9
1.5.2 Ruang Lingkup Materi
Berdasarkan judul penelitian yait u “Kajian Kerja sama Daerah dalam
Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng”, maka akan diberi batasan-batasan pengertian menyangkut peristilahan dalam judul
tersebut, sebagai berikut :
1. Kerja sama Daerah. Pada hakekatnya mengindikasikan adanya dua pihak
atau lebih yang berinteraksi atau menjalin hubungan-hubungan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pada konteks ini, yang dimaksud dengan
“daerah” adalah Pemerintah Kabupaten.
2. Pengelolaan adalah upaya perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
potensi alam dan budaya dengan memperhatikan aspek-aspek pelestarian. Dalam konteks penelitian, pengelolaan pariwisata lebih menunjuk pada
pengelolaan kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng sebagai objek kerja sama antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo.
3. Pengembangan adalah upaya peningkatan pemanfaatan potensi alam dan
budaya, dengan memperhatikan aspek-aspek pelestarian. Dalam konteks penelitian, pengembangan pariwisata lebih menunjuk pada pengembangan
kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng sebagai objek kerja sama antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo.
1.6 Kerangka Pemikiran
Kajian ini didasari adanya objek wisata yang berada pada wilayah yang berbatasan administrasi, dimana kerja sama yang dilakukan dalam pengelolaan
dan pengembangan objek wisata menemui beberapa hambatan. Pertama, kerja sama daerah pengelolaan dan pengembangan pariwisata terpadu yang telah
dilaksanakan tidak berjalan seperti yang direncanakan. Kerja sama yang berjalan hanya pada penjualan tiket terusan objek wisata secara bersama. Objek wisata
yang dikerjasamakan hanya terbatas pada 4 empat objek wisata dan belum menjangkau seluruh kawasan.
Kedua, sekretariat bersama yang ditujukan sebagai embrio badan pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata tidak berjalan. Pengelolaan dan
pengembangan masih dilaksanakan oleh masing-masing kabupaten. Masing-
10 masing kabupaten mengembangkan potensi objek wisata masing-masing tanpa
perencanaan yang terpadu. Promosi kawasan wisata sebagai wahana pemasaran pariwisata juga masih dilakukan oleh masing-masing kabupaten.
Ketiga, adanya sentimen masyarakat Kabupaten Banjarnegara yang pernah muncul salah satunya akan diubahnya nama Kecamatan Batur Kabupaten
Banjarnegara menjadi Kecamatan Dieng untuk mengubah image Dieng di Kabupaten Wonosobo, serta keberatan DPRD Kabupaten Banjarnegara dalam
pembagian hasil pendapatan objek wisata, dapat menjadi indikasi adanya hambatan kerja sama ini.
Hambatan-hambatan ini tidak perlu ada, jika melihat manfaat yang jauh lebih besar diperoleh dengan adanya kerja sama ini. Dengan adanya kerja sama
daerah pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata secara terpadu akan memberikan manfaat untuk mengatasi masalah kesenjangan supply dan demand
pariwisata, degradasi lingkungan di kawasan wisata, serta peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar objek pariwisata. Dua kenyataan ini, yaitu adanya kesenjangan
antara manfaat dan hambatan dari kerja sama ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian. Sedang kerangka pemikirannya dapat dilihat pada
Gambar 1.2.
11
issues
Otonomi daerah dan
desentralisasi
Regionalisasi
Kerja sama Antar Daerah Permasalahan kawasan :
Kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng berada dalam perbatasan admi
nistratif ODTW lebih mudah dijangkau dari
Kab. Wonosobo karena dekat dengan core tourism region Yogyakarta
ODTW di Kab. Banjanegara lebih banyak daripada Kab. Wonosobo
Dieng merupakan kawasan wisata, konservasi, hulu DAS, dan cagar
budaya Wisatawan yang terus menurun
Perlunya Pengelolaan dan Pengembangan
Pariwisata yang terpadu Pariwisata
berkembang menjadi industri pariwisata
yang melibatkan kepentingan berbagai
pihak bahkan antar daerah atau antar
negara
Kondisi kerja sama tidak
berjalan sesuai rencana dan
tujuan
Research Question :
1. Bagaimana dukungan dan hambatan yang dihadapi dalam
kerja sama pengelolaan dan pengembangan Kawasan
Wisata Dataran Tinggi Dieng?
2. Bagaimana format kelembagaan dalam kerja
sama daerah pengelolaan dan pengembangan Kawasan
Wisata Dataran Tinggi Dieng?
1. Analisis gapkesenjangan dukungan dan hambatan Pemda
dalam kerja sama pariwisata 2. Menganalisis format
kelembagaan dalam kerja sama daerah pariwisata
Sasaran : 1.
Mengidentifikasi persepsi kedua pemerintah kabupaten tentang kerja sama daerah pariwisata.
2. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pemerintah kabupaten yang terkait dengan kerja sama
daerah pariwisata 3.
Mengidentifikasi format kelembagaan kerja sama daerah dari kajian pustaka dan best
practice 4.
Mengidentifikasi peran pemerintah kabupaten yang sudah dilakukan dalam kerja sama daerah pariwisata
5. Menganalisis gapkesenjangan dukungan dan hambatan pemerintah kabupaten terhadap
kerja sama daerah pariwisata 6.
Menganalisis format kelembagaan dalam kerja sama daerah pengelolaan dan pengembangan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng
Survei,Literatur, Best practice
Kualitatif Komparatif
Kesimpulan dan Rekomendasi
Tujuan : 1.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong kerja sama pariwisata 2.
Merumuskan gapkesenjangan tingkat dukungan dan hambatan Pemerintah Daerah dalam kerja sama pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng
3. Merumuskan format kelembagaan kerja sama daerah pengelolaan dan pengembangan
Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng
Permasalahan utama : Kerja sama tidak optimal
Sekber tidak berjalan dan tidak berperan
Adanya sentimen dan ego kedaerahan yang pernah
muncul
Sumber : Hasil Analisis, 2009
GAMBAR 1.2 KERANGKA PEMIKIRAN STUDI
12
1.7 Metodologi Penelitian