54 g. Terjalinnya kerja sama antar pelaku swasta melalui fasilitasi BKAD
misal, konsorsium ASITA Solo dengan RSI Yarsis dalam pengembangan paket wisata kesehatan
h. Meningkatnya nilai tambah value added UKM di sektor mebel rotan dan susu sapi perah
i. Meningkatnya kerja sama diantara pelaku usaha di sektor mebel dan pariwisata
Hal yang dapat dijadikan pembelajaran bersama adalah pada BKAD Subosukawonosraten melahirkan kesepakatan bersama untuk membentuk sebuah
badan hukum, yang dikenal dengan PT Solo Raya, yang diharapkan badan hukum ini dapat memperkuat strategi pemasaran regional bagi daerah-daerah di wilayah
eks Karisidenan Surakarta. Dengan melihat capaian diatas, kerja sama daerah telah mampu mengefisiensikan promosi bersama untuk peningkatan ekonomi
wilayah, lancarnya koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan dan administrasi pemerintah, lancarnya koordinasi dengan masyarakat dan pelaku
usaha, dan melahirkan badan usaha profesional untuk memperkuat pemasaran regional.
2.6.2 Regional Management RM Barlingmascakeb
Barlingmascakeb terdiri dari 5 lima Kabupaten yaitu Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.
Regional Management RM lahir atas kebutuhan bersama dalam semangat pengembangan ekonomi wilayah. Regional Managemen adalah lembaga kerja
sama antar daerah dalam pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan potensi yang dimiliki masing-masing daerah dengan tujuan untuk mensinergikan
pelaksanaan pembangunan antar daerah serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber daya daerah.
55 a. Struktur Organisasi RM Barlingmascakeb
Sumber : www.lekad.org, 2009
GAMBAR 2.4 STRUKTUR ORGANISASI RM BARLINGMASCAKEB
b. Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing komponen Regional Mangemen tugas dan fungsi sebagai
berikut : Forum Regional adalah pemilik kerja sama dan pengambil kebijakan yang
bersifat strategis dan memberikan arahan kepada dewan eksekutif Dewan Eksekutif berfungsi sebagai kelompok pengarah atau steering
commite yang menterjemahkan kebijakan forum regional menjadi program strategis Barlingmascakeb. Dewan Eksekutif ini juga bertugas
untuk melakukan penguatan internal organisasi agar kerja sama antar daerah bisa berjalan secara efektif dan efisien.
FORUM REGIONAL
BUPATI PURBALINGGA
BUPATI BANYUMAS
BUPATI CILACAP
BUPATI KEBUMEN
DEWAN EKSEKUTIF KETUA DAN 5 ORANG ANGGOTA
SEKRETARIAT DEWAN EKSEKUTIF
1. SEKRETARIS 2. BENDAHARA
3.
STAF ADMINISTRASI REGIONAL MANAGER
SEKRETARIS
ANALIS PEREKONOMIAN
DAN INVESTASI ANALIS HUKUM
DAN PERUNDANG- UNDANGAN
ANALIS PEMASARAN
F ORUM
M UL
T Y
S T
AKE HO
L DE
RS
F A
S IL
IT A
T O
R P
U S
A T
D A
N P
E M
P R
O V
BUPATI BANJARNEGARA
56 Regional Manager merupakan pelaksana harian operasional yang
melaksanakan program dan kegiatan RM Barlingmascakeb yang telah ditentukan oleh forum regional dan dewan eksekutif
c. Kewenangan RM Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan melalui Forum Regional dan
Dewan Eksekutif d. Sumber Pembiayaan
Tetap Sharing pendanaan dari APBD KabKota anggota dengan menggunakan
pos Hibah Tidak Tetap
Berdasarkan penawaran
kerja sama
dengan lembaga
non pemerintahbadan swasta
e. PersonilSumber Daya Manusia Pengisian personil berdasarkan masing-masing struktur terdiri dari PNS
pada struktur Forum Regional serta Dewan Eksekutif sedangkan pada Regional Manager diisi oleh tenaga profesional.
Beberapa capaian yang telah dimiliki oleh RM Barlingmascakeb diantaranya :
a. Pasar Lelang Komoditas Agro Salah satu contoh keberhasilan pasar lelang adalah meningkatnya transaksi
secara signifikan antara lain Pasar lelang XII di Banyumas dengan nilai transaksi Rp. 24.385.990.000,00 naik menjadi Rp 46.474.525.000,00 di
pasar lelang XIII di Kebumen. b. Promosi Produk
Promosi produk yang cukup berhasil yaitu adanya pesanan kerajinan Pandan ke Cina, Taiwan, dan Singapura kemudian adanya pesanan
Minyak Nilam ke Nepal dan daun Nilam ke Jerman, Malaysia, dan India sebesar 10 tonbulan
c. Bantuan Mesin Dengan kerja sama daerah mendapatkan sumber pembiayaan diantaranya
bantuan mesin ke Kabupaten Banjarnegara sebesar Rp. 70.000.000,00,
57 Kabupaten Kebumen Rp. 74.000.000,00 dan Kabupaten Purbalingga Rp.
37.000.000,00 Perhitungan antara biaya operasional dan manfaat yang diperoleh dari
pasar lelang dan bantuan mesin yang diterima RM Barlingmascakeb benar-benar terlihat adanya gambaran manfaat yang diperoleh dari adanya suatu kerja sama
antar daerah. Dari biaya operasional sebesar 750 juta mendapatkan manfaat sebesar 181 juta dari bantuan mesin untuk Kabupaten Banjarnegara, Kebumen,
dan Purbalingga dan 2,77 Milyar dari keuntungan yang diperoleh petani dari 3 transaksi pasar lelang XIII sampai pasar lelang XIV.
Di bidang pariwisata capaian RM Barlingmascakeb cukup berhasil diantaranya memfasilitasi pengusaha transportasi Kabupaten Banjarnegara dan
Kabupaten Purbalingga dalam menerima pesanan bis pariwisata dari luar daerah sebanyak 12 buah, mendatangkan turis dari Belanda, Korea, dan Jepang ke objek
wisata Dieng kerja sama Barlingmascakeb dengan tour leader Yogyakarta, mendatangkan turis New Zealand ke Purbalingga, mendatangkan tour leader dan
tamu ke Kabupaten Cilacap sebanyak 21 orang kerja sama Barlingmascakeb dengan tour leader Yogyakarta.
Dengan melihat capaian RM Barlimascakeb bisa dikatakan bahwa kerja sama daerah telah mampu meningkatkan ekonomi wilayah,
efektif dan efisiensinya promosi, dan mendatangkan sumber pendanaan lain bantuan.
2.6.3 Sekretariat Bersama Kartamantul