karena perdagangan oleh orang dalam itu dapat merugikan investor lain dan karenanya investor yang dirugikan berhak mendapatkan penggantian apabila
dapat membuktikannya. Oleh karena itu menurut ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata maka “tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada
orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”
95
B. Kejahatan Perdagangan Orang Dalam Insider Trading dalam Penjualan
Saham BUMN
.
Kegiatan transaksi efek di pasar modal tidak bisa dielakkan dari kejahatan dan pelanggaran.Misalnya kejahatan perdagangan orang dalam insider
trading.
96
Penyesatan informasi berpotensi dilakukan oleh insider, penyesatan informasi jelas bertentangan dengan prinsip keterbukaan di dalam pasar modal.
Penyesatan informasi biasanya didahului dengan menghembuskan isu negatif atau positif, bergantung pada tujuan pihak yang menyebarkan isu itu, apakah akan
membeli atau menjual saham. Setelah rumor dihembuskan, pihak tersebut akan melakukan aksi jual atau membeli saham dalam jumlah tertentu untuk
memperkuat isu yang disebarkannya. Setelah harga saham jatuh atau meningkat ke tingkat yang diinginkan, saat itu pulalah pihak yang menyebarkan rumor
tersebut melakukan aksi beli atau jual atas saham tersebut di bursa efek secara besar-besaran.
97
95
Butje Tampi, Op.Cit, hlm. 20-21.
96
Pasal 104 Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
97
Ibid.
Masalah yang menarik dalam perdagangan adalah di lakukan
Universitas Sumatera Utara
oleh orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan pasar modal, tetapi memperoleh informasi itu dari insider yang didasarkan karena adanya suatu
“informasi orang dalam” inside information yang penting dan belum terbuka untuk umum, dengan perdagangan mana, pihak perdagangan insider tersebut
mengharapkan akan mendapatkan keuntungan ekonomi secara pribadi, langsung atau tidak atau yang merupakan keuntungan jalan pintas short swing profit.
Dalam bahasa hukum, ini merupakan tindakan memperkaya diri sendiri secara tidak sah, atau memiliki apa yang sebenarnya bukan merupakan haknya.
98
Pihak yang bersangkutan membeli atau menjual saham di bursa efek berdasarkan informasi dari orang dalam yang sifatnya tidak terbuka ke publik.
Tindakan tersebut merugikan pihak lain yang tidak menerima informasi yang sama, sehingga pihak lain tersebut tidak dapat mengambil keputusan untuk
membeli atau menjual saham yang dipegangnya.
99
Indikasi perdagangan menjadi tidak biasa jika dalam melakukan pembelian dan penjualan saham di bursa efek, orang dalam itu mendasarkan
perbuatannya kepada adanya informasi material tentang perusahaan yang belum diinformasikan kepada publik, misalnya tentang rencana perusahaan untuk
melakukan merger, atau rencana akan mengakuisisi perusahaan lain yang akan membuat nilai perusahaan itu akan menjadi naik. Bukan saja perbuatan tersebut
menjadi perbuatan yang tidak biasa, bahkan perbuatan itu akan mengakibatkan orang dalam tersebut dapat dikenakan tuduhan melakukan praktik insider
98
M. Irsan Nasarudin, dkk,Op.cit., hlm. 162.
99
Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Program Pascasarjana, 2001, hlm. 159.
Universitas Sumatera Utara
trading.
100
Standar pembuktian dalam UUPM saat ini memungkinkan pelaku insider trading dibebaskan oleh pengadilan karena pengadilan tidak mampu
membuktikan bahwa pelaku bersalah.
101
Salah satu contoh kasus insider trading pada BUMN adalah Kasus PT. Gas Negara yang terjadi
pada periode 12 september 2006sampai dengan 11 januari 2007. Terdapat indikasi terjadinya pelangaran terhadap peraturanundang-
undang pasar modal pada transaksi penjualan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk.Semuanya terjadi bermula dari penurunan secara signifikan harga saham PT
Perusahaan GasNegara Tbk di Bursa Efek Jakarta, yaitu dari Rp 9.650,00 harga penutupan pada tanggal 11
J anuari 2006 menjadi Rp 7.400,00 per lembar saham
pada tanggal 12 Januari 2007.Dugaan adanyainsider tradingsangat terasa pada saat harga saham PGN anjlok padaharga Rp 7.400,00.Jatuhnya harga saham
tersebut dilihat tidak wajar, karena merujuk padaharga sebelumnya Rp 9.650,00 berarti telah jatuh sebanyak 23,36. Melihat dengan jatuhnyaharga saham dalam
penjualan dibursa efek, patut diduga bahwa adanya kesalahan atau punkesengajaan dalam hal transaksi yang dilakukan oleh PT Perusahaan Gas
Negara Tbk. Kala itu,saham PGN merosot hingga 23,32 atau Rp 2.250 menjadi Rp 7.400 dibandingkan posisisebelumnya di Rp 9.650. sebanyak 186,2 juta saham
ditransaksikan yang tiba-tiba sahamnya anjlok secara tidak wajar, yaitu sebesar
23,36 persen dari Rp9.650 harga penutupan pada tanggal 11 Januari 2006
100
Asril Sitompul, Zulkarnain Sitompul, dan Bismar Nasution, Insider Trading, Kejahatan Di Pasar Modal, Jakarta: Books Terrace Library, 2007, hlm. 1.
