1.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Tehnik ini digunakan untuk menganalisis data yang sudah tersedia melalui sensus, survei atau laporan statistik instansi terkait. Analisis tersebut berupa rata-
rata, prosentase, perbandinganrasio atau tingkat perubahanlaju pertumbuhan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini penggunaan statistik deskriptif
adalah untuk menganalisis karakteristik fisik Wilayah Kedungsepur yang akan menghasilkan potensi Wilayah Kedungsepur yang dapat mempengaruhi interaksi
antar wilayah dan karakteristik ekonomi wilayah berupa tingkat pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi sebagai penunjang analisis Location Quotient.
Selain itu juga untuk menganalisis interaksi keruangan antara daerah-daerah di Wilayah Kedungsepur, analisis dilakukan pada aliran barang dan manusia.
1.10.2 Analisis Location Quotient LQ
Teknik Analisis LQ digunakan untuk mengidentifikasi sektorkomoditi basis yang memiliki keunggulan komparatif. Nilai LQ adalah angka koefisien
yang menunjukkan tingkat keunggulan relatif suatu sektor daerah dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Koefisien LQ digunakan untuk menentukan sektor
basis komparatif di suatu daerah, yaitu sektor yang dapat diandalkan potensinya dibandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya.
Koefisien LQ berkisar dari 0 sampai dengan positif tak terhingga. Koefisien LQ yang kurang dari 1 memiliki arti bahwa sektorkomoditi yang
bersangkutan tidak memiliki keunggulan komparatif. Koefisien LQ sama dengan 1 mengindikasikan bahwa sektor yang bersangkutan memiliki keunggulan relatif
sama dengan rata-rata semua daerah. Koefisien LQ yang lebih besar dari 1
memiliki makna bahwa sektor yang bersangkutan memiliki keunggulan komparatif yang lebih tinggi dari rata-rata.
Pendekatan yang digunakan adalah perbandingan antara fungsi relatif besaran PDRB suatu sektorproduksi suatu komoditi pada suatu daerah dengan
fungsi relatif besaran PDRB suatu sektorproduksi suatu komoditi pada pada tingkat daerah diatasnya. Dengan demikian secara matematis, LQ dapat
dirumuskan dengan persamaaan berikut :
LQ
i
= e
i
e E
i
E
Sumber: Tarigan 2005
Keterangan :
LQ
i
= nilai LQ untuk sektor i di Kabupaten analisis
e
i
= PDRB sektor i di Kabupaten analisis
e = PDRB seluruh sektor di Kabupaten analisis
Ei = PDRB sektor i di Provinsi Kabupaten analisis
E =
PDRB seluruh sektor di Provinsi Kabupaten analisis
GAMBAR 1.5 PENGELOMPOKAN SEKTOR MENURUT NILAI LOCATION
QUOTIENT LQ DAN NILAI PERBANDINGAN RATA-RATA PERTUMBUHAN NP
LQ 1 LQ 1
NP 1
NP 1 Kelompok sektor basis
dengan rata-rata pertumbuhan di atas wilayah acuan
Kelompok sektor basis dengan rata-rata pertumbuhan
di bawah wilayah acuan Kelompok sektor non basis
dengan rata-rata pertumbuhan di atas wilayah acuan
Kelompok sektor nojn basis dengan rata-rata pertumbuhan
di bawah wilayah acuan
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Hasil perhitungan dengan analisis LQ ini kemudian dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tiap sektor dalam kurun waktu 5 lima tahun, yaitu dari
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 yang merupakan nilai perbandingan rata- rata tiap KabupatenKota dengan nilai rata-rata Jawa Tengah. Kemudian sektor-
sektor dikelompokkan ke dalam empat kuadran berdasarkan nilai LQ dan nilai perbandingan rata-rata pertumbuhan seperti terlihat dalam Gambar 1.5. Sektor
Unggulan merupakan sektor-sektor yang berada pada kuadran I, yaitu sektor basis dengan rata-rata pertumbuhan di atas wilayah acuan.
1.10.3 Analisis Input - Output