adalah wilayah yang tergolong dalam provinsi, kota, kabupaten, kecamatan dan desa.
Pembangunan ekonomi wilayah adalah suatu usaha mengembangkan dan meningkatkan hubungan interdepensi dan interaksi antara sistem ekonomi
economic system, sistem masyarakat social system, lingkungan hidup environtment
dan sumber daya alam eco system. Ambardi, etl, 2002. Menurut Arsyad 1999, pembangunan ekonomi biasanya didefinisikan
sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem
kelembangaan.
2.1.3. Pembangunan Ekonomi Lokal dan Pembangunan Ekonomi Regional
Ilmu ekonomi pembangunan didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang menganalisa masalah-masalah yang dihadapi oleh negara sedang
berkembang dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah ini agar negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi
Arsyad, 1999. Sedangkan ilmu ekonomi regional menurut Tarigan 2004 adalah cabang ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan
potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu regional tidak membahas kegiatan individu melainkan menganalisis suatu wilayah atau bagian wilayah secara
keseluruhan atau melihat bebagai wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi seluruh wilayah. Pemahaman perbedaan pembangunan ekonomi lokal dan pembangunan
ekonomi regional wilayah masih menjadi bahan perdebatan. Menurut Muhadjir 2004, regional dapat disalin dengan istilah wilayah atau kawasan. Dalam skop
nasional makna regional mencakup kawasan yang luas dari provinsi, tetapi lebih sempit dari nasional. Pembangunan lokal dibatasi dengan pembangunan dengan
lokasi geografisnya lebih kecil dari regional. Tetapi secara pendekatan, teknik atau metode pembangunan ekonomi regional dapat pula dipergunakan dalam
pembangunan lokal, yang meliputi kegiatan menganalisa, mencarikan solusi dan kegiatan pengaturanmanajemen wilayah Stamer, 2003.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa regional adalah wilayah yang melibatkan beberapa kabupaten atau kota. Jadi pembangunan
regional menitikberatkan pada pembangunan yang melibatkan beberapa kabupatenkota sedangkan pembangunan lokal hanya melibatkan satu kabupaten
atau satu kota saja.
2.1.4. Sektor Ekonomi Potensial
Sektor ekonomi potensial atau sektor unggulan dapat diartikan sebagai sektor perekonomian atau kegiatan usaha yang produktif dikembangkan sebagai
potensi pembangunan serta dapat menjadi basis perekonomian suatu wilayah dibandingkan sektor-sektor lainnya dalam suatu keterkaitan baik secara langsung
maupun tak langsung Tjokroamidjojo, 1993. Sektor ekonomi potensial ini dapat berupa sektor basis, dimana menurut
Glasson 1978 sektor basis merupakan sektor yang mengekspor barang dan jasa ke wilayah-wilayah diluar batas-batas perekonomian setempat. Besarnya
pendapatan pengeluaran dalam sektor basis merupakan fungsi dari permintaan
wilayah-wilayah lain. Tingkat pendapatan yang diperoleh sektor basis tercermin dari tingkat produksinya, sehingga kemampuan produksi sektor basis menjadi
faktor penentu pendapatan wilayah. Adapun untuk sektor non basis menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat setempat termasuk kebutuhan sektor basisnya.
Peningkatan sektor basis ditentukan oleh pembelanjaan pendapatan sektor basis baik berupa faktor-faktor produksi maupun barang dan jasa yang dibutuhkan
pekerja sektor basis. Dengan demikian perkembangan sektor non basis tergantung pada perkembangan sektor basisnya.
Perluasan kegiatan-kegiatan ekonomi disalurkan sektor basis kepada sektor-sektor non basis yang mendukungnya secara langsung maupun tidak
langsung. Keterkaitan langsung berupa aliran faktor-faktor produksi yang meliputi bahan baku, tenaga kerja, modal dan jasa produksi. Keterkaitan tidak langsung
berupa transaksi pengeluaran para pekerja sektor basis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan-kegiatan lokal yang melayani kebutuhan para
pekerja tersebut turut terkena imbas perkembangan sektor basisnya, dengan demikian adanya keterkaitan yang kuat antara sektor basis dan sektor non basis
merupakan syarat mutlak untuk menyebarluaskan pertumbuhan dalam wilayah. Sektor ekonomi dapat disebut sebagai sektor potensial jika memenuhi
beberapa kriteria sebagai berikut: 1.
Merupakan sektor ekonomi yang dapat menjadi sektor basis wilayah, sehingga semakin besar barang dan jasa yang dapat diekspor maka
semakin besar pula tingkat pendapatan yang diperoleh suatu wilayah. 2.
Memiliki kemampuan daya saing competitive advantage yang relatif
baik dibanding sektor sejenis dari wilayah lain. Perkembangan sektor ini akan merangsang perkembangan sektor-sektor lain baik yang terkait
langsung maupun tidak langsung yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian wilayah.
3. Memiliki sumberdaya yang dapat mendukung bagi pengembangannya
yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat ketersediaan sumber daya yang dimiliki maka semakin
tinggi pula tingkat pertumbuhan sektor ekonomi wilayah tersebut. 2.2. Perencanaan Pengembangan Wilayah
2.2.1. Pengertian Pembangunan Wilayah