Pengertian Pembangunan Wilayah Wilayah, Perwilayahan dan Pengembangan Wilayah 1. Pengertian Wilayah dan Daerah

baik dibanding sektor sejenis dari wilayah lain. Perkembangan sektor ini akan merangsang perkembangan sektor-sektor lain baik yang terkait langsung maupun tidak langsung yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian wilayah. 3. Memiliki sumberdaya yang dapat mendukung bagi pengembangannya yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat ketersediaan sumber daya yang dimiliki maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan sektor ekonomi wilayah tersebut. 2.2. Perencanaan Pengembangan Wilayah

2.2.1. Pengertian Pembangunan Wilayah

Pengertian pembangunan wilayah secara teoritis dikemukakan oleh berbagai ahli, antara lain sebagai berikut: a. Neoklasik Hipotesis dasar dari konsep pembangunan wilayah neoklasik adalah pembangunan dijalankan oleh kebutuhan eksternal dan dorongan-dorongan inovatif pembaruan dari beberapa kelompok sektor dan lokasi geografi yang dinamis. Pembangunan akan secara spontan atau induksi menetes trickling down ke sektor-sektor yang tertinggal dan lokasi-lokasi geografis yang lain. Pada teori ini pembangunan dilihat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan perwujudan ruangnya adalah konsep pusat pertumbuhan the growth concept Misra, 1981. Konsep pembangunan wilayah seperti di atas menekankan pengambilan keputusan yang tersentralisasi secara cepat dan efektif pada tingkat nasional. Teritorial nasional dianggap sebagai unit agregat sehingga pengembangan wilayah dengan berdasarkan teori ekonomi neoklasik dan konsep pusat, pertumbuhan ternyata juga menyebabkan terjadinya disintegrasi antara sektor modern dan tradisional, disintegrasi desa kota, memobilisasi surplus desa untuk menyokong pembangunan kota, dan lain-lain Mabogunje, 1981:17. b. Stohr Konsep ini memandang bahwa pembangunan harus didasarkan kepada memobilisasi maksimum dari sumber-sumber alam, manusia dan institusional masing-masing wilayah dengan tujuan utama memuaskan atau memenuhi kebutuhan dasar penduduk di wilayah tersebut. Sehingga hal ini menggambarkan pembangunan yang mandiri dan juga mengurangi efek-efek negatif akibat ketergantungan eksternal. Konsep pengembangan wilayah tersebut bertujuan pada penyatuan sumber-sumber daya ekonomi, lingkungan dan sosial yang tersedia secara regional semaksimal mungkin. c. Bendavid-Val Konsep ini sejalan dengan konsep yang dikemukakan oleh Walter Stohr adalah model integrasi teritorial yang terdesentralisasi. Model ini didasarkan pada pandangan bahwa wilayah dan sub areanya seharusnya mempunyai kemampuan merencanakan dan menerapkan kegiatan pembangunan dengan mencukupi diri mereka sendiri. Penekanan model ini adalah pada ekonomi pembangunan, yaitu ekonomi untuk memenuhi kebutuhan regional secara langsung. Keuntungan pembangunan didistribusikan melalui self-sufficiency subregional yang digiatkan dengan investasi yang disebarkan secara lokal. Sejalan dengan model integrasi teritorial yang terdesentralisasi di atas, konsep pengembangan wilayah tersebut juga mirip dengan strategi kebutuhan dasar, yaitu strategi pembangunan yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

2.2.2. Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah