Manajerial Perusahaan Peran Manajerial

atas perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital dalam pembuatan anggaran secara umum. Menurut Garrison dan Noreen 2000:409, setiap tingkatan tanggung jawab dalam suatu organisasi harus memberikan masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran.

2.5 Manajerial Perusahaan

Manajer adalah seorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Pembagian tingkatan manajer biasanya dikelompokkan berdasarkan tanggung jawab, yaitu dari tanggung jawab yang besar hingga kecil. Atau secara khusus, manajer adalah seorang yang merencanakan dan membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, finansial, fisik, dan informasi. Manajer dapat dibedakan menurut tingkatan mereka dalam organisasi. Walaupun organisasi besar biasanya memiliki beberapa tingkat manajemen levels of management, pandangan yang paling umum menyebutkan tiga tingkat yang mendasar : manajer puncak, manajer menengah, dan manajer lini. Hal ini dapat dijelaskan oleh tingkatan manajerial sebagai berikut : 1. Manajemen lini atau manajemen tingkat pertama Lower Manager, yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. Universitas Sumatera Utara 2. Manajemen menengah Middle manager, yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan dalam organisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan manajer lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi. 3. Manajemen puncak Top Manager, yaitu terdiri atas kelompok yang relative kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing hubungan organsisasi dengan lingkungannya. TOP MANAGER MIDDLE MANAGER LOWER MANAGER Keterangan : Keterampilan Perencanaan Keterampilan Pengarahan Keterampilan Pengorganisasian Keterampilan Pengendalian Gambar 2.1 perbedaan tingkat manajer Sumber: Hasibuan 2001:39 Universitas Sumatera Utara

2.6 Peran Manajerial

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan atau diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai dengan tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan bagi perusahaan itu sendiri. Menurut Grifiin 2002:17 peran manajerial di bedakan atas 3 peran, yaitu: peran interpersonal, peran pemberi informasi, dan peran pengambil keputusan. Berikut ini adalah peranan manajemen yang harus diperankan oleh para manajer di sebuah organisasi : 1. Peran Interpersonal Terdapat tiga peran interpersonal yang melekat pada pekerjaan manajer. Pertama, manajer sering kali diminta untuk berfungsi sebagai kepala figur figurhead yaitu aktivitas yang lebih bersifat seremonial dan simbolik daripada aktivitas substantif. Contohnya adalah aktivitas menghadiri acara pemotongan pita di sebuah acara. Kedua, manajer juga diminta untuk berperan sebagai pemimpin leader yaitu merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan. Seorang manajer yang secara formal atau tidak formal menunjukkan kepada bawahannya bagaimana cara untuk Universitas Sumatera Utara menyelesaikan suatu pekerjaan dan bagaimana cara untuk bekerja dalam situasi yang penuh tekanan adalah memimpin Terakhir, manajer bisa mendapat peran sebagai penghubung liaison yaitu sebagai kordinator atau penghubung atarorang, kelompok, atau organisasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan menggunakan penghubung untuk member tahu perusahaan lain mengenai rencana pemasaran produk mereka 2. Peran Pemberi Informasi Peran pemberi informasi yang pertama adalah pengawas monitor yaitu secara aktif mencari informasi yang mungkin akan berharga. Manajer bertanya kepada bawahan, mau menerima informasi yang tidak diminta, dan berusaha untuk selalu memperoleh informasi. Peran pemberi informasi yang kedua adalah sebagai penyebar informasi disseminator yaitu mengirimkan kembali informasi yang relevan ke orang lain di tempat kerja. Ketika peran sebagai pengawas dan penyebar informasi dipandang secara bersamaan, manajer muncul sebagai seorang penghubung penting dalam rantai komunikasi organisasi. Peran pemberi informasi yang terakhir adalah yaitu juru bicara spokesperson yaitu berfokus pada komunikasi eksternal yang secara formal memberikan informasi kepada orang-orang di luar unit atau di luar organisasi. Walaupun peran sebagai kepala figur dan juru bicara dalah serupa, terdapat satu perbedaan mendasar diantara keduanya. Ketika seorang manajer bertindak sebagai seorang kepala figur, kehadiran manajer sebagai suatu simbol dari organisasilah yang menjadi titik perhatian. Dalam Universitas Sumatera Utara peran sebagai juru bicara, manajer membawa informasi dan mengkomunikasikannya kepada orang lain secara formal, 3. Peran Pengambil Keputusan Informasi yang di bawa manajer sebagai hasil pelaksanaan peran pembawa informasi memiliki dampak pada keputusan penting yang akan mereka buat. Dalam hal ini, ada empat peran pengambil keputusan. Pertama, manajer memiliki peran sebagai wirausahawan entrepreneur, inisiator sukarela terhadap perubahan dan juga dapat membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk menungkatkan kinerja unit kerja. Kedua, manajer melaksanakan perannya sebagai penengah keributan disturbance handler dengan menangani masalah seperti pemogokan, pelanggaran hak cipta, atau masalah dalam hubungan masyarakat atau citra perusahaan. Peran pengambil keputusan yang ketiga adalah pengalokasi sumber daya resources allocator yaitu sebagai pengalokasi sumber daya, manajer memutuskan bagaimana sumber daya didistribusikan, dan dengan siapa dia akan bekerja sangat dekat. Sebagai contoh, seorang manajer mengalokasikan dana dalam anggaran operasi unit dan proyek. Peran pengambil keputusan yang terakhir adalah perunding negosiator yaitu dalam peran ini manajer melakukan perundingan dengan kelompok atau organisasi lain sebagai perwakilan dari perusahaan. Sebagai contoh, manajer mungkin menegoisasikan kontrak serikat kerja, persetujuan dengan konsultan, atau hubungan jangka panjang dengan pemasok. Universitas Sumatera Utara

2.7 Kinerja Manajerial