Analisis peran Provinsi Jawa Tengah dalam Kerja Sama Daerah

143

4.4.2 Analisis peran Provinsi Jawa Tengah dalam Kerja Sama Daerah

Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi kesepakatan kerja sama antara Gubernur Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Wonosobo dalam kerja sama pengembangan kepariwisataan di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng pada tahun 2005. Pihak provinsi memfasilitasi dengan rapat koordinasi tanggal 16 September 2004 untuk membahas naskah rancangan kesepakatan bersama. Pada tanggal 16 Maret 2006 Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi rapat pembahasan draf perjanjian kerja sama uji coba pelaksanaan pungutan karcis terusan kawasan wisata Dataran tinggi Dieng. Dalam kerja sama pungutan karcis masuk terusan kawasan poros Dieng ini, provinsi sebagai pihak yang mencetak dan desain karcis terusan walaupun pembiayaan dilakukan oleh sharing dana kedua kabupaten. Program pembangunan bagi kerja sama daerah yang dilakukan Provinsi Jawa Tengah antara lain adanya alokasi anggaran untuk meningkatkan daya tarik pariwisata. Pembangunan Museum Kailasa dan Dieng Plateau Theater adalah salah satu contohnya. Provinsi Jawa Tengah juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan dan perbaikan fasilitas di objek wisata, penataan lahan parkir. Dinas Permukiman dan Tata Ruang Diskimtaru Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan dana untuk membangun polder dan drainase di kawasan wisata. Penguatan kapasitas perencanaan dan pelaksanaan pada sektor pariwisata di Kawasan Dieng oleh Provinsi Jawa Tengah diantaranya dengan memfasilitasi Bisnis Development Center bagi forum klaster pariwisata Dieng, mengembangkan SDM pelaku pariwisata dengan melakukan studi banding ke kawasan pengembangan pariwisata yang dipandang berhasil, meningkatkan ketrampilan masyarakat yang tergabung dalam forum klaster pariwisata Dieng untuk bisa membuat barang-barang souvenir yang bisa dijual kepada wisatawan dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan, memfasilitasi kelompok- kelompok Sadar Wisata di Kawasan Dieng. Dalam perencanaan kawasan, provinsi membuat Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL dan Feasibility Study FS untuk kawasan Dieng. Hal ini berdasarkan informasi oleh Raharja dari Dinas 144 Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah 2010, dari hasil wawancara bahwa : “Penguatan kapasitas perencanaan dan pelaksanaan pada sektor pariwisata di Kawasan Dieng oleh Provinsi Jawa Tengah diantaranya dengan memfasilitasi Bisnis Development Center bagi forum klaster pariwisata Dieng, mengembangkan SDM pelaku pariwisata dengan melakukan study banding ke kawasan pengembangan pariwisata yang dipandang berhasil, meningkatkan ketrampilan masyarakat yang tergabung dalam forum klaster pariwisata Dieng untuk bisa membuat barang-barang souvenir yang bisa dijual kepada wisatawan, memfasilitasi kelompok-kelompok Sadar Wisata di Kawasan Dieng ” RP07FOR111 Supervisi kerja sama antar daerah yang dilakukan antara Provinsi Jawa Tengah dilakukan antara lain dengan rapat-rapat koordinasi dan Focus Group Disscussion FGD uji coba karcis terusan. Dengan rapat koordinasi ini pungutan karcis terusan yang dimulai dari bulan Oktober tahun 2006 sampai Juni 2007 bisa diperpanjang sampai dengan Desember 2012. Untuk peran Sekretariat Bersama yang tidak berjalan, pihak Provinsi Jawa Tengah memandang bahwa Sekretariat Bersama hanya sebagai kepanjangan tangan 2 dua wilayah dengan fokus pada sektor pariwisata. Kelembagaan ini tidak efektif karena hanya berfungsi koordinatif dan embrio adanya Badan Pengelola dan pengembang profesional. Dikarenakan konsep badan pengelola dan pengembang belum disepakati maka kegiatan pada Sekretariat Bersama menjadi tidak berjalan. Kelembagaan yang diinginkan adalah suatu badan yang profesional dan terpadu. Badan ini mempunyai otoritas untuk mengelola dan mengembangkan kawasan. Tidak hanya memungut karcis retribusi akan tetapi mampu mengelola, memelihara, dan mengembangkan daya tarik pariwisata di Kawasan Dieng. Dalam hal pendanaan awal bisa dilakukan dengan sharing, personil bisa dari kalangan PNS dan juga swasta. Bentuk lembaga patungan dari 2 dua Kabupaten bisa berupa Badan Usaha Milik Daerah BUMD bersama atau semi swasta sehingga Kawasan Dieng bisa ditangani lebih baik. Dengan manajemennya yang jelas, penganggaran, kinerja dan pertanggunjawaban yang jelas diharapkan pengembangan kawasan Dieng menjadi optimal, terpadu, dan komprehensif. Tentunya badan ini harus didukung dengan komitmen yang kuat dari pimpinan daerah masing-masing kabupaten. Pemerintah kabupaten mendukung dalam pembangunan infrastruktur dan promosi pariwisata. 145

4.5 Rumusan Format Kelembagaan dalam Kerja Sama Daerah Pengelolaan