Pilihan Pekerjaan Terdekat

3. Pilihan Pekerjaan Terdekat

Dalam setiap kehidupan, hal mendasar yang paling dicari banyak orang adalah mencari pekerjaan. Karena pekerjaan adalah hal utama yang bisa memberikan perubahan dan memberikan jaminan dalam menjalani Dalam setiap kehidupan, hal mendasar yang paling dicari banyak orang adalah mencari pekerjaan. Karena pekerjaan adalah hal utama yang bisa memberikan perubahan dan memberikan jaminan dalam menjalani

Selain keahlian dan usia, jenis pekerjaan yang dipilih juga harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Apabila pekerjaan tersebut dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka akan memberikan manfaat yang besar bagi yang melaksanakannya, misalnya akan mendapatkan tambahan pendapatan dari yang memberikan pekerjaan.

Untuk memenuhi setiap kebutuhan rumah tangga hampir semua jenis pekerjaan menjadi pilihan bagi setiap orang, apalagi kebutuhan tersebut bersifat mendesak, mulai dari menjadi buruh serabutan pun akan tetap dilakukan demi mencukupi kebutuhan tersebut. Meskipun upah yang diperolah dari menjadi seorang buruh tidak begitu besar namun pekerjaan tersebut akan tetap dilakukan. Jenis pekerjaan sangat identik dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang, semakin rendah pendidikan yang dimiliki maka semakin rendah pula jenis pekerjaan yang dilakukan tentu saja pendapatan yang diterima akan kecil.

Hampir sebagian besar masyarakat di desa klaseman menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai buruh tani, baik laki- laki maupun perempuan. Bekerja sebagai buruh tani dipilih karena didesa tersebut masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan masih banyak sebagian masyarakat bekerja sebagai petani. Namun ada juga yang bekerja diluar pertanian misalnya sebagai pegawai negeri sipil, pedagang, karyawan pabrik dan menjadi perangkat desa setempat. Pekerjaan ini dipilih karena menurut mereka hanya hal tersebut yang mereka bisa lakukan selain itu mereka juga tidak mempunyai pengalaman diluar sektor pertanian. Ironisnya pekerjaan tersebut banyak dilakukan oleh orang yang Hampir sebagian besar masyarakat di desa klaseman menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai buruh tani, baik laki- laki maupun perempuan. Bekerja sebagai buruh tani dipilih karena didesa tersebut masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan masih banyak sebagian masyarakat bekerja sebagai petani. Namun ada juga yang bekerja diluar pertanian misalnya sebagai pegawai negeri sipil, pedagang, karyawan pabrik dan menjadi perangkat desa setempat. Pekerjaan ini dipilih karena menurut mereka hanya hal tersebut yang mereka bisa lakukan selain itu mereka juga tidak mempunyai pengalaman diluar sektor pertanian. Ironisnya pekerjaan tersebut banyak dilakukan oleh orang yang

Menjadi seorang buruh tani merupakan pilihan pekerjaan terdekat yang banyak dipilih oleh masyarakat desa klaseman untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bila dilihat, pekerjaan sebagai buruh tani ini merupakan pekerjaan yang lumayan berat untuk dilakukan oleh orang yang memiliki usia yang bisa dikatakan tidak muda lagi. Tenaga yang dikeluarkan juga tidak sedikit, misalnya dalam mengolah tanah, mereka harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengolah 1 petak lahan milik orang lain tersebut dengan waktu yang tidak lama sebelum dilakukan kegiatan tanam. Buruh tani bekerja seharian dibawah sinar matahari dengan menggunakan caping (seperti topi untuk melindungi kepala) agar bisa mengurangi panas yang dirasakan. Mereka bekerja sesuai dengan permintaan pemilik lahan, namun bagi buruh tani yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaannya tidak harus menunggu intruksi dari sipemilik lahan.

Pekerjaan sebagai buruh tani merupakan pekerjaan yang berat untuk usia yang hampir lanjut karena tenaga mereka sudah tidak seperti pada saat masih muda. Masyarakat Desa Klaseman terpaksa memilih pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang semakin bertambah. Dari pada menggantungkan hidup mereka dari tangan orang lain atau dari anak-anak mereka yang sudah bekerja, mereka lebih suka melakukan pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang. Ada pendapat yang mengatakan kalau mereka lebih senang menjadi buruh tani dari pada menjadi buruh tukang dimana salah seorang anaknya menjadi mandor dalam pekerjaan tersebut. Mereka beranggapan, dari pada menjadi beban buat orang lain lebih baik mereka mengerjakan pekerjaan yang tidak mengganggu pekerjaan orang lain. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa bekerja sebagai buruh tani merupakan pekerjaan yang Pekerjaan sebagai buruh tani merupakan pekerjaan yang berat untuk usia yang hampir lanjut karena tenaga mereka sudah tidak seperti pada saat masih muda. Masyarakat Desa Klaseman terpaksa memilih pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang semakin bertambah. Dari pada menggantungkan hidup mereka dari tangan orang lain atau dari anak-anak mereka yang sudah bekerja, mereka lebih suka melakukan pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang. Ada pendapat yang mengatakan kalau mereka lebih senang menjadi buruh tani dari pada menjadi buruh tukang dimana salah seorang anaknya menjadi mandor dalam pekerjaan tersebut. Mereka beranggapan, dari pada menjadi beban buat orang lain lebih baik mereka mengerjakan pekerjaan yang tidak mengganggu pekerjaan orang lain. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa bekerja sebagai buruh tani merupakan pekerjaan yang

Salah satu alasan banyak masyarakat desa klaseman bekerja menjadi buruh tani adalah banyaknya jenis pengeluaran yang mesti mereka keluarkan untuk kebutuhan dalam rumah tangga selain itu juga untuk kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat seperti hajatan, arisan dan kegiatan lain. Dengan menjadi buruh tani, dirasa pengeluaran tersebut dapat mereka penuhi sehingga tidak perlu menyusahkan sanak keluarga bahkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Mereka juga beranggapan, daripada dirumah tidak mengerjakan apa-apa lebih banyak mereka habiskan dengan duduk-duduk sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja dilahan pertanian dengan cara menggarap lahan orang lain.

Terkadang bagi sebagian orang bekerja sebagai buruh tani adalah pekerjaan kasar yang membutuhkan tenaga yang besar dengan pendapatan yang diperoleh masih relatif kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan yang terus meningkat. Tapi bagi sebagian besar masyarakat desa klaseman khususnya bagi bapak-bapak atau ibu-ibu yang hidup berkeluarga, bekerja sebagai buruh tani adalah pekerjaan yang memberikan titik terang untuk menjawab pemenuhan kebutuhan yang mereka habiskan tiap harinya. Tanpa memandang usia yang mereka miliki, mereka rela menghabiskan waktu tua mereka untuk mengerjakan lahan sawah yang kebanyakan usia remaja didesa tersebut enggan untuk melakukan pekerjaan tersebut karena mereka merasa malu untuk bekerja disawah dan lebih memilih untuk bekerja dipabrik karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pada bekerja disawah seperti orang tua mereka. Namun ada juga orang tua mereka yang melarang anak-anaknya untuk bekerja sebagai buruh tani karena pekerjaan tersebut tidak menjanjikan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, karena usia yang masih remaja sehingga lebih banyak diarahkan untuk bekerja disektor industri. Bisa dikatakan bahwa pekerjaan sebagai buruh tani identik dengan individu yang mempunyai usia lanjut Terkadang bagi sebagian orang bekerja sebagai buruh tani adalah pekerjaan kasar yang membutuhkan tenaga yang besar dengan pendapatan yang diperoleh masih relatif kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan yang terus meningkat. Tapi bagi sebagian besar masyarakat desa klaseman khususnya bagi bapak-bapak atau ibu-ibu yang hidup berkeluarga, bekerja sebagai buruh tani adalah pekerjaan yang memberikan titik terang untuk menjawab pemenuhan kebutuhan yang mereka habiskan tiap harinya. Tanpa memandang usia yang mereka miliki, mereka rela menghabiskan waktu tua mereka untuk mengerjakan lahan sawah yang kebanyakan usia remaja didesa tersebut enggan untuk melakukan pekerjaan tersebut karena mereka merasa malu untuk bekerja disawah dan lebih memilih untuk bekerja dipabrik karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pada bekerja disawah seperti orang tua mereka. Namun ada juga orang tua mereka yang melarang anak-anaknya untuk bekerja sebagai buruh tani karena pekerjaan tersebut tidak menjanjikan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, karena usia yang masih remaja sehingga lebih banyak diarahkan untuk bekerja disektor industri. Bisa dikatakan bahwa pekerjaan sebagai buruh tani identik dengan individu yang mempunyai usia lanjut

Seiring dengan perkembangan jaman yang ada sekarang, posisi pekerjaan perempuan mulai terpinggirkan, perannya dalam kegiatan buruh tani lambat laun mulai tergantikan dengan teknologi mesin yang sudah mulai digunakan oleh sebagian pemilik lahan dalam membantu pekerjaannya disawah. Seperti penggunaan mesin threser yang digunakan saat panen, penggunaan alat ini selain dapat menghemat tenaga manusia, alat ini juga dirasa efisien dalam setiap pengerjaannya. Dimana yang sebelumnya banyak dilakukan oleh buruh tani perempuan yang biasa disebut dengan ani-ani. Ani-ani ini dilakukan dengan cara memotong batang padi menggunakan sabit yang kemudian dibawa pulang, sedangkan cara kerja mesin ini adalah melakukan pemisahan bulir padi dengan batang padi yang sebelumnya dilakukan oleh buruh tani laki-laki. Sehingga pekerjaan buruh tani perempuan dalam kegiatan panen semakin lama akan semakin tergeser dengan adanya mesin pemisah padi tersebut.