1 Memiliki peran secara langsung dalam proses penyusunan anggaran perusahaan
2 Memiliki masa kerja minimal 2 tahun di dalam sebuah jabatan di dalam proses penyusunan anggaran perusahaan.
3.5 Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Sumber data primer didapat dari
jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang tersusun
secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan kepada setiap responden. Dalam mengumpulkan data kuesioner ada beberapa langkah yang
dilakukan peneliti, yaitu : 1 Kuesioner diberikan langsung kepada semua responden
2 Setelah satu minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden
3 Jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan tersebut, maka kepada mereka diberi waktu satu minggu lagi
Universitas Sumatera Utara
4 Setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuesioner telah seluruhnya dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data tersebut.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas item-item pertanyaan kuesioner dapat diukur dengan melakukan korelasi antara skor
item pertanyaan dengan total skor variabel atau konstruk. Apabila korelasi antara masing-masing item atau indikator terhadap total skor variabel menunjukkan hasil
probabilitas 0,01 atau 0,05 berarti angka probabilitas tersebut signifikan dapat disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan adalah valid. Disamping itu ada
kriteria dalam pengujian validitas, yaitu : 1 Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid
2 Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal
jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
Universitas Sumatera Utara
ke waktu. Tingkat reliable suatu variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistik Crobach Alpha
α
. Menurut kriteria Nunnally 1960 yang dinyatakan Ghozali 2006, variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha 0,60. Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya untuk masing-masing variabel.
3.8 Uji Asumsi Klasik
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dependent dan variabel bebas independent memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan
analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisi grafik ini didasarkan pada :
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
2 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melengkapi hasil analisi grafik normal probability plot digunakan uji statistic non-parametrik Kolmograv-Smirnov KS. Pada uji statistik one-sample
Kolmograv-Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal.
3.8.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal.. Pengujian ada
atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Nilai yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi keteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
Universitas Sumatera Utara
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependent dengan residualnya. Dasar analisis grafik Plot adalah sebagai berikut:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji-F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
pada variabel dependen Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh pada
variabel dependen Kriteria pengambilan keputusan :
Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima
3.9.2 Uji-t
Universitas Sumatera Utara
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
H0 : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak
Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima
3.10 Teknik Analisis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis path analisis jalur, yaitu untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan.
Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut : Y =
α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
Y = Kinerja manajerial
X
1
= Partisipasi anggaran X
2
= Peran
manajerial β
1
= koefisien regresi partisipasi anggaran β
2
= koefisien regresi peran manajerial α
= konstanta
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk adalah salah satu anggota kelompok usaha bakrie yang termasuk perusahaan swasta nasional pertama di Indonesia. Nama
PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk merupakan salah satu dari sekian perubahan nama yang mengakibatkan pula beberap kali pergantian kepemilikan. Perusahaan
didirikan pertama sekali pada tahun 1911 berawal dari usaha perkebunan tembakau, namun kemudian secara bertahap beralih dari perkebunan karet dan kelapa sawit.
Kepemilikan mengalami beberapa kali pergantian diantara tahun 1942 dan 1956, seperti juga pada namanya. Pada tahun 1957, perusahaan menjadi unit usaha
milik Uniroyal Inc dan berubah namanya menjadi PT United States Rubber Sumatera Plantations. Pada tahun 1970, perusahaan berganti nama kembali menjadi PT
Uniroyal Sumatera Plantations dan memperoleh status penanaman modal asing dengan kepemilikan tetap berada pada Uniroyal Inc.
Tahun 1986 Bakrie Group mengambil alih kepemilikan dan nama berganti menjadi PT United Sumatera Plantations. Langkah tersebut menandai awal
masuknya kelompok usaha bakrie kedalam bidang usaha perkebunan dan menjadikan salah satu pelaku utama di sektor agribisnis. Kelompok usaha bakrie menyadari
Universitas Sumatera Utara
bahwa sektor komoditi mempunyai kaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan merasa terpanggil untuk mendukungnya. Selain mengusahakan dan
mengembangkan bidang-bidang usaha yang sehat, sektor perkebunan juga memungkinkan Bakrie Group untuk memenuhi salah satu tujuan utamanya, yaitu
menciptakan lapangan kerja di negeri ini. Pada tahun 1989 perusahaan berganti nama menjadi PT. Bakrie Sumatera
Plantations Tbk yaitu ditandai dengan melepas 30 sahamnya kepada masyarakat di Bursa Efek Jakarta BEJ. Pada tahun 1993 perusahaan mulai mengganti sebagian
tanamannya yang ada di Kisaran menjadi perkebunan kelapa sawit. Keputusan ini didasarkan pada kebutuhan untuk melaksanakan diversifikasi usaha.
Dalam kurun waktu yang cukup lama, kantor pusat BSP tetap berada di Kisaran. Namun sejak tahun 2006, pusat pengelolaan BSP dipindah dari Kisaran ke
Jakarta, dan mengubah kantor Kisaran menjadi salah satu unit perusahaan BSP. Saat ini BSP Unit Kisaran atau sering disebut BSP Unit Sumut 1 memiliki 10.546 hektare
lahan perkebunan karet dan 8.579 hektare lahan perkebunan kelapa sawit. Setiap tahunnya BSP Unit Kisaran bisa memproduksi olahan karet sebanyak 14.950 ton dan
menghasilkan CPO sebanyak 37.749 ton.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk
Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana
Universitas Sumatera Utara
hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang
kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Bakrie Sumatera
Plantations, Tbk adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas mengawasi jalannya perusahaan dibawah kepemimpinan direksi dan memberikan nasehat kepada direksi. Memiliki akses
penuh terhadap informasi perusahaan, Dewan Komisaris memiliki empat komite pendukung untuk melancarkan pelaksanaan tugasnya, yaitu : Komite Audit, Komite
Manajemen Resiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Manajemen Investasi.
2. Presiden Direktur Sesuai dengan anggaran dasar PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Direksi
mengelola perseroan dan kekayaan perseroan serta mempertanggungjawabkan tugasnya dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Direksi a. Direktur
Direktur bertugas merumuskan kebijakan perusahaan dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
b. CEO Chief Executive Officer CEO bertugas mengkordinasi perumusan kebijakan perusahaan dan
bertanggung jawab atas kepemimpinan dalam pengelolaan perusahaan. c. Chief Corp. Finance Procurement
Chief Corp. Finance Procurement bertugas memimpin pengelolaan keuangan perusahaan, pengadaan, dan penerapan EVA, serta
bertanggung jawab atas hasilnya. d. Chief Executive Rubber
Chief Executive Rubber bertugas memimpin pengelolaan usaha karet alam dan bertanggung jawab atas hasilnya.
e. Chief Executive Oleochemicals Chief Executive Oleochemicals bertugas memimpin pengelolaan usaha
oleokimia dan bertanggung jawab atas hasilnya. f. Chief Executive Strategic Investment Portofolio
Chief Executive Strategic Investment Portofolio bertugas memimpin pengelolaan portofolio investasi strategis dan bertanggung jawab atas
hasilnya g. Chief CHR, CSR CSIS
Chief CHR, CSR CSIS bertugas memimpin pengelolaan SDM, CSR, layanan korporat bersama, serta IS, dan bertanggung jawab atas
hasilnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Corporate Secretary Corporate Secretary mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk :
a. Menjalankan peran penghubung antara BSP dengan otoritas pasar modal, pemodal dan masyarakat
b. Mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi perusahaan.
5. Internal Audit Internal Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Menganalisa laporan keuangan b. Mengawasi sistem pengawasan yang berlaku di BSP untuk semua
bagian dalam perusahaan. 6. Business Unit Head
Business Unit Head mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk : a. Mengelola Unit perusahaan secara operasional
b. Mengawasi sistem manajemen mutu lingkungan, keselamatan kesehatan kerja diseluruh Estate, Rubber Factory, Palm Oil Mill, dan
departemen lainnya 7. Head Estate Area
Head Estate Area mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk : a. Perencanaan dan kontrol dalam pencapaian target produksi kelapa
sawit dan karet di estate
Universitas Sumatera Utara
b. Mengkordinir dalam pengendalian biaya operasional estate c. Mencari atau member inovasi yang efektif untuk perkebunan
d. Melakukan evaluasi dan pengembangan sumber daya manusia e. Mengkoordinasikan estate dengan departemen lain
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dari 42 kuesioner yang dikirim kepada responden, hanya 38 yang
terkumpul. Hal ini berarti response rate 90,476, dan observasi penelitian ini berjumlah 38 sampel.
4.2.1.1 Partisispasi Anggaran
Tabel 4.1 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PA1 38
1 7
4.31 1.301
PA2 38
1 7
4.87 1.128
PA3 38
1 7
4.44 1.165
PA4 38
1 6
3.79 .978
PA5 38
1 6
4.44 1.095
PA6 38
1 7
3.97 1.063
TOTAL 38
8 39 25.95
5.332 Valid N listwise 38
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat sebagai berikut : 1 Jawaban terhadap pertanyaan pertama, berkaitan dengan seberapa besar unsur
keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 4,31. Ini menunjukkan bahwa
keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran di atas rata-rata. Nilai standar deviasi sebesar 1,301 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban
yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner. 2 Jawaban terhadap pertanyaan kedua, berkaitan dengan alasan atasan manajer
dalam merevisi anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 4,87. Ini menunjukkan bahwa para manajer
memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,128 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab
yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner. 3 Jawaban terhadap pertanyaan ketiga, berkaitan dengan seberapa sering
manajer memberikan pendapat atau saran kepada atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 4,44. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,165 menunjukkan
bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
Universitas Sumatera Utara
4 Jawaban terhadap pertanyaan keempat, berkaitan dengan seberapa banyak pengaruh manajer dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah
adalah 1, jawaban tertinggi adalah 6, dengan rata-rata 3,79. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang rendah terhadap
penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,978 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outliner. 5 Jawaban terhadap pertanyaan kelima, berkaitan dengan seberapa penting
kontribusi manajer dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 6, dengan rata-rata 4,44. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,095 menunjukkan
bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
6 Jawaban terhadap pertanyaan keenam, berkaitan dengan seberapa sering manajer dimintai pendapat atau usulan ketika penyusunan anggaran. Jawaban
terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 3,97. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang rendah
terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,063 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak
terdapat data yang outliner.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.2 Peran Manajerial
Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Peran Manajerial
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PM1 38
1 7
4.92 1.645
PM2 38
2 7
5.92 1.201
PM3 38
3 7
5.56 1.231
PM4 38
3 7
5.62 1.227
PM5 38
4 7
6.05 .944
PM6 38
3 7
5.56 1.188
PM7 38
4 7
5.64 1.181
PM8 38
4 8
6.10 1.046
PM9 38
4 9
5.79 1.128
TOTAL 38
35 63 51.34
7.495 Valid N listwise 38
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat sebagai berikut. 1 Jawaban terhadap pertanyaan pertama, berkaitan dengan peranan sebagai
simbol dalam acara. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 4,92. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan
kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial. Nilai standar deviasi sebesar 1,645 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outliner. 2 Jawaban terhadap pertanyaan kedua, berkaitan dengan peranan sebagai
motivator. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 7, dengan
Universitas Sumatera Utara
rata-rata 5,92. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial. Nilai standar deviasi sebesar
1,201 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
3 Jawaban terhadap pertanyaan ketiga, berkaitan dengan peranan sebagai penghubung antar sub unit perusahaan. Jawaban terendah adalah 3, jawaban
tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,56. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial.
Nilai standar deviasi sebesar 1,231 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
4 Jawaban terhadap pertanyaan keempat, berkaitan dengan peranan sebagai pengawas setip informasi. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi
adalah 7, dengan rata-rata 5,62. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial. Nilai
standar deviasi sebesar 1,227 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
5 Jawaban terhadap pertanyaan kelima, berkaitan dengan peranan sebagai penyebar informasi. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7,
dengan rata-rata 6,05. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang tinggi terhadap paran manajerial. Nilai standar deviasi sebesar
Universitas Sumatera Utara
0,944 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
6 Jawaban terhadap pertanyaan keenam, berkaitan dengan peranan sebagai perwakilan kepada pihak luar. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi
adalah 7, dengan rata-rata 5,56. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial. Nilai
standar deviasi sebesar 1,188 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
7 Jawaban terhadap pertanyaan ketujuh, berkaitan dengan peranan sebagai inovator. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-
rata 5,64. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial. Nilai standar deviasi sebesar 1,181
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
8 Jawaban terhadap pertanyaan kedelapan, berkaitan dengan peranan sebagai pencari solusi setiap persoalan. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi
adalah 8, dengan rata-rata 6,10. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang tinggi terhadap paran manajerial. Nilai standar
deviasi sebesar 1,046 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
Universitas Sumatera Utara
9 Jawaban terhadap pertanyaan kesembilan, berkaitan dengan peranan sebagai negosiator. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 9, dengan
rata-rata 5,79. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap paran manajerial. Nilai standar deviasi sebesar
1,128 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
4.2.1.3 Kinerja Manajerial
Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KM1 38
1 9
7.21 1.525
KM2 38
2 9
7.26 1.251
KM3 38
1 9
7.05 1.555
KM4 38
2 9
6.92 1.244
KM5 38
4 9
7.26 1.069
KM6 38
2 8
6.59 1.409
KM7 38
3 9
6.44 1.465
KM8 38
3 9
6.79 1.341
KM9 38
4 9
7.38 .935
TOTAL 38
29 75 63.37
8.499 Valid N listwise 38
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
1 Jawaban pertanyaan pertama, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer dalam melakukan tugas perencanaan. Jawaban terendah
adalah 1, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 7,21. Ini menunjukkan bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi
sebesar 1,525 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
2 Jawaban pertanyaan kedua, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer dalam melakukan tugas investigasi. Jawaban terendah
adalah 2, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 7,26. Ini menunjukkan bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi
sebesar 1,251 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
3 Jawaban pertanyaan ketiga, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer dalam melakukan tugas kordinasi. Jawaban terendah
adalah 1, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 7,05. Ini menunjukkan bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi
sebesar 1,555 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
4 Jawaban pertanyaan keempat, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer dalam melakukan tugas evaluasi. Jawaban terendah
adalah 2, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,92. Ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,244 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outliner. 5 Jawaban pertanyaan kelima, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer dalam melakukan tugas pengawasan. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 7,26. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,069 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outliner. 6 Jawaban pertanyaan keenam, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer dalam melakukan tugas pengelolaan staf. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 8, dengan rata-rata 6,59. Ini
menunjukkan bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,409 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang
bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner. 7 Jawaban pertanyaan ketujuh, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer dalam melakukan tugas negoisasi. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,44. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,465 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outliner.
Universitas Sumatera Utara
8 Jawaban pertanyaan kedelapan, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer dalam melakukan tugas perwakilan. Jawaban terendah
adalah 3, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,79. Ini menunjukkan bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi
sebesar 1,341 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
9 Jawaban pertanyaan kesembilan, berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer dalam melakukan keseluruhan kinerja. Jawaban
terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 7,38. Ini menunjukkan bahwa para manajer memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai
standar deviasi sebesar 0,935 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawab yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.
4.2.2 Hasil Uji Kaulitas Data
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
untuk degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n adalah sampel penelitian. Pada penelitian ini sampel berjumlah 38, dengan
demikian dapat dihitung df = 38-2 = 36, berdasarkan table r dengan signifikansi 5, apabila df = 31, maka diperoleh r
tabel =
0,328. Sedangkan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Partisipasi Anggaran
Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran
Item Corrected Item-
Total Correlation r-hitung
r-tabel Keterangan Pertanyaan 1
0,556 0,328
Valid Pertanyaan 2
0,764 0,328
Valid Pertanyaan 3
0,718 0,328
Valid Pertanyaan 4
0,766 0,328
Valid Pertanyaan 5
0,782 0,328
Valid Pertanyaan 6
0,824 0,328
Valid
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.4, keenam item pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga keenam pertanyaan
mampu mengukur pertisipasi responden dalam penyusunan anggaran. Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan
variabel partisipasi anggaran
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Partisipasi anggaran
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .900
.904 6
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,900. Berdasarkan hasil ini juga dapat
disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
4.2.2.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Peran Manajerial
Tabel 4.6 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel peran manajerial.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Peran Manajerial
Item Corrected Item-
Total Correlation r-hitung
r-tabel Keterangan Pertanyaan 1
0,516 0,328
Valid Pertanyaan 2
0,642 0,328
Valid Pertanyaan 3
0,695 0,328
Valid Pertanyaan 4
0,634 0,328
Valid Pertanyaan 5
0,743 0,328
Valid Pertanyaan 6
0,658 0,328
Valid Pertanyaan 7
0,651 0,328
Valid Pertanyaan 8
0,556 0,328
Valid Pertanyaan 9
0,731 0,328
Valid
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.6, kesembilan item pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehinga ketujuh
pertanyaan mampu mengukur peran peran manajerial di dalam sebuah perusahaan Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan
pertanyaan manajerial.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Peran Manajerial
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .885
.892 9
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,885. Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan
item pertanyaan kuesioner memiliki reliablitas yang tinggi.
4.2.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kinerja Manajerial
Tabel 4.8 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja manajerial
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial
Item Corrected Item-
Total Correlation r-hitung
r-tabel Keterangan Pertanyaan 1
0,670 0,328
Valid Pertanyaan 2
0,491 0,328
Valid Pertanyaan 3
0,698 0,328
Valid Pertanyaan 4
0,733 0,328
Valid Pertanyaan 5
0,716 0,328
Valid Pertanyaan 6
0,821 0,328
Valid Pertanyaan 7
0,789 0,328
Valid Pertanyaan 8
0,707 0,328
Valid Pertanyaan 9
0,796 0,328
Valid
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.8, kesembilan item pertanyaan menghasilkan r-hitung lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesembilan
pertanyaan mampu mengukur kinerja manajerial responden terhadap organisasi tempatnya bekerja.
Tabel 4.9 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan kinerja manajerial.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kinerja Manajerial
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .916
.918 9
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,916. Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan
item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas Data
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi secara normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Pada penelitian ini digunakan kedua cara tersebut. 1 Analisis grafik
Universitas Sumatera Utara
Analisis grafik dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P plot. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi
normal adalah distribusi data yang membentuk lonceng. Pada grafik P-P plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri
atau ke kanan melainkan menyebar disekitar garis diagonal. Pada penelitian ini distribusi data pada grafik histogram gambar 4.1 berbentuk loncenf dan pada grafik
P-P plot gambar 4.1, titik-titiknya tidak menceng ke salah satu sisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi datanya adalah normal.
Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2
2 Uji Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa menyesatkan apabila tidak hati-hati secar
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik
untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis :
Jika probabilitas 0,05, maka Ha diterima, artinya data residual tidak berdistribusi normal.
Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima, artinya data residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 38
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 8.40114625
Most Extreme Differences Absolute
.183 Positive
.107 Negative
-.183 Kolmogorov-Smirnov Z
1.130 Asymp. Sig. 2-tailed
.155 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil penelitian Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menunjukkan probabilitas = 0,155. Dengan demikian data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat
digunakan untuk melakukan uji F dan Uji t karena 0,155 0,05 Ho diterima.
4.2.3.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Pada penelitian ini digunakan metode garfik plot antara nilai prediksi variabel
terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
Universitas Sumatera Utara
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang tidak diprediksi, dan sumbu X adalah residual Ghozali, 2011:139.
Pada gambar 4.3 dari grafik scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu baik diatas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. Dengan demikian model regresi tidak menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas. Hal ini berarti model regresi layak
digunakan untuk memprediksi kinerja manajerial.
Gambar 4.3
4.2.3.3 Hasil Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel-
variabel bebas ini tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal
Universitas Sumatera Utara
adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Hasil uji gejala multikolonieritas disajikan pada tabel 4.11
Tabel 4.11
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 52.768
12.206 4.323
.000 partisipasi
.087 .266
.055 .327
.745 .999
1.001 peran
.162 .190
.143 .857
.398 .999
1.001 a. Dependent Variable: kinerja
Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas antara variabel independen. Gejala multikolonieritas terjadi
apabila nilai VIF lebih besar dari 10. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan peran manajerial memenuhi syarat uji gejala
multikolonieritas.
