bahwa sektor komoditi mempunyai kaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan merasa terpanggil untuk mendukungnya. Selain mengusahakan dan
mengembangkan bidang-bidang usaha yang sehat, sektor perkebunan juga memungkinkan Bakrie Group untuk memenuhi salah satu tujuan utamanya, yaitu
menciptakan lapangan kerja di negeri ini. Pada tahun 1989 perusahaan berganti nama menjadi PT. Bakrie Sumatera
Plantations Tbk yaitu ditandai dengan melepas 30 sahamnya kepada masyarakat di Bursa Efek Jakarta BEJ. Pada tahun 1993 perusahaan mulai mengganti sebagian
tanamannya yang ada di Kisaran menjadi perkebunan kelapa sawit. Keputusan ini didasarkan pada kebutuhan untuk melaksanakan diversifikasi usaha.
Dalam kurun waktu yang cukup lama, kantor pusat BSP tetap berada di Kisaran. Namun sejak tahun 2006, pusat pengelolaan BSP dipindah dari Kisaran ke
Jakarta, dan mengubah kantor Kisaran menjadi salah satu unit perusahaan BSP. Saat ini BSP Unit Kisaran atau sering disebut BSP Unit Sumut 1 memiliki 10.546 hektare
lahan perkebunan karet dan 8.579 hektare lahan perkebunan kelapa sawit. Setiap tahunnya BSP Unit Kisaran bisa memproduksi olahan karet sebanyak 14.950 ton dan
menghasilkan CPO sebanyak 37.749 ton.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk
Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana
Universitas Sumatera Utara
hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang
kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Bakrie Sumatera
Plantations, Tbk adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas mengawasi jalannya perusahaan dibawah kepemimpinan direksi dan memberikan nasehat kepada direksi. Memiliki akses
penuh terhadap informasi perusahaan, Dewan Komisaris memiliki empat komite pendukung untuk melancarkan pelaksanaan tugasnya, yaitu : Komite Audit, Komite
Manajemen Resiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Manajemen Investasi.
2. Presiden Direktur Sesuai dengan anggaran dasar PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Direksi
mengelola perseroan dan kekayaan perseroan serta mempertanggungjawabkan tugasnya dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Direksi a. Direktur
Direktur bertugas merumuskan kebijakan perusahaan dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
b. CEO Chief Executive Officer CEO bertugas mengkordinasi perumusan kebijakan perusahaan dan
bertanggung jawab atas kepemimpinan dalam pengelolaan perusahaan. c. Chief Corp. Finance Procurement
Chief Corp. Finance Procurement bertugas memimpin pengelolaan keuangan perusahaan, pengadaan, dan penerapan EVA, serta
bertanggung jawab atas hasilnya. d. Chief Executive Rubber
Chief Executive Rubber bertugas memimpin pengelolaan usaha karet alam dan bertanggung jawab atas hasilnya.
e. Chief Executive Oleochemicals Chief Executive Oleochemicals bertugas memimpin pengelolaan usaha
oleokimia dan bertanggung jawab atas hasilnya. f. Chief Executive Strategic Investment Portofolio
Chief Executive Strategic Investment Portofolio bertugas memimpin pengelolaan portofolio investasi strategis dan bertanggung jawab atas
hasilnya g. Chief CHR, CSR CSIS
Chief CHR, CSR CSIS bertugas memimpin pengelolaan SDM, CSR, layanan korporat bersama, serta IS, dan bertanggung jawab atas
hasilnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Corporate Secretary Corporate Secretary mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk :
a. Menjalankan peran penghubung antara BSP dengan otoritas pasar modal, pemodal dan masyarakat
b. Mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi perusahaan.
5. Internal Audit Internal Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Menganalisa laporan keuangan b. Mengawasi sistem pengawasan yang berlaku di BSP untuk semua
bagian dalam perusahaan. 6. Business Unit Head
Business Unit Head mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk : a. Mengelola Unit perusahaan secara operasional
b. Mengawasi sistem manajemen mutu lingkungan, keselamatan kesehatan kerja diseluruh Estate, Rubber Factory, Palm Oil Mill, dan
departemen lainnya 7. Head Estate Area
Head Estate Area mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk : a. Perencanaan dan kontrol dalam pencapaian target produksi kelapa
sawit dan karet di estate
Universitas Sumatera Utara
b. Mengkordinir dalam pengendalian biaya operasional estate c. Mencari atau member inovasi yang efektif untuk perkebunan
d. Melakukan evaluasi dan pengembangan sumber daya manusia e. Mengkoordinasikan estate dengan departemen lain
4.2 Analisis Hasil Penelitian