48 dijadikan pedoman bagi organisasi pariwisata pemerintah. Organisasi itu dapat
berbentuk kementerian, komisariat, komite, dewan, lembaga, atau mungkin badan.
2.5.1 Pengertian Kelembagaan
Untuk lebih memahami tentang elemen kelembagaan kerja sama daerah pariwisata diperlukan pengetahuan tentang aspek kelembagaan.
Terdapat beberapa macam pengertian mengenai kelembagaan, diantaranya yaitu:
a. Kelembagaan sebagai sebuah peraturan dalam sebuah “permainan” dalam
masyarakat, atau lebih khusus sebagai sistem tata nilai yang membatasi hubungan antar manusia. Jadi kelembagaan berfungsi untuk mengatur
hubungan dan interaksi antara komponen-komponen yang ada dalam masyarakat dalam peri kehidupannya North, 1990.
b.
Menurut Syahyuti 2007, kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dari relasi sosial yang melibatkan orang-orang tertentu, memiliki tujuan
tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur. Kelembagaan dapat berbentuk sebuah relasi sosial yang melembaga non formal
institution, atau dapat berupa lembaga dengan struktur dan badan hukum formal institution.
Adapun pengertian lembaga menurut Milton J. 1986, dalam Djogo, 2003 adalah: lembaga diartikan sebagai suatu organisasi formal yang
menghasilkan perubahan dan yang melindungi perubahan, dan jaringan dukungan- dukungan yang dikembangkan dalam lingkungan.
Kelembagaan dan lembaga adalah sebuah hal yang berbeda. Kelembagaan adalah sesuatu yang didalamnya memiliki tujuan, norma, dan
aturan, serta memiliki struktur. Sedangkan lembaga merupakan sesuatu yang berfungsi untuk menjalankan fungsi kelembagaan. Lembaga menjalankan fungsi
kelembagaan, namun dapat satu atau lebih fungsi sekaligus. Secara ringkas, kata “kelembagaan” akan diikuti oleh kata kerja, sedangkan kata “lembaga” akan
diikuti oleh kata benda. Oleh karena itu, Oetomo 2006 mendefinisikan kelembagaan dan lembaga dalam gambar sebagai berikut:
49
Sumber: Oetomo, 2006
GAMBAR 2.2 MODEL KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN
Menurut Huse dan Cummings pengembangan organisasi adalah suatu sistem menyeluruh yang menerapkan ilmu perilaku dengan memakai perencanaan
jangka panjang. Ada beberapa pendekatan untuk pengembangan suatu kelembagaanorganisasi pelayanan publik antara lain sebagai berikut: Harjito,
2001 1 Pendekatan Tujuan; teknik ini melihat organisasi sebagai suatu kebutuhan
yang dapat menunjukkan efektivitasnya baik produk dan pelayanannya melalui beberapa kegiatan dan langkah analisa ketidakefektifan organisasi,
perumusan tujuan, perumusan gambaran keadaan sekarang, identifikasi kemudahan dan hambatan, mengembangkan serangkaian kegiatan.
2 Pendekatan Sistem; teknik ini menekankan pentingnya input, proses, dan output sebagai kajian efektivitas organisasi dengan melalui beberapa
kegiatan dan langkah menentukan lokasi ketidakefektifan organisasi, menentukan masalah, analisa masalah, mengembangkan serangkaian
kegiatan. 3 Pendekatan Lingkungan; teknik ini menekankan adaptasi terhadap
perubahan lingkungan melalui beberapa kegiatan dan langkah-langkah menemukan adanya perubahan yang mengganggu organisasi, analisis
perubahan, mencari cara penanggulangan.
Lembaga Proses
Prosedur Peran
Serta
Organisasi Manajemen
Stakeholder Sumber Daya
Tujuan
50 Dalam aspek kelembagaan Suryantono,2006 paling penting yang
diperhatikan adalah bentuk organisasi baik formal atau informal, perencanaan organisasi, pelaksanaan pengendalian, perencanaan tenaga kerja SDM, pola
organisasi, sistem dan prosedur pola organisasi kepemerintahan, peraturan pelaksanaan pendanaan, tingkat kemampuan personil skill, beban lingkup kerja,
dan pola organisasi kemasyarakatan.
2.5.2 Struktur Organisasi