Keadaan pertanian

C. Keadaan pertanian

1. Tanaman Bahan Makanan Kondisi sektor pertanian merupakan salah satu indikator kemampuan suatu wilayah dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya. Kemampuan tersebut tentunya harus didukung oleh tersedianya lahan pertanian yang potensial, teknologi yang mendukung, serta sumber daya manusia yang berkualitas. Luas areal panen dan produksi tanaman pangan suatu wilayah dapat digambarkan pada potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Jumlah produksi dan luas areal panen tanaman bahan makanan di Kecamatan Gatak dan Desa Klaseman dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

a. Produksi Tanaman Bahan Makanan

Di Kecamatan Gatak dan Desa Klaseman tidak hanya menanam bahan makanan berupa padi saja, namun juga menanam tanaman bahan makanan palawija dalam hal ini adalah jagung.

namun hasil tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan bagi keluarga mereka. Produksi tanaman bahan makanan di Kecamatan Gatak dan Desa Klaseman dapata di lihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Produksi Tanaman Bahan Makanan Di Kecamatan Gatak

Dan Desa Klaseman Pada Tahun 2008

No Wilayah

Produksi

Padi Jagung Total (ton)

Rata- rata/Ha

Total (ton)

Rata- rata/Ha

Kecamatan Gatak Desa Klaseman

Sumber: Gatak dan Klaseman dalam angka, 2008.

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa di kecamatan gatak tanaman bahan makanan yang memiliki jumlah produksi terbesar adalah tanaman jagung yaitu 271,59 ton sedangkan padi hanya 7,356 ton. Hal ini dikarenakan tanaman padi di wilayah kecamatan gatak masih banyak yang terserang hama sehingga banyak diwilayah tersebut yang gagal panen. Untuk desa klaseman produksi padi sebesar 60 ton namun untuk jagung tidak tercatat karena untuk tanaman jagung sendiri tidak menjadi tanaman utama yang diusahakan sehingga tidak menggunakan semua lahan yang ada diwilayah tersebut dan hasil produksinya sendiri langsung dijual kepasar atau tengkulak.

Meskipun tanaman jagung di desa klaseman lebih jarang terkena hama dan tingkat produktifitasnya lebih stabil daripada tanam padi, kebanyakan petani disana lebih senang menanam padi daripada jagung. Menanam jagung hanya untuk melakukan pergiliran tanaman pada saat kesulitan air dan juga untuk mengembalikan kesuburan tanah setelah tanam padi. Buruh tani juga lebih senang apabila lahan tersebut ditanami padi karena dalam penegerjaannya lebih mudah dan juga upah yang didapatkan lebih banyak.

Luas tanam dan luas panen tanaman disuatu wilayah adalah salah satu cara untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman diwilayah tersebut. berikut luas tanam dan luas panen diwilayah kecamatan gatak dan desa klaseman untuk tanaman bahan makanan pada tahun 2009. Tabel 4.6 Luas Tanam Dan Luas Panen Tanaman Bahan Makanan Di

Kecamatan Gatak Dan Desa Klaseman Tahun 2008 No Wilayah

Luas tanam (Ha)

Luas panen (Ha) Padi Jagung Padi Jagung

Kecamatan gatak Desa Klaseman

Sumber: Gatak dan Klaseman dalam angka, 2008

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa untuk desa klaseman luas tanam untuk tanaman padi adalah 56 Ha sedangkan untuk jagung hanya seluas 11 Ha, hal ini berarti bahwa di desa klaseman lebih banyak mengusahakan tanaman padi daripada tanaman jagung namun tidak menutup kemungkinan tanaman jagung tidak diusahakan karena jagung merupakan tanaman bahan makanan yang laku dipasar dan juga merupakan tanaman selingan apabila tanaman padi terserang hama atau kondisi tanah sedang kesulitan air pada musim panas.

Hampir semua penduduk di desa klaseman memiliki lahan sawah untuk menanam padi atau jagung, hal ini dikarenakan tingkat pembangunan perumahan masih relative rendah. Ada pemilik lahan disana tidak berdomisili didesa tersebut sehingga dalam pemanfaatan lahan tersebut diserahkan kepada buruh tani setempat. Lahan sawah tersebut juga digunakan sebagai sumber pendapatan utama bagi penduduk desa klaseman karena tidak memiliki pekerjaan yang sifatnya tetap sehingga lebih baik memanfaatkan lahan sawah yang dimiliki untuk ditanami padi atau jagung.

Potensi binatang ternak dikecamatan gatak maupun desa klaseman sangat bermacam-macam, hal ini dapat dilihat dari jenis ternak yang diusahakan oleh penduduk wilayah tersebut. populasi ternak dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.7 Populasi Jenis Ternak Di Kecamatan Gatak Dan Desa Klaseman

Tahun 2008

No Wilayah

Jenis ternak

Sapi Kerbau Kambing Kuda Babi

Unggas Lainnya 1. 2.

Gatak Klaseman

Sumber: Gatak dan Klaseman dalam angka, 2008 Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa baik di kecamatan gatak maupun

desa klaseman jenis ternak yang paling banyak dipelihara oleh penduduk adalah jenis unggas. Di kecamatan gatak jenis unggas yang dipelihara adalah ayam yang berjumlah 38.736 ekor dan itik 17.245 ekor sedangkan kambing berada diurutan kedua dengan jumlah 1.648 ekor, karena diareal kecamatan gatak masih terdapat padang rumput untuk menggembala kambing-kambing tersebut. untuk desa klaseman sendiri jenis unggas yang dipelihara adalah ayam 8200 ekor, itik 1800 ekor dan puyuh 900 ekor. Kambing juga banyak dipelihara penduduk dibandingkan sapi karena potensi pakan untuk kambing masih gampang untuk didapatkan.

Hewan ternak yang dipelihara ini merupakan sebagai sumber pendapatan lain yang diharapkan oleh buruh tani yang mempunyai hewan ternak. Apabila pendapatan dari bekerja sebagai buruh tani belum mencukupi maka sebagian hewan ternak yang dimiliki dapat dijual kepasar atau kepada orang yang berminat untuk membeli. Selain pergi kesawah untuk menggarap lahan, seorang buruh tani juga mencari rumput untuk member makan hewan ternak mereka. Namun ada juga yang membawa ternak mereka kesawah untuk mencari makan sendiri.