101
Mulya T. Lubis dan Alexander Lay, Penegakan Hukum Pasar Modal dan Civil PenaltyJakarta :Jurnal Bisnis Indonesia,2008, hlm. 56.
Universitas Sumatera Utara
menjadi Rp7.400 per lembar saham pada tanggal 12 Januari 2007. Sebanyak 186,2 juta saham ditransaksikan.
Pada masa periode tersebut, yaitu 12 September 2006 sampai dengan 11 Januari 2007 terdapat adanya perdagangan saham yang dilakukan oleh para pihak
orang dalam perusahaan. Mereka yang termasuk orang dalam telah melakukan transaksi saham perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk baik direksi maupun
mantan direksi antara lain : Adil Abas, Nursubagjo Prijono, WMP Simanjuntak, Widyatmiko Bapang, Iwan Heriawan, Djoko Saputro, Hari Pratoyo, Rosichin,
Thohir Nur Ilhami. Penurunan harga saham yang signifikan tersebut sangat erat hubungannya dengan siaran pers yang dilakukan manajemen PT Perusahaan Gas
Negara Tbk sehari sebelum 11 januari 2007. Dalam siaran pers tersebut dinyatakan bahwa terjadi koreksi atas rencana besarnya volume gas yang akan
dialirkan, yaitu mulai dari paling sedikit 150 MMSCFD menjadi 30 MMSCFD.
102
1. Komisaris, Direktur, atau pengawas perusahaan terbuka
Pasal 95 UUPM menerangkan bahwa orang dalam dari perusahaan publik yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan transaksi atas efek
emiten atau perusahaan publik dimaksud.Penjelasan pasal 95 memberi arti kepada orang dalam sebagai pihak-pihak yang tergolong dalam:
2. Pemegang saham utama perusahan terbuka
3. Orang yang karena kedudukannya, profesinya atau karena hubungan
usahanya dengan perusahaan terbuka memungkinkan memperoleh
102
Pengungkapan Informasi Material PGN, http:www.academia.edu7119539
Pengungkapan_Informasi_Material_-_PGN diakses tanggal 13 Maret 2015.
Universitas Sumatera Utara
informasi orang dalam. Dengan kedudukan disini dimaksudkan sebagai lembaga, institusi atau badan pemerintahan. Sementara yang merupakan
“hubungan usaha” adalah hubungan kerja atau kemitraan dalam kegiatan usahanya, seperti, nasabah, pemasok, kontraktor, pelanggan, kreditur, dan
lain-lain 4.
Pihak yang tidak lagi menjadi pihak sebagaimana tersebut dalam point 1,2,3 tersebut sebelum lewat jangka waktu 6 bulan.
Pada kasus PGN terdapat 9insider melakukan transaksi saham PGAS, yang dimana sebelumnya mereka telah mengetahui informasi tentang penurunan
volume gas sejak tanggal 12 september 2006, dan mengetahui informasi tentang tertundanya gas-in sejak tanggal 18 Desember 2006, informasi tersebut termasuk
informasi orang dalam. Yang berarti mereka telah melanggar ketentuan-ketentuan tentang larangan insider trading yang terdapat pada Pasal 95 UUPMyaitu, adanya
orang dalam yang mempunyai informasi orang dalam perusahaan yang memanfaatkan informasi tersebut lalu melakukan transaksi saham perusahaan
yang bersangkutan karena adanya motivasi dari informasi orang dalam tersebut.Dalam hal orang dalam yaitu khususnya direktur, pada Undang-Undang
Perseroan Terbatas telah memberikan aturan tentang tugas dan tanggung jawab dari halnya seorang yang memiliki jabatan direktur.
Menurut Pasal 1 butir 5 UUPT, direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalm maupun di luar pengadilan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
ketentuan anggaran dasar. Karena kedudukan direksi yang bersifat fiduciary, yang oleh UUPT sampai batas-batas tertentu diakui, maka tanggung jawab direksi
menjadi sangat tinggi high degree.Tidak hanya bertanggungjawab terhadap ketidakjujuran yang disengaja dishonesty, tetapi dia juga bertanggungjawab
secara hukum terhadap tindakan mismanagement, kelalaian atau gagal atau tidak melakukan sesuatu yang penting bagi perseroan.
Pasal 97 ayat 2 UUPT menyebutkan bahwa setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk
kepentingan dan usaha perseroan.Direksi dalam menjalankan pengurusan BUMN memiliki kewajiban untuk melaksanakan amanah yang diberikan perseroan
fiduciary duties.Dengan amanah tersebut anggota direksi wajib menjalankan pengurusan perseroan sebaik mungkin semata-mata hanya untuk kepentingan
perseroan.Anggota direksi tidak boleh memanfaatkan perseroan untuk kepentingan pribadinya.Selain itu, anggota direksi juga wajib menjalankan
pengurusan perseroan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan kecermatan duty of care. Dari kronologis proses transaksi saham PT PGN yang dilakukan di bursa
efek, dapat dilihat terjadinya benturan kepentingan dari direksi yang dalam kasus PT PGN yang dimana negara sebagai pemegang saham, yaitu direksi
memanfaatkan informasi orang dalam untuk kepentingan pribadinya.
C. Konflik Kepentingan Negara Sebagai Pemegang Saham Perdagangan Orang Dalam