Perumusan Masalah Tujuan dan Sasaran Penelitian .1 Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

1.2 Perumusan Masalah

Perekonomian wilayah bukan lagi merupakan kumpulan sektor-sektor unggulan, melainkan merupakan suatu sistem yang saling berhubungan. Hal tersebut sangat penting sebagai pedoman dalam menggali keterkaitan antar sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah di wilayah Kedungsepur. Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah penelitian adalah bahwa potensi Wilayah Kedungsepur belum digali secara optimal dalam rangka meningkatkan perekonomian regional. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Belum adanya kerjasama yang sistematis antar daerah KabupatenKota di Wilayah Kedungsepur dalam menggali potensi ekonomi kewilayahan. 2. Daerah kabupatenkota di Wilayah Kedungsepur masih menunjukkan adanya ego sektoral, belum melihat potensi kekuatan yang lebih besar jika melakukan kerjasama. 3. Terjadinya kesenjangan perekonomian antara wilayah Kota Semarang sebagai pusat pertumbuhan dengan wilayah sekitarnya. Dari perumusan masalah di atas maka pertanyaan studi research question dalam penelitian ini adalah: Bagaimana keterkaitan antar sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah mampu mendorong tumbuhnya kerjasama regional di wilayah Kedungsepur. 1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan research question tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah mengkaji keterkaitan antar sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah dalam perekonomian Wilayah Kedungsepur. 1.3.2 Sasaran Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka sasaran penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengidentifikasikan: 1. Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di wilayah Kedungsepur. 2. Sektor unggulan yang merupakan faktor penentu pendapatan di kabupatenkota wilayah Kedungsepur. 3. Keterkaitan antar sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah di wilayah Kedungsepur. 1.4. Ruang Lingkup 1.4.1. Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup substansial meliputi: 1. Sektor ekonomi. Merupakan sektor-sektor riil yang perlu dikembangkan agar perekonomian daerah tumbuh lebih cepat. 2. Sektor Strategis Merupakan sektor yang telah di analisis berdasarkan prioritas untuk dikembangkan karena di anggap memberikan keuntungan dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional. 3. Sektor Unggulan. Adalah sektor yang memiliki keunggulan, memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan dan diharapkan dapat mendorong sektor-sektor lain untuk berkembang. 4. Keterkaitan. Menggambarkan hubungan antara perekonomian suatu daerah dengan lingkungan sekitarnya.

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah:

Lingkup wilayah studi meliputi seluruh wilayah Kedungsepur yang terdiri atas: 1. Kabupaten Kendal, meliputi 19 kecamatan, 265 desa dan 20 kelurahan. 2. Kabupaten Demak, meliputi 14 kecamatan, 247 desa. 3. Kabupaten Semarang, meliputi 17 kecamatan, 220 desa dan 15 kelurahan. 4. Kota Semarang, meliputi 16 kecamatan, 117 kelurahan 5. Kota Salatiga, meliputi 4 kecamatan, 16 kelurahan 6. Kabupaten Grobogan, meliputi 19 kecamatan, 280 desa. Sedangkan untuk batas-batas wilayah Kedungsepur adalah sebagai berikut: • Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kabupaten Jepara. • Sebelah Timur : Kabupaten Pati, Blora dan Kudus. • Sebelah Barat : Kabupaten Batang. • Sebelah Selatan : Kabupaten Sragen, Boyolali, Magelang dan Temanggung. Untuk memberikan gambaran tentang ruang lingkup wilayah dapat dilihat pada Gambar I.1 tentang Peta Administrasi Wilayah Kedungsepur. MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG PETA ADMINISTRASI W ILAYAH KEDUNGSEPUR LEGENDA SKALA No. SUMBER UTARA BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH 1.1 TESIS: KETERKAITAN ANTAR SEKTOR EKONOMI DAN ANTAR DAERAH DI W ILAYAH KEDUNGSEPUR W ilayah Perairan 1.1 PETA ADMINISTRASI WILAYAH KEDUNGSEPUR

1.5 Kerangka Pemikiran

Kajian ini dilatarbelakangi oleh inisiatif Pemerintah KabupatenKota di Wilayah Kedungsepur untuk melakukan kerjasama pengembangan regional. Salah satu sektor yang dikerjasamakan adalah sektor ekonomi. Dalam perkembangan selanjutnya, kerjasama regional di bidang ekonomi sampai saat ini belum dapat berjalan secara efektif hal ini disebabkan karena belum adanya kerjasama yang sistematis antar daerah KabupatenKota di Wilayah Kedungsepur dalam menggali potensi ekonomi kewilayahan, masih adanya ego sektoral dan belum melihat potensi yang lebih besar jika melakukan kerjasama antar daerah serta terjadinya kesenjangan perekonomian antara wilayah kota Semarang sebagai pusat pertumbuhan dengan wilayah sekitarnya. Guna memberikan motivasi yang lebih besar kepada KabupatenKota di wilayah Kedungsepur, dilakukan penelitian tentang sektor apa saja yang menjadi sektor unggulan dengan melihat potensi dan karakteristik masing-masing wilayah kabupatenkota serta meneliti lebih jauh bagaimana keterkaitan antar sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah dalam perekonomian wilayah Kedungsepur. Dengan diketahuinya keterkaitan tersebut di atas, diharapkan dapat memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai hubungan antar sektor dalam suatu wilayah dan transaksi antar daerah diantara beberapa sektor. Hasil dari analisis ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui bacward linkage yang merupakan daya tarik terhadap sumber bahan baku dan forward linkage yang merupakan daya tarik terhadap pasar dari setiap sektor sehingga mudah menetapkan sektor mana yang dijadikan sebagai sektor strategis dalam perencanaan pembangunan perekonomian wilayah Kedungsepur. Kerjasama Regional dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian global Belum ada kerjasama sistematis dalam menggali potensi ekonomi Adanya ego sektoral serta belum melihat potensi yang lebih besar jika melakukan kerjasama Terjadi kesenjangan perekonomian antar wilayah Perekonomian wilayah masih berupa kumpulan sektor- sektor unggulan yang tidak saling berhubungan Bagaimana keterkaitan antar sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah mampu mendorong tumbuhnya kerjasama regional di wilayah Kedungsepur Latar Belakang Research Question Kerjasama Regional Kedungsepur Identifikasi PDRB Identifikasi Potensi wilayah Kesimpulan dan Rekomendasi Mengkaji keterkaitan antar sektor ekonomi dan antar daerah di Wilayah Kedungsepur Analisis LQ Analisis Input-Output dan Diskriptif Kualitatif Sektor Unggulan Keterkaitan sektor ekonomi dan keterkaitan antar daerah Proses Output GAMBAR 1.2 KERANGKA PEMIKIRAN Analisis Deskriptif Statistik Selain itu hasil dari analisis ini dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan ekonomi wilayah karena bisa melihat permasalahan secara komprehensif. Analisis tersebut dirangkum dalam analsis Location Quotient LQ dan analisis Input-Output yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana keterkaitan antar daerah yang sekaligus menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi pengembangan dan peningkatan ekonomi di wilayah Kedungsepur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar I.2

1.6 Pendekatan Penelitian