4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis
Regresi berhanda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Metode yang digunakan
untuk melakukan analisis regresi berganda adalah metode enter. Pengujian dengan regresi berganda ditunjukkan dalam tabel-tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Variabel Masukan
Variables EnteredRemoved
b
Model Variables Entered
Variables Removed Method 1
partisipasi anggaran, peran manajerial
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja manajerial
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, maka analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut :
1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen, yaitu partisipasi anggaran dan peran manajerial
2. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan
Tabel 4.13
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0
1 .152
a
.023 -.033
8.638 a. Predictors: Constant, partisipasi anggaran, peran manajerial
b. Dependent Variable: kinerja manajerial
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan adjusted R square hanya sebesar -0,033. Menurut Ghozali 2011:97,
dalam uji empiris didapat nilai adjusted R square negatif, maka nilai adjusted R square dianggap bernilai nol. berarti dalam penelitian ini kinerja manajerial tidak
dapat dijelaskan oleh partisipasi anggaran dan peran manajerial.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
61.410 2
30.705 .412
.666
a
Residual 2611.433
35 74.612
Total 2672.842
37 a. Predictors: Constant, partisipasi anggaran, peran manajerial
b. Dependent Variable: kinerja manajerial
Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F didapat F
hitung
sebesar 0,412 dengan tingkat signifikasi 0,666. Dapat diketahui bahwa F sebesar 0,412
3,27, karena probabilitas 0,666 0,05 maka Ha ditolak, ini berarti partisipasi anggaran X
1
dan peran manajerial X
2
tidak berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap kinerja manajerial.
Tabel 4.15 Uji-T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
52.768 12.206
4.323 .000 Partisipasi anggaran
.087 .266
.055 .327 .745
Peran manajerial .162
.190 .143
.857 .398 a. Dependent Variable: kinerja manajerial
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.15 diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y= 52,768 + 0,087X
1
+ 0,162X
2
Konstanta 52,768 menyatakan bahwa jika tidak ada partisapasi anggaran dan peran manajerial perusahaan maka kinerja manajerial akan sebesar 52,768.
Berdasarkan tabel, diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0 nol yaitu jauh dibawah 0,05 dan variabel independen partisipasi anggaran memiliki tingkat signifikansi jauh diatas 0,05 yaitu 0,745.
Sedangkan untuk variabel peran manajerial memiiliki tingkat signifikansi juga jauh diatas 0,05 yaitu 0,398.
4.3 Pembahasan
Dari hasil pengujian hipotesis bahwa partisipasi anggaran dan peran manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini dibuktikan
dengan nilai adjusted R square yang negatif. Dari aspek partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Chenhall dan Bownel 1988 bahwa partisipasi anggaran memiliki hubungan yang negatif terhadap kinerja manajerial. Demikian juga peneltian Essy Refikha 2009
yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja SKPD Pemko Binjai. Tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian
dari Frisilia Wihasfina Hafiz 2007 melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT. Cakra Compact Aluminium
Universitas Sumatera Utara
Industries Medan dengan hasil partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Sedangkan dari aspek partisipasi anggaran ditambah dengan peran manajerial terhadap kinerja manajerial perusahaan belum ada yang sejalan dengan penelitian ini.
Tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermingsih 2009 yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif antara partisipasi
anggaran dan peran manajerial terhadap kinerja dalam hal ini kinerja pemerintah daerah Kabupaten Demak.
Hasil uji-t dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial adalah variabel dengan probabilitas 0,05. Dapat
disimpulkan, bila bergerak secara parsial, partisipasi anggaran dan peran manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan tingkat signifikansi variabel
independen 0,745 dan 0,398. Kinerja manajerial tidak dapat dijelaskan dengan partisipasi anggaran dan peran manajerial. Sedangkan nilai standar error of the
estimate sebesar 8,638 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi kinerja manajerial.
Nilai F hitung pada uji F adalah 0,412 yaitu lebih kecil dari nilai F tabel sebesar 3,27, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,666 yaitu lebih besar dari 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, ini berarti partisipasi anggaran dan peran manajerial tidak berpengaruh secara simultan terhdap kinerja
manajerial.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan