agen penjualan selambat-lambatnya 4 hari kerja setelah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut. Periode pasar sekunder, yaitu periode pencatatan efek di bursa sampai perdagangan sekunder dimulai. Bapepam mensyaratkan bahwa pencatatan harus dilaksanakan selambat-lambatnya 90 hari sesudah dimulainya masa penawaran umum, atau 30 hari sesudah ditutupnya masa penawaran pmum tersebut, tergantung mana yang lebih dahulu. Di Bursa Efek Indonesia selanjutnya disebut BEI, proses pencatatan saham dimulai dari pengajuan permohonan pencatatan ke bursa oleh emiten, tentunya berdasarkan persyaratan pencatatan efek yang berlaku di BEI.Persyaratan pencatatan untuk tiap efek berbeda-beda, tetapi persyaratan pertama yang harus dipenuhi dalam melakukan emisi di pasar sekunder adalah terlebih dahulu mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam atas pernyataan pendaftaran emisi emiten. Persyaratan Pencatatan Saham : 44 a. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat 44 Pencatatan Saham, https:lots.co.ideducationbasic103PENCATATAN-SAHAM diakses pada tanggal 12 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara Wajar Tanpa Kualifikasi WTK untuk tahun buku terakhir; b. Minimal jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1 juta saham; c. Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal 1 pemodal sekurang- kurangnya 500 saham; d. Emiten wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh sepanjang tidak bertentangan dengan kepemilikan asing maksimal 49 dari jumlah saham yang tercatat di bursa. Perusahaan emiten telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun suatu perusahaan dinyatakan telah berdiri pada suatu tahun buku bila anggaran dasar perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Departemen Kehakiman, sedangkan perusahaan dianggap telah beroperasi apabila memenuhi salah satu ketentuan berikut ini: 45 a. Telah memperoleh izinpersetujuan tetap dari BKPM; b. Telah memperoleh izin operasional dari Departemen Teknis; c. Secara akuntansi telah mencatat labarugi operasional; d. Secara ekonomis telah memperoleh pendapatanbiaya yang berhubungan dengan operasi pokok; e. Dalam dua tahun buku terakhir emiten memperoleh laba bersih dan laba operasional; f. Memiliki minimal kekayaan aktiva Rp 20 milyar, modal sendiri Rp 7,5 milyar dan modal disetor Rp 2 milyar; g. Besarnya kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran 45 Makalah Pasar Modal, http:www.academia.edu10329206MAKALAH_PASAR_ MODAL_ akhakarim_MAKALAH_PASAR_MODAL diakses pada tanggal 12 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara umum adalah sekurang-kurangnya Rp 4 milyar; h. Anggota direksi dan komisaris perusahaan emiten memiliki reputasi yang baik. 3. Tahap Setelah Emisi Sesudah proses emisi, emiten berkewajiban untuk menyampaikan informasi, yaitu: 46 a. Laporan berkala, misalnya laporan tahunan dan laporan tengah tahunan continous disclosure. b. Laporan kejadian penting dan relevan, misalnya akuisisi, pergantian direksi timely disclosure Sesudah efek diperdagangkan di pasar sekunder, emiten diwajibkan memberikan pelaporan kepada BEI dan Bapepam. Pelaporan kepada kedua instituisi ini terdiri dari tiga jenis: laporan rutin, berupa laporan keuangan, laporan keuangan tengah tahunan, laporan triwulanan; laporan berkala yaitu laporan mengenai terjadinya setiap kejadian penting dan relevan; dan laporan lainnya, mencakup laporan mengenai perubahan anggaran dasar, rencana RUPSRULB, perubahan susunan direksi dan komisaris, dan mengenai penyimpangan proyeksi yang dipublikasikan lebih dari 10 . Laporan rutin kepada Bapepam bahkan tidak hanya meliputi ketiga laporan keuangan yang sudah disebutkan tadi, tetapi juga mencakup beberapa laporan lainnya, seperti laporan penggunaan dana hasil emisi. Seluruh laporan yang disampaikan emiten kepada bursa akan dipublikasikan kepada para investor melalui pengumuman di lantai bursa maupun 46 M. Irsan Nasarudin, dkk, Op.Cit.,hlm. 219. Universitas Sumatera Utara melalui papan informasi. Dengan demikian investor, terutama investor publik, sebagai pihak yang tidak memiliki akses langsung kepada emiten, dapat mengetahui perkembangan performa emiten sehingga dapat mengambil tindakan yang menguntungkan bagi kegiatan investasinya. Pengetahuan tentang proses IPO sampai dengan pencatatan di bursa efek tentunya belum cukup karena sebagai calon pembeli IPO investor juga ingin mengetahui penawaran apa yang diberikan oleh tiap emiten dan apakah penawaran tersebut sesuai dengan harganya. Hal-hal tersebut banyak dijelaskan dalam prospektus.Prospektus merupakan suatu bentuk promosi emiten atas perusahaannya. Emiten akan memasukkan ke dalam prospektus informasi- informasi yang relevan dengan bisnis perusahaan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Bapepam, dengan harapan dapat menarik banyak calon investor.

D. Kedudukan Kekayaan Negara dalam BUMN Go Public