Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1. Peran negara sebagai pemegang saham pada BUMN go public dalam mengurus dan mengawasi perkembangan BUMN go public adalah dengan membentuk kebijakan-kebijakan yang diambil dalam putusan RUPS. Untuk meningkatkan kinerja dan efesiensi BUMN, negara berperan dalam membuat deregulasiatas BUMN go public untuk mengurangi intervensi pemerintah dalam BUMN sehingga akan meningkatkan peran direksi dalam menjalankan BUMN. Dengan dilaksanakannya deregulasi, akan terjadi perubahan terhadap mekanisme ekonomi dari government control mechanism menjadimarket mechanism. 2. Peraturan mengenai penjualan saham BUMN yang telah go public di pasar sekunder telah memberikan kepastian hukum. Adapun peraturan perundang- undangan yang menyinggung langsung tentang penjualan saham BUMN go publicdi pasar sekunder adalah Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117M-Mbu2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara BUMN, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Universitas Sumatera Utara Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero dan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per-01Mbu2010 tentang Cara Privatisasi, Penyusunan Program Tahunan Privatisasi, Dan Penunjukan Lembaga danatau Profesi Penunjang serta Profesi Lainnya. Sedangkan peraturan perundang- undangan yang tidak langsung menyinggung tentang penjualan saham BUMN go public di pasar sekunder adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang- Uundang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. 3. Konflik kepentingan negara sebagai pemegang saham pada BUMN go public timbul karena adanya hak veto negara sebagai pemegang saham BUMN yang memberikan wewenang bagi negara untuk memilih anggota direksi dan komisaris. Selain itu, konflik kepentingan negara dimungkinkan terjadi karena penyalahgunaan informasi orang dalam untuk kepentingan pribadi anggota dewan direksi dan komisaris sebagai penyeleggara negara di BUMN.

B. Saran