81
3.6 Kerja Sama Pariwisata Kawasan Dataran Tinggi Dieng
3.6.1 Kerja Sama Periode Tahun 1974-1977
Mulai  terbentuk  kerja  sama  antara  Kabupaten  Banjarnegara  dengan Kabupaten  Wonosobo,  tentang  pembinaan  objek-objek  wisata  di  kawasan  Dataran
Tinggi  Dieng.  Dalam  kerja  sama  tersebut  diatur  struktur  pengelolaan  Kawasan Wisata Dieng sebagai berikut:
  Ketua            : Bupati Kabupaten Wonosobo   Wakil Ketua : Kasubdit Pariwisata Kabupaten Banjarnegara
Secara  spesifik  bentuk  kerja  sama  tersebut  belum  mengatur  adanya pembagian  pendapatan  antara  ke  dua  belah  pihak,  namun  disepakati  pengelola
kawasan tersebut adalah Kabupaten Wonosobo
3.6.2 Kerja Sama Periode Tahun 1977-1978
Lahir  surat  Keputusan  Gubernur  Jawa  Tengah  No.  HK.14  Tahun  1997, tentang  Daerah  Kesatuan  Wisata  Dataran  Tinggi  Dieng  dengan  pembagian  wilayah
secara administratif sebagai berikut: a.  Kabupaten Banjarnegara meliputi :
  Desa Dieng Kulon   Desa Karang Tengah
  Desa Kepakisan   Desa Pekasiran
b.  Desa Bakal Kabupaten Wonosobo meliputi :
  Desa Dieng Wetan   Desa Sembungan
3.6.3 Kerja Sama Periode Tahun 1978-1992
Lahir kerja sama  Kabupaten Banjarnegara dengan  Kab. Dati  II  Wonosobo, mengenai  “Penyempurnaan  Bagi  hasil  Pendapatan  Retribusi  di  Dataran  Tinggi
Dieng”  dengan  pengelola  Kabupaten  Wonosobo.  Dalam  kerja  sama  tersebut
disepakati  pembagian  hasil  60  untuk  Kabupaten  Banjarnegara  dan  40  untuk Kabupaten Wonosobo
82
3.6.4 Kerja Sama Periode Tahun 1992-1995
Kerja  sama  antara  Kabupaten  Banjarnegara  dengan  Kabupaten  Wonosobo diperluas dengan instansi dan lembaga yang terkait dengan Kawasan Wisata Dieng.
Adapun  instansi  terkait  tersebut  antara  lain:  Suaka  Peninggalan  Sejarah  dan Purbakala, Perhutani.
Dalam kerja sama tersebut disepakati adanya perubahan bagi hasil. Adapun pembagian  hasil  yang  disepakati  sebagai  berikut  :  Biaya  Operasional  20  sisa
diasumsi  100,    kemudian  diambil  untuk  bagian  Purbakala  5  dan  Perhutani  5, selanjutnya  sisa  diasumsi  100  kemudian  dibagi  dengan  proporsi  60  untuk
Kabupaten Banjarnegara dan 40 untuk Kabupaten Wonosobo. Adanya  surat  Gubernur  Jawa  Tengah  tanggal  23  Nopember  1993  tentang
kerja  sama  Pengelolaan  dan  Pengembangan  Objek  Wisata  Dataran  Tinggi  Dieng, sehingga  kemudian  pada  tahun  1994  ada  keputusan  koordinasi  antara  Kabupaten
Banjarnegara  dan  Kabupaten  Wonosobo  yang  dituangkan  dalam  program  jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang.
3.6.4.1 Program Jangka Pendek
Koordinasi yang dilakukan dalam Program jangka pendek yaitu: 1.
Penyelesaian  konsep  kerja  sama  pengelolaan  dan  Pengembangan  Objek Wisata Dataran Tinggi Deing.
2. Pola pembagian pendapatan retribusi wisatawan, kendaraan, parkir.
3.  Hal-hal yang belum disepakati antara lain: a.  Manajemen pengelolaan objek wisata.
b.  Pembagian pendapatan perbulan. c.  Program tahunan untuk pembinaan dan pengembangan objek wisata cagar
budaya dan cagar alam.
3.6.4.2 Program Jangka Menengah
1.  Menetapkan status pengelolaan OWDT Dieng dengan alternatif: a.  Badan  Pengelola  Harian  yang  terdiri  dari  unsur  Pemda  Tingkat  II
Wonosobo dan Banjarnegara. b.  Kerja sama antara Badan Pengelola Harian dimaksud dengan Perhutani.
83 2.  Penentuan  sumbangan  potensi  masing-masing  daerah  untuk  pengembangan
objek wisata Dataran Tinggi Dieng melalui studi.
3.6.4.3 Program Jangka Panjang
Menyusun pola pengelolaan jangka panjang kawasan  objek wisata Dataran Tinggi Dieng secara terpadu oleh instansi-instansi terkait.
3.6.5 Kerja Sama Periode Tahun 1995-1996