Diferensiasi Kedudukan

4. Diferensiasi Kedudukan

Difernsiasi kedudukan menggambarkan perbedaan posisi antara laki-laki dan perempuan baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Dalam keluarga misalnya, kedudukan laki-laki lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan atau istrinya apalagi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan posisi dari laki-laki adalah sebagai kepala keluraga, Difernsiasi kedudukan menggambarkan perbedaan posisi antara laki-laki dan perempuan baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Dalam keluarga misalnya, kedudukan laki-laki lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan atau istrinya apalagi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan posisi dari laki-laki adalah sebagai kepala keluraga,

Kedudukan anatara laki-laki dan perempuan pada dasarnya memiliki perbedaan yang cukup besar, hal ini akan mempengaruhi jenis pekerjaan dan pengambilan keputusan antara laki-laki dan perempuan. Begitu juga dengan buruh tani yang ada di Desa Kalseman, perbedaan kedudukan tersebut dapat dilihat dapa tabel di bawah ini. Tabel 5.3 Diferensiasi Kedudukan Buruh Tani Laki-Laki Dan Perempuan

di Desa Kalseman

No

Diferensiasi kedudukan

Buruh tani laki-laki

Buruh tani perempuan 1.

Kedudukan dama mencari nafkah

Kedudukan dalam rumah tangga

Kedudukan dalam masyarakat

Melakukan kegiatan

yang kasar 2

- Sebagai kepala

keluarga - Sebagai pemimpin

rumah tangga - Sebagai Suami

Memposisikan dalam peran politik

Melakukan kegiatan yang bersifat pemeliharaan

- Sebagai ibu rumah

tangga - Sebagai istri - Sebagai saudara - Sebagai anak

Memposisikan dalam peran penghubung informasi

Sumber: Analisis Data Primer, 2010 Untuk melihat kedudukan wanita dalam keluraga, perlu melihat bagaimana distribusi serta alokasi kekuatan diantara anggota-anggota keluraga. Aspek yang paling penting dalam struktur keluraga adalah posisis anggota karena distribusi dan alokasi kekuasaan, kemudian sebagai aspek berikutnya yang juga penting adalah pembagian kerja dalam keluarga. Kekuasaan yang dimaksud adalah kemampuan dalam mengambil keputusan yang bisa mempengaruhi kehidupan keluarga.

2 )kegiatan yang biasa dilakukan adalah kegiatan yang membutuhkan tenaga yang besar seperti pengolahan lahan atau bila diluar pertanian menjadi tukang kayu, tukang batu

bahkan menjadi kuli bangunan.

dimana khususnya suami dan istri melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Kombinasi dari kedua aspek itu adalah yang paling mendasar dalam keluarga, yang dipengaruhi pula oleh posisi keluarga dalam lingkungan atau masyarakat (Indrawasih, 1997)

Kedudukan suami istri diatur dalam pasal 31 UU perkawinan (1) Hak dan kedudukan isteri adala seimbang dengan hak dan kedudukan susmi dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. (2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. (3) suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga. Tiga ayat di atas jelas inkonsistensi. Dua yat pertama suami isteri kedudkannya seimbang, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun di masyarakat, serta sama di muka hukum. Namun pada ayat ketiga menegaskan kedudukan suami sebagai kepala keluarga dan isteri sebagai ibu rumah tangga (Ahsan,2010).

Dalam kegiatan mencari nafkah khususnya saat menggarap lahan orang lain, buruh tani laki-laki lebih mempunyai kekuasaan daripada buruh perempuan, karena disamping tenaga laki-laki lebih besar dan mampu mengerjakan pekerjaan di sawah lebih banyak daripada buruh tani perempuan juga karena si pemilik lahan lebih percaya apabila lahan mereka digarap oleh laki-laki. Sama dengan kedudukan seorang perempuan dalam keluarga, dalam kegiatan ini juga terlihat bahwa kedudukan buruh tani perempuan juga dibawah laki-laki. Buruh tani perempuan hanya mengerjakan saat musim tanam dimulai selebihnya dikerjakan oleh buruh tani laki-laki. Seperti pekerjaan yang bisa dilakukan oleh perempuan yang berkaitan dengan pemeliharaan.

Selain mengerjakan kegiatan mencari nafkah diatas, buruh tani perempuan juga melakukan pekrjaan sebagai ibu rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari kedudukan btuh tani keluarga dalam rumah tangga adalah isteri. Sebelum suami pergi, pagi-pagi isteri sudah menyiapkan makanan untuk suami dan anaknya. Begitu pentingnya kedudukan isteri

oleh seorang isteri mulai dari memasak, mencuci, membersihkan rumah dan mengasuh anak. Namun terkadang pekerjaan tersebut dibantu anak perempuannya. Meskipun kedudukan laki-laki dalam keluarga lebih tinggi daripada perempuan namun dalam mengambil keputusan menganai urusan rumah tangga lebih banyak dipegang oleh isteri karena lebih banyak yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehingga lebih mengetahui segala kekurangan yang terjadi dalam rumah tangga. Kedudukan buruh tani perempuan sebagai anak dapat kita lihat apabila dalam keluarga buruh tani tersebut masih ada orang tua/mertua yang tinggal dalam satu rumah. Kedudukan mereka sebagai anak adalah dibawah dari orang tua mereka , mereka mempunyai kewajiban untuk memelihara orang tua mereka. Peran sebagai anak, mereka tujukan dengan cara patuh dan menghormati orang tua/mertua mereka meskipun umur mereka sudah tidak muda lagi. Dan kedudukan buruh tani sebagai saudara dapat dilihat dari silsilah keluarga yang dimiliki serta dalam keluarganya mempuanyai berapa saudara, apakah saudara laki-laki atau saudara perempuan.

Dalam lingkungan masyarakat, kedudukan buruh tani laki-laki lebih banyak diposisikan dalam kegiatan politik yang diberkaitan dengan pengambilan keputusan saat mengikuti rapat-rapat atau berkaitan dengan dalam kegiatan kemasyarakatan yang lain seperti diadakannya upacara keagamaan di desa atau ingin melaksanakan hari raya keagamaan. Kedudukan pada buruh tani perempuan lebih diposisikan kepada peran publik relation. Hal ini terlihat dalam kegiatan yanga da di desa buruh tani perempuan lebih sering menyebarkan informasi tersebut kepada anggota masyarakat lain. Biasanya melalui door to door atau istilah jawanya disebut dengan gethok tular atau menyebarkan informasi dari individu satu ke individu lain secara lisan.s etiap pengambilan keputusan saat terjadi rapat dilingkungan masyarakat lebihbanyak dilakukan oleh para bapak- bapak daripada ibi-ibi. Karena laki-laki lebih memiliki pemikiran yang Dalam lingkungan masyarakat, kedudukan buruh tani laki-laki lebih banyak diposisikan dalam kegiatan politik yang diberkaitan dengan pengambilan keputusan saat mengikuti rapat-rapat atau berkaitan dengan dalam kegiatan kemasyarakatan yang lain seperti diadakannya upacara keagamaan di desa atau ingin melaksanakan hari raya keagamaan. Kedudukan pada buruh tani perempuan lebih diposisikan kepada peran publik relation. Hal ini terlihat dalam kegiatan yanga da di desa buruh tani perempuan lebih sering menyebarkan informasi tersebut kepada anggota masyarakat lain. Biasanya melalui door to door atau istilah jawanya disebut dengan gethok tular atau menyebarkan informasi dari individu satu ke individu lain secara lisan.s etiap pengambilan keputusan saat terjadi rapat dilingkungan masyarakat lebihbanyak dilakukan oleh para bapak- bapak daripada ibi-ibi. Karena laki-laki lebih memiliki pemikiran yang

Diferensiasi kedudukan adalah membedakan kedudukan yang dimiliki oleh buruh tani di Desa Kalseman baik dalam rumah tangga maupun dama masyarakat. Perbedaan kedudukan ini mengambarkan siaapa menjadi apa dalam setiap lingkup kegiatan yang dilakukan. Seperti dalam rumah tangga, kedudukan buruh tani perempuan diposisikan sebagai isteri, anak, ibu rumah tangga dan sabagai saudara. Hal ini tergantung dari mana kita melihat dan lingkup dan menyertai posisi buruh tani perempuan tersebut. Setiap individu bisa memiliki lebih dari satu kedudukan dalam melakukan setiap kegiatan. Seperti dalam kegiatan mancari nafkah dan dalam kegiatan dalam masyarakat, buruh tani laki-laki mempunyai kedudukan sebagai pelaku kegiatan produktif dan memposisikan dalam kegiatan politik namun dalam keluarga buruh tani laki-laki memposisikan diri mereka sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewenangan untuk mengatur keluarga mereka.