Kebutuhan Data Teknik Pengumpulan Data

1.8 Kebutuhan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Kebutuhan data primer yaitu dengan pengamatan lapangan dan wawancara kepada para narasumber, adapun kebutuhan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan dengan kebijakan pembangunan ekonomi di Wilayah Kedungsepur baik dari BAPPEDA, Dinas Perhubungan, Kadin serta dinasinstansi terkait lainnya. Secara lebih lengkap, kebutuhan data dapat dilihat pada Tabel I.2

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data langsung dari lapangan berdasarkan keadaan yang sesungguhnya naturalistic inquiry dengan menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data. Menurut Sugiarto, dkk 2001:16-20 mengingat pentingnya data sebagai bahan baku analisis dan pengambilan keputusan, maka data yang benar merupakan kebutuhan mutlak. Teknik pengumpulan data harus sesuai dengan kondisi yang dihadapi di lapangan sehingga memudahkan dalam menganalisa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

A. Studi Literatur

Studi literatur yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur- literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, berupa data, catatan, dokumen maupun arsip-arsip. 18 TABEL I.2 KEBUTUHAN DATA No. Jenis Analisis Kebutuhan Data Data Sumber Data Tehnik Pengumpulan Data Nama Data Tahun Unit Data 1. Analisis deskriptif karakteristik fisik dan kependudukan wilayah Kedungsepur ƒ Letak geografis ƒ Guna lahan dan kekayaan alam ƒ Jenis dan kelas fasilitas perhubungan ƒ Kependudukan jumlah, angkatan kerja, mata pencaharian Terbaru KabKota Sekunder ƒ Bappeda ƒ BPS ƒ Dinas Perhubungan ƒ Studi literatur ƒ Mendatangi instansi 2. Analisis Location Quotient LQ ƒ PDRB Provinsi ƒ PDRB KabupatenKota 2001 – 2005 ƒ Provinsi ƒ KabKota Sekunder ƒ BPS Jateng ƒ BPS KabKota ƒ Studi literatur ƒ Mendatangi instansi 3. Analisis Input-Output Tabel Input-Output Provinsi 2004 Provinsi Sekunder Bappeda ƒ Studi literatur ƒ Mendatangi instansi 4. Analisis Deskriptif distribusi barang, bahan baku dan tenaga kerja Jumlah pergerakan barang, bahan baku dan tenaga kerja sektor pertanian dan industri 2001 – 2005 ƒ Provinsi ƒ KabKota ƒ Primer ƒ Sekunder ƒ Bappeda ƒ BPM ƒ Kadin ƒ HKI ƒ Wawancara ƒ Observasi ƒ Studi literatur ƒ Mendatangi instansi

B. Pengamatan Langsung Observasi Visual

Pengamatan langsung merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara sistematik gejala-gejala yang diamati Narbuko dan Achmadi, 2002:70. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data kondisi eksisting fisiklingkungan lokasi penelitian. Pengamatan langsung juga dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik Wilayah Kedungsepur.

C. Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Adapun wawancara itu sendiri berguna untuk: • Mendapatkan data di tangan pertama primer. • Pelengkap teknik pengumpulan lainnya. • Menguji hasil pengumpulan data lainnya. Salah satu teknik pengumpulan data kualitatif adalah wawancara mendalam. Instrumen yang digunakan di sini, yaitu pedoman wawancara. Jika angket dimaksud untuk menjangkau responden yang jumlahnya relatif banyak, wawancara biasanya dilakukan kepada sejumlah responden yang jumlahnya relatif terbatas dan memungkinkan bagi peneliti untuk mengadakan kontak langsung secara berulang-ulang sesuai dengan keperluan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terhadap tokoh kunci key person yang mengetahui secara rinci masalah dengan jalan dialogbercakap-cakapberhadapan langsung. Seorang interviewer pewaancara menggunakan guide panduan wawancara yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengarahkan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam panduan wawancara dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi kualitatif yang mendalam mengenai persepsi dan pengalaman masyarakat terhadap topik yang ditentukan. Karakateristik peserta sebaiknya mencerminkan populasi yang diinginkan. Dalam penelitian ini wawancara mendalam yang dipilih menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin atau bebas terstruktur, setelah mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing teknik wawancara. Hal ini mengingat bahwa teknik campuran ini masih memberi kebebasan kepada responden dalam batas tertentu, namun juga tidak terlalu memberi ruang bagi penyimpangan masukan responden dari topik bahasan. Responden terpilih diminta untuk memberikan tanggapan mengenai variabel penelitian yang telah ditetapkan, meskipun variabel tersebut masih dimungkinkan untuk berubah bertambah luas sesuai masukan pendapat responden. Persepsi responden mengenai variabel tersebut menjadi penopang utama dalam penelitian ini. Wawancara akan dilakukan kepada pejabat instansi pemerintah maupun para pelaku usaha atau asosiasi usaha di wilayah Kedungsepur yang meliputi Bappeda, Dinas Perhubungan dan Kadin.

1.10 Teknik Analisis Data