Kerangka Berpikir

B. Kerangka Berpikir

Manusia dilahirkan kedunia dalam dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Kedua jenis kelamin ini memiliki perbedaan dalam hal sifat yang dimiliki yaitu perbedaan alat reproduksi yang mengikuti keduanya. Perbedaan alat reproduksi ini menyebabkan perempuan mempunyai kodrat untuk menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui. Pembagian peran antara pria dan wanita seringkali hanya berdasarkan adanya perbedaan secara biologis saja. Anggapan bahwa wanita merupakan makhluk yang lemah, perlu Manusia dilahirkan kedunia dalam dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Kedua jenis kelamin ini memiliki perbedaan dalam hal sifat yang dimiliki yaitu perbedaan alat reproduksi yang mengikuti keduanya. Perbedaan alat reproduksi ini menyebabkan perempuan mempunyai kodrat untuk menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui. Pembagian peran antara pria dan wanita seringkali hanya berdasarkan adanya perbedaan secara biologis saja. Anggapan bahwa wanita merupakan makhluk yang lemah, perlu

Terjadi kesalahpahaman akibat perbedaan pengertian yang dipahami masyarakat antara kodrat dan gender. Masyarakat menganggap dimana apa yang sesungguhanya gender dianggap sebagai kodrat yang berarti ketentuan biologis Tuhan. Justru sebagian besar yang dewasa ini sering dinamakan sebagai kodrat wanita adalah konstruksi sosial dan kultural atau gender. Mendidik anak dan merawat rumah bukanlah kodrat melainkan peran yang disebut gender, karena sifat ini dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan dan dapat berubah menurut waktu dan tempat. Pemahaman yang tidak pada tempatnya ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: norma yang berlaku dalam masyarakat, adat istiadat, kepercayaan dan agama. Salah satu akibatnya adalah terdapat diferensiasi peranan antara laki-laki dan perempuan, termasuk di dalamnya dalam hal pembagian kerja. Pembagian kerja ini dikelompokkan dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan produktif atau kegiatan publik dalam mencari nafkah, kegiatan reproduktif atau domestik nonproduktif yaitu kegiatan yang tidak dibayar yang mendukung sumberdaya manusia dalam keluarga dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Ketiga kegiatan tersebut diukur dengan menggunakan analisis gender. Ada beberapa model analisis gender diantaranya adalah model Harvard yang terdiri atas sebuah matrik yang mengumpulkan data pada tingkat mikro (masyarakat dan rumah tangga) meliputi empat komponen yang berhubungan satu dengan lainnya. Penelitian ini dipusatkan pada komponen profil kegiatan. Profil kegiatan dilakukan dengan merinci kegiatan nyata menurut umur dan gender (siapa yang mengerjakan apa), penjadwalan (alokasi waktu) untuk kelompok-kelompok sosial ekonomi. Untuk memudahkan analisis, maka profil kegiatan dikelompokkan menjadi kegiatan produktif, kegiatan domestik dan kegiatan sosial budaya dan kemasyarakatan.

tersebut adalah umur, alokasi waktu, lokasi kegiatan dan pendapatan. Umur digunakan untuk mengidentifikasi apakah oeang dewasa perempuan dan laki- laki serta anak-anak melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Alokasi waktu menegaskan persentase waktu yang dialokasikan bagi setiap kegiatan. Lokasi kegiatan menegaskan dimana kegiatan itu dilaksanakan: di rumah, di sawah, di pasar, di kebun, di dalam keluarga atau di masyarakat. Sedangkan parameter pendapatan melukiskan jumlah uang yang dihasilkan atau diperoleh dari suatu kegiatan, penghitungan disesuaikan menurut jenis kegiatan yaitu per jam.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Analisis Gender Berdasarkan Jenis Kegiatan Buruh

Tani Di Desa Klaseman Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo

Jenis Kelamin: Laki- Laki Dan Perempuan Dalam Masyarakat Dengan Norma, Adat Istiadat Dan Kepercayaan Tertentu

Gender

Kegiatan buruh tani dalam mencari nafkah

Kegiatan buruh tani dalam rumah

tangga

Kegiatan buruh tani dalam lingkungan masyarakat

Pembagian kerja

Perbedaan: • Peran • Fungsi • kedudukan

Untuk mencegah pengambilan data yang tidak diperlukan dan mencegah pengertian yang bersifat ambigu maka dimensi penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

a. Narasumber adalah buruh tani laki-laki dan buruh tani perempuan yang mengerjakan sawah atau mengolah sawah dilahan milik orang lain.

b. Jam kerja, dihitung dalam satu hari yaitu jam kerja yang biasanya digunakan oleh responden untuk melakukan kegiatan produktif, kegiatan domestik non produktif dan kegiatan kemasyarakatan. Untuk melihat perbedaan alokasi waktu, dilihat berapa besar jumlah jam dan presentase waktu dalam sehari yang digunakan buruh tani laki-laki dan perempuan untuk melakukan kegiatan produktif, kegiatan domestik nonproduktif dan kegiatan kemasyarakatan. Sedangkan untuk melihat hubungan lokasi kegiatan dengan profil kegiatan, dianalisis dengan deskripsi analisis yaitu menjelaskan secara mendalam dimana kegiatan itu dilakukan dan dilakukan oleh laki-laki atau perempuan menurut dewasa-anak-anak.