Temuan Studi PRIMASTO ARDI MARTONO

• Keterkaitan tersebut di atas paling dominan ditunjukkan oleh keterkaitan sektor Industri yaitu berupa bahan baku, tenaga kerja serta pemasaran hasil- hasil produksi di Wilayah Kedungsepur. • Sektor pertanian memiliki potensi yang cukup besar jika dikaitkan dengan sektor industri, terutama industri yang mengolah hasil hasil pertanian. Daerah yang memiliki keterkaitan sektor pertanian meliputi: Kabupaten Kendal, Demak, Semarang dan Grobogan. • Keterkaitan antar daerah hinterland Semarang belum begitu menonjol hal ini disebabkan jaringan infrastruktur jalan yang menghubungkan daerah-daerah tersebut masih terbatas seperti jalur Kabupaten Semarang-Kabupaten Kendal dan jalur antara Kabupaten Semarang-Grobogan-Demak.

4.5 Temuan Studi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelunya maka dapat dirumuskan suatu temuan studi sebagai berikut: • Sektor Unggulan di Wilayah Kedungsepur meliputi: sektor Industri Pengolahan, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Bangunan, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta sektor Pengangkutan dan komunikasi. • Sektor-sektor unggulan yang menjadi sektor basis adalah sebagai berikut: sektor Industri Pengolahan merupakan sektor basis di Kota Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang; sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor basis di Kabupaten Grobogan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor basis di Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Kendal. Sektor Bangunan merupakan sektor basis Kota Semarang dan Kabupaten Demak, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sektor basis Kabupaten Semarang serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor basis Kota Semarang dan Kota Salatiga. • Terjadi keterkaitan langsung ke depan yang cukup besar antara sektor Pertanian dan Industri, artinya bahwa peningkatanpenurunan output sektor Pertanian akan mempengaruhi peningkatanpenurunan sektor Industri. Keterkaitan antar kedua sektor tersebut mengindikasikan bahwa industri yang berkembang dan potensial di wilayah Kedungsepur adalah industri pengolahan hasil pertanian. • Jika dikaitkan dengan potensi wilayah masing-masing KabupatenKota, maka akan terbagi menjadi 2 yaitu: wilayah yang berbasis industri Kota Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang dan wilayah berbasis pertanian Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Grobogan.. • Keterkaitan antar daerah dalam industri pengolahan hasil pertanian berpeluang terjadi antara Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. • Keterkaitan antar daerah dalam industri tekstil dan produk tekstil berpeluang terjadi antara Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan Kota Salatiga. • Keterkaitan antar daerah dalam industri otomotif dan komponen elektronik berpeluang terjadi antara Kota Semarang dan Kabupaten Kendal. Keterkaitan antar sektor ekonomi dan antar daerah di Wilayah Kedungsepur diilustrasikan dalam Gambar 4.4 MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG PETA KETERKAITAN ANTAR SEKTOR EKONOMI DAN ANTAR DAERAH WILAYAH KEDUNGSEPUR LEGENDA SKALA No. SUMBER UTARA HASIL ANALISIS 2008 4.4 TESIS: KETERKAITAN ANTAR SEKTOR EKONOMI DAN ANTAR DAERAH DI W ILAYAH KEDUNGSEPUR Keterkaitan antar daerah dalam industri pengolahan hasil pertanian Keterkaitan antar daerah dalam industri tekstil dan produk tekstil Keterkaitan antar daerah dalam industri otomotif dan komponen elektronik BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan