Peran pemerintah daerah kabkota Peran Pemeritah Provinsi Peran Pemerintah Nasional Peran Masyarakat dan lembaga non pemerintah

33 7. Permendagri No. 23 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Kerja sama Daerah Perundangan serta peraturan di atas merupakan payung hukum yang cukup lengkap serta landasan bagi daerah di dalam penyelenggaraan kerja sama daerah. Sehingga saat ini daerah menjadi lebih kuat legitimasinya secara hukum ketika mejadikan kerja sama daerah sebagai strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu daerah tetap perlu mensinkronkan dengan regulasi lainnya, terutama yang bersinggungan dengan kerja sama daerah. Seperti regulasi Pengelolaan Keuangan daerah, Pengelolaan aset dan barang daerah, Pembuatan naskah daerah serta pengawasan, pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah.

2.2.4 Peran dalam Penguatan Kerja Sama Antar Daerah

Kerja sama Antar Daerah merupakan sebuah proyek bersama, yang melibatkan lebih dari satu pihak, baik itu antar pemerintah daerah maupun dengan pihak ketiga sebagai pelaksana dari program yang menamakan sebuah kerja sama antar daerah. Elemen yang dianggap sebagai aktor kunci adalah Pemerintah daerah kabkota, pemerintah provinsi, Pemerintah pusat serta pihak ketiga yang memiliki komitmen serta kompetensi terhadap isu yang akan dikerjasamakan baik masyarakat setempat, masyarakat usaha, maupun lembaga-lembaga non pemerintah. Peran yang diperlukan oleh masing-masing elemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Peran pemerintah daerah kabkota

Keberpihakan atau komitmen kepala daerah eksekutif dan legislatif terhadap isu kerja sama antar daerah. Hal lain yang juga merupakan bagian peran dari pemerintah daerah yang dapat mendukung kerja sama antar daerah adalah pengalokasian sumber daya daerah yang dimiliki serta kejelasan terhadap kebutuhan daerah atas kerja sama Warsono dalam Sanctyeka, 2009. Sedangkan menurut Pratikno dan Masudi dalam Sanctyeka 2009 pemerintah kabkota perlu juga mempersiapkan format 34 kelembagaan yang sesuai dengan tujuan atau misi pembentukan dengan melibatkan stakeholder.

b. Peran Pemeritah Provinsi

Memberikan insentif program pembangunan bagi kerja sama antar daerah, Penguatan kapasitas perencanaan dan pelaksanaan program bagi implementator Dewan Eksekutif, Regional Manager, Koordinator Forum, dsb, bagi wilayah yang memiliki bakorlinbakorwil, memfasilitasi PP 502007 kepada kabkota di wilayahnya mengenai tata cara pelaksanaan kerja sama antar daerah, mendukung sinkronisasi musrenbangreg bagi wilayah yang memiliki mekanisme musrenbangreg dengan program kabkota dan provinsi. Selain itu menurut Pratikno dan Masudi dalam Sanctyeka 2009 terkait dengan aspek legal, provinsi bisa melakukan supervisi untuk memastikan bahwa kerja sama antar daerah otonom berada dalam koridor perundangan yang ada.

c. Peran Pemerintah Nasional

Berdasarkan kendala yang ditemui dalam proses pengembangan Kerja sama Antar Daerah, tentunya peran pemerintah lebih mengarah pada mempersiapkan peraturan-peraturan terkait, baik yang berupa tata cara pembinaan dan pengawasan umum maupun mengenai pengelolaan keuangan daerah yang secara spesifik mengatur kerja sama antar daerah.

d. Peran Masyarakat dan lembaga non pemerintah

Memastikan bahwa isu-isu yang dipilih untuk dikerjasamakan adalah benar-benar berangkat dari sebuah kebutuhan dan memiliki tujuan memperbaiki kualitas kesejahteraan masyarakat, memastikan konsistensi antara perencanaan yang dibangun sejalan dengan perencanaan pembangunan daerah yang ada dan atau memastikan terintegrasinya isu yang akan dikerjasamakan kedalam sistem perencanaan daerah RPJMD, RKPD, memastikan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran terhadap program yang dikerjasamakan. Peran lain yang kerapkali di lakukan oleh lembaga pendana adalah melakukan asistensi terhadap daerah didalam membangun kelembagaan yang sesuai dengan kapasitas daerah dengan mengedepankan asas good governance, melakukan peningkatan 35 kapasitas bagi sumber daya manusianya, dan memberikan dukungan dana operasional pada tahap awal lembaga kerja sama antar daerah itu berdiri.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Sama Daerah