Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran

3. Dibuat untuk pusat-pusat pertanggungjawaban 4. Anggaran dipelajari dan disetujui oleh atasan penanggung jawab anggaran 5. Tersirat suatu komitmen dari manajemen dalam arti mereka menyetujui pencapaian sasaran yang dianggarkan 6. Perubahan anggaran hanya dilakukan pada situasi tertentu 7. Secara periodik perbandingan realisasi dengan anggaran dilakukan

2.3 Mekanisme dan Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran

2.3.1 Mekanisme Penyusunan Anggaran

Sebelum anggaran dikeluarkan dan disetujui anggaran harus disusun dengan mekanisme yang tepat, diataranya adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Tahap ini merupakan suatu tindakan yang melihat jauh kedepan dengan mengkoordinasikan alat produksi, jasa, tindakan, dan metode prosedur yang bertujuan untuk mencapai hasil atau sasaran yang ditetapkan dengan cara ekonomis, efektif, dan efisien. Dalam tahap ini manajemen puncak memutuskan suatu rencana umum yang mencakup sasaran usaha dan program kerja secara luas. 2. Perkiraan Tahap ini merupakan tahapan dari penyusunan anggaran, yaitu perkiraan pendapatan dan biaya sesuai dengan sasaran dan program kerja di atas yang ditaksir oleh para kepala pusat pertanggungjawaban operasi 3. Penyesuaian Dalam tahap ini tingkatan manajemen di atas para kepala pertanggungjawaban operasi mempelajari, mendiskusikan, mengadakan penyesuaian Universitas Sumatera Utara bila perlu dan menyetujui hasil tahap perencanaan serta tahap perkiraan di atas. Selain itu, pada tahap ini juga harus disesuaikan antara jumlah anggaran dengan jumlah kebutuhan yang akan dibutuhkan oleh perusahaan. 4. Implementasi Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai anggaran yang telah disetujui guna mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Disamping itu tahap ini juga harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. 5. Evaluasi Setelah pelaksanaan anggaran, secara periodik perlu diadakan evaluasi dengan membandingkan realisasi dan anggarannya serta mengadakan tindak perbaikan untuk periode berikutnya. Jika di tahap implementasi telah didukung oleh sistem yang baik, maka diharapkan pada tahap evaluasi tidak akan menemukan banyak masalah.

2.3.2 Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran

Anthony dan Govindarajan 2005:86 menyatakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran, yaitu pendekatan dari atas ke bawah top down approach dan pendekatan dari bawah ke atas bottom up approach. Disamping ke dua pendekatan ini terdapat satu pendekatan lain yang merupakan penggabungan dari ke dua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partsipasi. Universitas Sumatera Utara Dalam pendekatan bersifat dari atas kebawah top down approach, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah sehingga pelaksana anggaran hanya melakukan apa saja yang telah disusun. Tapi pendekatan ini jarang berhasil karena mengarah kepada kurangnya komitmen dari sisi pembuat anggaran dan hal ini membahayakan keberhasilan rencana anggaran. Dalam pendekatan bersifat dari bawah ke atas bottom up approach, anggaran sepenuhnya disusun oleh bawahan dan selanjutnya diserahkan atasan untuk mendapatkan pengesahan. Dalam pendekatan ini, manajer tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran. Pendekatan dari bawah ke atas dapat menciptakan komitmen untuk mencapai tujuan anggaran, tetapi apabila tidak dikendalikan dengan hati-hati dapat menghasilkan jumlah yang sangat mudah atau tidak sesuai dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Dalam pendekatan kombinasi buttom up dan top down approach, menekankan perlunya interaksi antara atasan dan bawahan secara bersama-sama menetapkan anggaran yang terbaik bagi perusahaan. Pendekatan ini biasa disebut dengan partisipasi anggaran. Partisipasi anggaran ini mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan : 1. Mengarah pada komitmen pribadi yang lebih besar untuk mencapai cita-cita anggaran. 2. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang lebih efektif. Pembuat anggaran mempunyai pemahaman yang lebih jelas Universitas Sumatera Utara mengenai pekerjaan mereka melalui interaksi dengan atasan selama fase peninjauan dan persetujuan.

2.4 Partisipasi Anggaran