Contoh Warga Indonesia Keturunan India

Orang Tamil yang Islam di Malaysia disebut “Orang Mamak”. Nenek dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun DR. Mahathir, juga keturunan Tamil. Masyarakat Tamil Islam di Sumatera Timur banyak yang kawin dengan wanita Indonesia Islam setempat sehingga berbaur menjadi masyarakat Melayu atau etnis Indonesia Islam lainnya di Sumatera. Mereka banyak yang berasal dari Uttar Pradesh dan Madras. Mesjid tua yang ada di Medan ialah Mesjid yang terletak di jalan Zainul Arifin dulu bernama jalan Calcutta Kampung Keling dulu namanya kampung Madras dan sekarang sudah diganti kembali namanya seperti dulu oleh Gubernur Sumatera Utara bapak H. Syamsul Arifin, SE. yaitu Kampung Madras dan satu lagi terletak di Jl. Gajah Medan.

3.2 Contoh Warga Indonesia Keturunan India

Penjelasan poin 3.2 berikut ini adalah yang dikutip dari http:id.wikipedia.orgwikiIndia-Indonesia yang telah diringkas. Ada beberapa kelompok suku India-Indonesia yang telah lama menetap di Indonesia. Kelompok suku masyarakat Tamil dari India Selatan banyak terdapat di daerah Sumatera Utara Medan, Pematang Siantar, dan lain-lain. Banyak dari mereka yang didatangkan oleh pemerintah kolonial Inggris untuk bekerja di perkebunan-perkebunan yang dibuka di daerah Universitas Sumatera Utara tersebut. Marimutu Sinivasan adalah seorang pengusaha India-Indonesia yang berasal dari suku Tamil, yang dilahirkan di Sumatera Utara. Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama Indonesia Tamil Tamram yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dan lain-lain. Namun sayangnya di Medan organisasi suku Tamil ini tidak aktif lagi seperti yang diharapkan oleh para kaum yang sudah tua 50 tahun ke atas. Dulunya terdapat sekolah Tamil namun pada tahun 1980 sekolah ini ditutup. Begitu juga dengan pelajaran bahasa Tamil. Sebelumnya suku Tamil ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar bahasa Tamil di berbagai tempat ibadah secara geratis, namun sekarang sudah tidak begitu aktif lagi anak-anak itu belajar sehingga banyak mereka yang sudah tidak bisa membaca dan menulis bahasa Tamil. Sebenarnya banyak orang-orang tua Universitas Sumatera Utara yang sangat menyesalkan hal ini dan mereka sangat berharap agar generasi muda mereka tetap mempertahankan bahasa maupun kebudayaan mereka. Adapun ciri-ciri masyrakat Tamil adalah berkulit hitam. Kelompok suku masyarakat Punjabi dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan lain-lain. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama Sikh. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah Raam Punjabi, raja sinetron Indonesia dan istrinya, Rakhee Punjabi, H.S. Dillon, pakar ekonomi pertanian. Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah Gurnam Singh, pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada Asian Games 1962 di Jakarta. Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara. Ciri-ciri masyarakat Punjabi adalah berkulit putih atau kuning langsat. Kalau lelaki di akhir nama memakai Singh dan perempuan memakai Kaur. Adapun suku Punjabi yang dikenal juga dengan istilah umat Sikh adalah sebagai berikut : 1. Memakai sorban untuk pria 2. Memakai khera atau gelang baja berwarna putih sebagai tanda bahwa umat Sikh tidak dapat dipecah belah bagai baja Universitas Sumatera Utara 3. Membawa kirpan atau pedang untuk membela diri mirip budaya Melayu Palembang 4. Mesh yaitu umat Sikh sangat tidak dianjurkan memotong rambut atau satu helai pun bulu di tubuhnya dan 5. Membawa kanga sisir untuk merapikan rambut. Sebenarnya banyak orang yang salah tafsir atau pengertian terhadap suku Punjabi ini. Banyak orang beranggapan bahwa suku Punjabi ini adalah suku Benggali yaitu orang-orang yang menjual susu. Benggali Bangla adalah orang Bangladesh yang mana mereka adalah suku Pakistan yaitu Pakistan Timur. Jadi sangat jahu perbedaannya baik dari sisi agama maupun bahasa. Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat Sindhi yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan, permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama Gandhi Seva Loka yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan program orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, Universitas Sumatera Utara khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan. Di Medan suku Sindhi ini adalah orang-orang yang jualan di toko sport. Di dalam aktifitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah Gandhi International School di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa Gurdwara, tempat ibadah masyarakat Sikh, dan kuil Hindu untuk mereka yang beragama Hindu. Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Latin Indus India dan bahasa Yunani nêsos pulau yang secara harafiah berarti Kepulauan India. Sejak abada ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. Bahasa Sansekerta digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa- bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Sansekerta, tetapi juga dari berbagai bahasa Prakerta dan bahasa-bahasa Dravida. Universitas Sumatera Utara Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama- agama India, khususnya Siwaisme dan Buddhisme. Namun ada pula pemeluk Wisnuisme dan Tantrisme. Belakangan, dengan bangkitnya Islam, agama Islam pun dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Gujarat sejak abad ke-11, bukan untuk menggantikan sistem-sistem keagamaan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapinya.

3.3 Rumpun Bahasa