Pembagian Kerja Buruh Tani

5. Pembagian Kerja Buruh Tani

Buruh tani adalah seorng yang mengerjakan lahan garapan milik orang lain. Buruh tani itu sendiri bisa dikerjakan oleh laki-laki maupun perempuan, dalam hal ini yang dibutuhkan adalah tenaga untuk mengerjakan lahan garapan/ tenaga buruh tani sangat dibutuhkan dalam kegiatan pertanian, tidak semua kegiatan bertani dapat dikerjakan oleh si pemilik sendiri. Seorang buruh tani harus mampu menggarap lahan pertanian dari awal proses produksi sampai dengan menjelang panen. Dalam kegiatan bertani antara buruh tani laki-laki dan perempuan mempunayi perbedaan yang cukup bersar, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah tenaga, kondisi lahan garapa, pengalaman/pengetahuan dalam mengerjakan lahan serta jenis kegiatan yang dikerjakan/kebiasaan. Dalam pembagian pekerjaan antara buruh tani laki-laki dan perempuan tidaklah sama yaitu untuk buruh tani laki-laki lebih kepada pekerjaan yang Buruh tani adalah seorng yang mengerjakan lahan garapan milik orang lain. Buruh tani itu sendiri bisa dikerjakan oleh laki-laki maupun perempuan, dalam hal ini yang dibutuhkan adalah tenaga untuk mengerjakan lahan garapan/ tenaga buruh tani sangat dibutuhkan dalam kegiatan pertanian, tidak semua kegiatan bertani dapat dikerjakan oleh si pemilik sendiri. Seorang buruh tani harus mampu menggarap lahan pertanian dari awal proses produksi sampai dengan menjelang panen. Dalam kegiatan bertani antara buruh tani laki-laki dan perempuan mempunayi perbedaan yang cukup bersar, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah tenaga, kondisi lahan garapa, pengalaman/pengetahuan dalam mengerjakan lahan serta jenis kegiatan yang dikerjakan/kebiasaan. Dalam pembagian pekerjaan antara buruh tani laki-laki dan perempuan tidaklah sama yaitu untuk buruh tani laki-laki lebih kepada pekerjaan yang

Pekerjaan buruh tani antara laki-laki dan perempuan sangat berbeda, seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Dari jenis kegiatan yang dilakukan dan juga pelaku kegiatan yang mengerjakan kegiatan tersebut. Jenis pekerjaan yang dilakukan ini tidak semuanya dapat dilakukan secara sendirian baik oelh buruh tani laki-laki maupun buruh tani perempuan saja. Karena antara keduannya terdapat hubungan saling melengkapi karena pekerjaan tersebut merupakan kegiatan yang ahrus dilakukan secara bersama-sama, meskipun waktu yang digunakan tidak sama.

Di Desa Klaseman

No Jenis

Kegiatan

Pelaku kegiatan

Buruh tani laki-laki

Kegiatan ini lebih membutuhkan tenaga yang besar sehingga lebih banyak dikerjakan oleh buruh tani laki-laki

2. Mencabut

bibit

Buruh Tani laki- laki

Karena buruh tani laki-laki belih cepat dan lebih banyak dalam mencabut bibit sehingga jarang dilakukan oleh buruh tani perempuan apalagi bila kondisi sangat keras atau kurang air

3. Menanam Buruh tani

perempuan

Karena pada saat mealakukan tanam, buruh tani perempuan lebih kuat menunduk jika dibandingkan buruh tani laki-laki juga dalam pelaksanaannya lebih sabar buruh tani perempuan

4. Menyiangi

Rumput

Buruh tani perempuan

Dalam kegiatan ini buruh tani perempuan lebih jeli dalam memilih rumput yang tumbuh diantara tanaman padi

5. Memupuk Buruh tani

laki-laki

Karena membutuhkan takaran pupuk yangs esuai maka penegtahuan buruh tani laki-laki lebih baik dari pada buruh tani perempuan

6. Nyorok Buruh tani

laki-laki dan perempuan

Kondisi tanah yang tidak selalu sama maka kegiatan ini dilakukan oleh buruh tani laki-laki dan perempuan. Bila kurang air maka dikerjakan oleh buruh tani laki- laki, bila sebaliknya maka dikerjakan oleh buruh tanu perempuan

7. Menyemprot Buruh tani

laki-laki

Dampak dari pestisida yang digunakan tidak baik untuk buruh tani perempuan juga dalam menyemprot hama membutuhkan takaran dan dosis yang tepat serta alat yang digunakan lumayan berat untuk dipakai oleh buruh tani perempuan

8. Ngerit hasil panen

Buruh tani perempuan

Pada saat ngerit tanaman padi kecepatan buruh tani perempuan dirasa lebih cepat dibandingkan buruh tani laki-laki

9. Mengangkut

hasil panen

Buruh tani laki-laki

Jumlah beban yang diangkat sangat berat untuk diangkat oleh buruh tani perempuan sehingga membutuhkan tenaga buruh tani laki-laki yang bersar

Sumber: Analisis Data Primer, 2010 Buruh tani laki-laki di Desa Klaseman cenderung panling banyak mengerjakan kegiatan disawah karena tenaga yang dimiliki jauh lebih

membuat galengan, menyemprot hama, memupuk. Sedangkan buruh tani perempuan hanya mengerjakan saat tanam dan menyiangi rumput karena dari segi pengalaman, buruh tani perempuan lebih berpengalaman dari pada buruh tani laki-laki. Apabila kondisi lahan yang kurang menguntungkan untuk dikerjakan oleh buruh tani perempuan maka buruh tani laki-laki yang akan mengerjakan kegiatan tersebut seperti ndaut, apabila tanah terlalu keras maka sepenuhnya akan dilakukan oleh buruh tani laki-laki sedangkan buruh tani perempuan tinggal menanam di lahan. Kebiasaan atau jenis kegiatan yang dilakukan juga sangat mempengaruhi perbedaan kegiatan buruh tani, apabila kegiatan tersebut tidak pernah dilakukan sebelumnya maka akan memperlambat proses produksi lahan garapan. Misalnya kegiatan mencangkul yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki apabila diserahkan oleh perempuan maka kegiatan tersebut tidak dapat selesai sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Begitu juga dengan kegiatan menanam yang biasanya dikerjakan oleh buruh tani perempuan, bila diserahkan pada buruh tani laki-laki maka kemungkinan bibit yang ditanam tidak akan teratur posisinya.

Pekerjaan buruh tani tidak selalu atau tidak harus dikerjakan oleh satu buruh tani, apakah laki-laki atau perempuan saja. Pada kenyataannya dalam pengerjaannya berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perkerjaan buruh tani lebih berat dari pada yang dilakukan pelh buruh tani perempuan, karena dalam pekerjaannya buruh tani lebih banyak mengeluarkan tenaga dan pekerjaan yang dilakukan juga sangat berat apabila dilakukan oleh buruh tani perempuan. Pembagian pekerjaan ini pada dasarnya didasrakan atas tingkat kesulitan pekerjaan dan juga kebiasaan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Untuk buruh tani laki-laki lebih kepada pekerjaan yang lebih banyak membutuhkan tenaga daripada buruh tani perempuan yang hanya mengerjakan pekerjaan seperti menanam. Kegiatan menanam ini tidak lantas disebut sebagai pekerjaan yang mudah sehingga hanya di[erlukan oleh buruh tani perempuan, namun Pekerjaan buruh tani tidak selalu atau tidak harus dikerjakan oleh satu buruh tani, apakah laki-laki atau perempuan saja. Pada kenyataannya dalam pengerjaannya berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perkerjaan buruh tani lebih berat dari pada yang dilakukan pelh buruh tani perempuan, karena dalam pekerjaannya buruh tani lebih banyak mengeluarkan tenaga dan pekerjaan yang dilakukan juga sangat berat apabila dilakukan oleh buruh tani perempuan. Pembagian pekerjaan ini pada dasarnya didasrakan atas tingkat kesulitan pekerjaan dan juga kebiasaan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Untuk buruh tani laki-laki lebih kepada pekerjaan yang lebih banyak membutuhkan tenaga daripada buruh tani perempuan yang hanya mengerjakan pekerjaan seperti menanam. Kegiatan menanam ini tidak lantas disebut sebagai pekerjaan yang mudah sehingga hanya di[erlukan oleh buruh tani perempuan, namun