Kinerja Subsektor Pertanian ke depan di Provinsi Banten
D. Kinerja Subsektor Pertanian ke depan di Provinsi Banten
Perubahan kinerja dari subsektor pertanian yang ada di Provinsi Banten dapat diketahui dengan metode Dynamic Location Quotient. Hasil analisis Dynamic Location Quotient terhadap subsektor pertanian Provinsi Banten akan menjelaskan apakah subsektor tersebut mengalami peningkatan kinerja, penurunan atau kinerjanya stabil di masa kini dan pada masa yang akan datang pada rentang waktu 5 tahun (2011-2015). Hasil dari analisis tersebut dapat dilihat dalam Tabel 17.
Tabel 17. Kinerja Subsektor Pertanian ke depan di Provinsi Banten
Lapangan Usaha
Subsektor Tabama
2,707 Basis Subsektor Perkebunan
0,385 Non Basis Subsektor Peternakan
6,377 Basis Subsektor Kehutanan
0,201 Non Basis Subsektor Perikanan
Sumber : Analisis Data Sekunder Data pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa pada masa yang akan datang
diperkirakan subsektor tabama, subsektor peternakan dan subsektor perikanan merupakan subsektor basis, sedangkan subsektor tanaman perkebunan dan subsektor kehutanan merupakan subsektor non basis di Provinsi Banten. Subsektor tabama merupakan subsektor yang tetap basis di masa yang akan datang dengan nilai DLQ > 1. Prediksi basis ini sudah terjadi pada tahun 2011 dengan nilai DLQ > 1 yaitu sebesar 1,220, kemudian meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar 1,489, pada tahun 2013 sebesar 1,817, pada tahun 2014 sebesar 2,218, dan pada tahun 2015 sebesar 2,707. Kinerja subsektor tabama juga dipengaruhi oleh meningkatnya hasil pangan di Provinsi Banten pada tahun ke tahun sehingga Provinsi Banten mampu mengekspor ke luar wilayah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Subsektor perkebunan merupakan subsektor non basis di masa yang akan datang dengan nilai DLQ > 1. Prediksi non basis ini sudah terjadi pada tahun 2011 dengan nilai DLQ > 1 yaitu sebesar 0,826, kemudian menurun pada tahun 2012 menjadi sebesar 0,683, pada tahun 2013 sebesar 0,564, pada tahun 2014 sebesar 0,466, dan pada tahun 2015 sebesar 0,385. Kinerja subsektor perkebunan yang masih menjadi subsektor non basis ini dipengaruhi dengan minimnya hasil perkebunan yang ada di wilayah Provinsi Banten karena potensi lahan perkebunan yang relatif kecil. Sehingga Provinsi Banten sampai saat ini belum mampu mengekspor ke luar wilayah lainnya.
Subsektor peternakan merupakan subsektor yang tetap basis di masa yang akan datang dengan nilai DLQ > 1. Prediksi basis ini sudah terjadi pada tahun 2011 dengan nilai DLQ > 1 yaitu sebesar 1,449, kemudian meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar 2,098, pada tahun 2013 sebesar 3,039, pada tahun 2014 sebesar 4,402, dan pada tahun 2015 sebesar 6,377. Kinerja subsektor peternakan juga dipengaruhi oleh meningkatnya hasil ternak di Provinsi Banten pada tahun ke tahun sehingga Provinsi Banten mampu mengekspor ke luar wilayah lainnya.
Subsektor kehutanan merupakan subsektor non basis di masa yang akan datang dengan nilai DLQ > 1. Prediksi non basis ini sudah terjadi pada tahun 2011 dengan nilai DLQ > 1 yaitu sebesar 0,725, kemudian menurun pada tahun 2012 menjadi sebesar 0,526, pada tahun 2013 sebesar 0,381, pada tahun 2014 sebesar 0,277, dan pada tahun 2015 sebesar 0,201. Kinerja subsektor kehutanan yang masih tetap menjadi subsektor non basis ini dipengaruhi dengan minimnya hasil hutan yang ada di wilayah Provinsi Banten karena potensi lahan dari hutan yang relatif kecil. Sehingga Provinsi Banten sampai saat ini belum mampu mengekspor ke luar wilayah lainnya.
Subsektor perikanan merupakan subsektor basis pada masa yang akan datang. Pada tahun 2006-2010 subsektor perikanan masih menjadi subsektor non basis, yaitu subsektor yang belum mampu melakukan ekspor ke luar wilayah lain. Namun setelah diproyeksikan selama rentang waktu selama 5 tahun subsektor perikanan telah mampu menjadi subsektor basis. Hal ini Subsektor perikanan merupakan subsektor basis pada masa yang akan datang. Pada tahun 2006-2010 subsektor perikanan masih menjadi subsektor non basis, yaitu subsektor yang belum mampu melakukan ekspor ke luar wilayah lain. Namun setelah diproyeksikan selama rentang waktu selama 5 tahun subsektor perikanan telah mampu menjadi subsektor basis. Hal ini
commit to user
ditunjukan dengan nilai DLQ> 1. Prediksi basis ini telah terjadi pada tahun 2011 yaitu dengan nilai DLQ subsektor perikanan sebesar 1,012, meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar 1,024, pada tahun 2013 menjadi sebesar 1,036, pada tahun 2014 sebesar 1,048 dan pada tahun 2015 sebesar 1,060. Kegiatan pada subsektor perikanan, meliputi kegiatan usaha perikanan air tawar (budidaya) dan perikanan laut (tangkap) subsektor perikanan menjadi subsektor basis yang telah mampu melakukan ekspor ke luar wilayah lainnya.