Pengawasan Terhadap Transaksi Jual Beli Saham pada Pasar Sekunder

informasi yang benar, agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting karena pasar modal beroperasi berdasarkan informasi. Tanpa informasi investor tidak dapat mengevaluasi saham. Kalau informasi mengenai saham sedikit, maka investor yang melakukan invetasi relatif kecil 3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan fraud. Pengungkapan informasi tentang fakta material secara akurat dan penuh diperkirakan dapat merealisasikan tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang menyesatkan misleading bagi investor.

C. Pengawasan Terhadap Transaksi Jual Beli Saham pada Pasar Sekunder

Implementasi peranan dari Bapepam diperlukan dalam upaya mencegah dan memberantas perbuatan-perbuatan yang dilarang khususnya perdagangan orang dalam insider trading di pasar modal Indonesia. Setelah pemerintah membentuk UU OJK, wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan di pasar modal yang semula dimiliki oleh Bapepam sejak tanggal 31 Desember 2012 beralih ke OJK. 80 80 M. Irsan Nasarudin, dkk, Op.Cit., hlm. 278. Artinya, Bapepam tidak bisa melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap kegiatan di pasar modal khususnya pada transaksi jual beli saham di pasar perdana dan pasar sekunder karena fungsi pengawasannya berpindah ke OJK. Apabila terjadi insider trading, maka akan menciptakan perdagangan saham yang tidak fair. Harga saham tidak direfleksikan dari informasi saham yang efisien sehingga merugikan para investor. Orang dalam insider tertentu melakukan transaksi jual beli saham atau dengan cara Universitas Sumatera Utara menginformasikan membocorkan informasi fakta materil perusahaan publik tertentu kepada pihak lain di luar pasar modal dalam jumlah besar ataupun harga yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam mekanismeIPO atau penawaran saham perdana. Praktik insider trading yang timbul di pasar modal merupakan masalah yang penting untuk dicegah dan diberantas, sebab apabila perbuatan tersebut dibiarkan dapat berdampak pada penurunan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Oleh karena itu, Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal harus mampu mendorong terciptanya pasar modal yang adil dan efisien dengan kondisi efek yang diperjualbelikan dalam bentuk saham atau sekuritas memiliki harga yang mencerminkan seluruh informasi yang relevan dengan pembentukan harga tersebut.Efisiensi ditujukan dengan kemampuan mekanisme pasar yang menciptakan harga yang benar-benar mencerminkan informasi yang sebenarnya fundamental yang relevan dengan kondisi perusahaan, industri dan pasarnya.Untuk menghindari akibat yang berpotensi merugikan investor, maka untuk melindungi investor dari praktek insider trading, dengan mengkategorikan insider trading sebagai suatu penipuan.Dalam UUPM ditetapkan pengawas yang sekaligus berfungsi sebagai regulator di Pasar Modal yaitu Bapepam. 81 Fungsi Pengawasan Bapepam sangatlah penting untuk meminimalisir segala permasalahan yang ada dalam kegiatan pasar modal dalam rangka memberikan perlindungan bagi pemodal dan masyarakat yang mana tetap berpedoman pada pelaksanaan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien. Untuk 81 Jusuf Anwar, Seri Pasar Modal 2: Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia Bandung: Alumni, 2008, hlm. 83. Universitas Sumatera Utara melaksanakan fungsi pengawasan, Pasal 5 huruf e UUPM menggariskan wewenang Bapepam untuk mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya. Pengawasan Bapepam Pasal 5 huruf g UUPM yaitu melakukan pemeriksaan terhadap: 1. Setiap emiten atau perusahaan publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam; 2. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-Undang ini. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan UUPM, sesungguhnya sebagai wujud melawan hukum dari pihak-pihak tersebut misalnya praktik perdagangan orang dalam insider trading. Bapepam berwenang mengumumkan hasil pemeriksaannya terhadap para pihak yang melanggar ketentuan UUPM dan peraturan pelaksananya. Apabila dikaitkan dengan praktik-praktik insider trading dan perbuatan melanggar hukum lainnya yang terjadi di pasar modal dengan kewenangan Bapepam pada Pasal 5 dari huruf j sampai dengan huruf q UUPM, maka Bapepam- berwenang: 1 Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu efek pada bursa efek atau menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal; Universitas Sumatera Utara 2 Menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat; 3 Memeriksa keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, atau lembaga penyimpanan dan penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud; 4 Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang pasar modal; 5 Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas undang-undang ini atau peraturan pelaksanaannya; 6 Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan undang-undang ini. Berdasarkan kewenangan tersebut, Bapepam berwenang membekukan atau membatalkan, menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat, memeriksa keberatan pihak-pihak yang terkait dengan praktik-praktik perdagangan orang dalam sebagaimana larangan terhadap orang dalam melakukan insider trading yang ditentukan dalam Pasal 95 dan Pasal 96 UUPM. Pengawasan terhadap larangan perdagangan orang dalam agar dapat menciptakan pasar modal yang efisien melalui wewenang, tugas, dan fungsi Bapepam di bidang pengawasan terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya- upaya, baik yang bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman, pembimbingan dan pengarahan maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, Universitas Sumatera Utara dan pengenaan sanksi. 82 1. Fungsi pengawasan preventif Bapepam OJK bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal, termasuk di dalamnya melindungi hak dari investor pada pasar perdana dan pasar sekunder serta mengawasi berjalannya kewajiban dari brokerpialang pada bursa efek. Fungsi pengawasan oleh Bapepam dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : Bapepam membentuk pengawasan preventif untuk mengawasi kinerja broker di dalam kegiatan pasar modal yang mempunyai kepentingan dengan investor.Bentuk pengawasan preventif yang dilakukan oleh Bapepam berupa aturan, pedoman, bimbingan, dan arahan.Adapun hal-hal mengenai broker yang harus diawasi oleh perusahaan efek dan wajib dilaporkan adalah: a. Daftar broker yang bekerja di perusahaan efek tersebut Perusahaan efek wajib melaporkan setiap broker yang dipekerjakan serta yang dikeluarkan.Hal ini bertujuan agar Bapepam mendapatkan data yang akurat mengenai jumlah broker yang melakukan kegiatan pasar modal di perusahaan efek tersebut. b. Kinerja broker Perusahaan efek harus melaporkan bagaimana kinerja broker kepada Bapepam, karena perusahaan efek bertanggung jawab atas perilaku wakil perusahaan efek dan pegawai perusahaan efek. Hal ini bertujuan agar Bapepam 82 Penjelasan Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara dapat memantau tingkat profesionalitas broker secara tidak langsung, adapun bentuk pelaporan tentang kinerja broker ialah : 1 portofolio nasabah yang ditangani broker tersebut; 2 rekaman pesanan dari nasabah baik dalam bentuk rekaman suara ataupun tertulis; 3 kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh broker; 4 upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan kesalahan broker; 5 hasil dari penyelesaian kesalahan dari broker; 2. Fungsi pengawasan represif Pengawasan represif yang dilakukan oleh Bapepam terhadap transaksi jual beli saham melalui broker adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.Pengawasan ini biasanya dilakukan pada akhir tahun anggaran, dimana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya.Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.Pengawasan represif oleh Bapepam dibagi menjadi 2 bagian yaitu : a. Pemeriksaan Pemeriksaan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal, berupa kegiatan mencari, mengumpulkan, serta mengolah data dan atau keterangan lain yang dilakukan oleh pemeriksa untuk membuktikan ada atau tidak adanya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pemeriksaan dapat dilakukan apabila: Universitas Sumatera Utara 1 Adanya laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari pihak tentang adanya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 2 Tidak dipenuhinya kewajiban yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memperoleh perizinan, persetujuan, atau pendaftaran dari pihak Bapepam atau pihak lain yang dipersyaratkan untuk menyampaikan laporan kepada Bapepam; 3 Terdapat petunjuk terjadinya pelanggaran atas perundang-undangan di bidang pasar modal. Menurut pasal 100 ayat 2 UUPM, dalam rangka melaksanakan pemeriksaan, maka Bapepam mempunyai wewenang dan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Meminta keterangan dan atau konfirmasi dari pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya atau pihak lain apabila dianggap perlu; 2. Mewajibkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan aturan pelaksanaannya untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan tertentu; 3. Memeriksa dan atau membuat salinan terhadap catatan, pembukuan dan atau dokumen lain, baik milik pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksaannya maupun milik pihak lain apabila dianggap perlu; Universitas Sumatera Utara 4. Menetapkan syarat dan atau mengizinkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya untuk melakukan tindakan tertentu yang diperlukan dalam rangka penyelesaian kerugian yang timbul. b. Penyelidikan Penyidikan di bidang pasar modal adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan sehingga dapat membuat terang tentang tindak kejahatan di bidang pasar modal yang terjadi, menemukan tersangka serta mengetahui besarnya kerugian yang ditimbulkan. Pasal 101 ayat 3 UUPM disebutkan kewenangan yang lebih rinci diberikan penyidik, yaitu : 1. Menerima laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana di bidang pasar modal; 2. Melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di pasar modal; 3. Melakukan penelitian terhadap pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di bidang pasar modal; 4. Memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan dan barang bukti dari setiap pihak yang disangka melakukan tindak pidana di bidang pasar modal; 5. Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang pasar modal; Universitas Sumatera Utara 6. Melakukan pemeriksaan di setiap tempat tertentu yang diduga terdapat setiap barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang yang dapat dijadikan bahan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang pasar modal; 7. Memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dari pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di bidang pasar modal; 8. Meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang pasar modal; 9. Menyatakan saat dimulai dan dihentikannya penyidikan Setelah penyidik melakukan penyelidikan dan tersangka terbukti melakukan pelanggaran terhadap UUPM, maka terdapat 3 sanksi yang dapat diterapkan oleh UUPM, yaitu : 1. Sanksi Administratif Sanksi ini diberikan kepada pihak-pihak yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Jenis dari sanksi administratif diantaranya adalah peringatan tertulis;denda;pembatasan kegiatan usaha;pembekuan kegiatan usaha;pencabutan izin usaha;pembatalanpersetujuan;pembatalan pendaftaran; 2. Sanksi perdata Sanksi perdata biasanya diberikan kepada pihak-pihak yang dianggap melakukan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi yang merugikan investor. Universitas Sumatera Utara 3. Sanksi pidana Undang-undang pasar modal mengancam setiap pihak yang terbukti melakukan tindak pidana di bidang pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi antara satau sampai sepuluh tahun. Dengan lahirnya UU OJK, fungsi pengawasan yang semulanya merupakan kewenangan Bapepam beralih ke OJK.OJK melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan prinsip keterbukaan, yakni prinsip yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan OJK, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola atas prinsip keterbukaan, OJK harus memiliki struktur dengan prinsip “checks and balances”. Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan.Fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh dewan komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan OJK. Tugas anggota dewan komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan perlindungan konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor perbankan dan pasar modal. 83 Kewenangan OJK berlaku untuk semua jenis lembaga jasa keuangan yang terdiri dari lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor perbankan, pasar 83 Rioberto Pranamulya Sidauruk, Pasar Modal Dalam Otorisasi Otoritas Jasa Keuangan Dari BAPEPAM Ke OJK, http:riosidauruk.blogspot.com201303dari-bapepam-ke-ojk.html diakses tanggal 12 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. 84 84 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Untuk pelaksanaan tugas pengawasan OJK terhadap kegiatan di pasar modal diatur dalam Pasal 6 huruf b UU OJK, bahwa OJK melaksanakan tugas pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal. Pengintegrasian fungsi pengawasan Bapepam dan OJK tampak dari ketentuan Pasal 10 ayat 3 huruf d dan huruf i UU OJK di mana salah satu dari sembilan anggota dewan komisioner OJK berasal dari seorang kepala eksekutif pengawas pasar modal merangkap anggota dan seorang anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KONFLIK KEPENTINGAN NEGARA SEBAGAI PEMEGANG SAHAM