5.2.1 Beberapa Definisi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak- kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai
dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO badan PBB untuk kesehatan dunia batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program
pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin. Sementara itu, menurut BKKBN Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi batasan usia remaja adalah 10 sampai
21 tahun.
Sumber http:ceria.bkkbn.go.idreferensisubstansidetail19
Sementara kalau dilihat dari sudut pandang keilmuan psikologi perkembangan, tahapan usia bisa dibedakan menjadi :
- Infant bayi -- 0 - 1 tahun - Toddler balita -- 1 - 3 tahun
- Preschool prasekolah -- 4 - 6 tahun - Childhood kanak2 -- 7 - 12 tahun
- Adolescent remaja -- 13 - 19 tahun - Early adulthood dewasa muda -- 20 - 34 tahun
Universitas Sumatera Utara
- Middle adulthood dewasa madya -- 35 - 65 tahun - Late adulthood dewasa akhir -- 65 tahun
Sumber http:id.answers.yahoo.comquestionindex?
qid=20100309202703AAeyQPM Menurut Hurlock 1981 remaja adalah mereka yang berada
pada usia 12 -18 tahun. Monks, dkk 2008 memberi batasan usia remaja adalah 12 – 21 tahun. Menurut Stanley Hall dalam Santrock,
2003 usia remaja berada pada rentang 12 – 23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli bisa dilihat bahwa mulainya
masa remaja relative sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi bahkan ada yang dikenal dengan istilah remaja yang
diperpanjang dan remaja yang diperpendek. Sumber
http:episentrum.comartikel-psikologipsikologi-remaja- karakteristik-dan-permasalahannyamore-190
Dari uraian di atas terhadap definisi remaja peneliti membuat suatu klasifikasi kisaran kelompok usia tersendiri sebagai berikut:
Remaja : 15 sd 30 tahun
Dewasa : 31 sd 50 tahun
Orang tua : 51 tahun ke atas
Agar diperoleh sampel yang bervariasi, angket disebarkan kepada jenis kelamin yang berbeda dengan usia yang berbeda pekerjaan yang berbeda serta
Universitas Sumatera Utara
latar belakang pendidikan yang berbeda pula. Begitu juga halnya dengan wawancara yang dilakukan. Hal ini dilakukan karena ada asumsi bahwa jenis
kelamin, faktor usia, pekerjaan dan latar belakang pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam mendeskripsikan atau melihat perbedaan yang
terjadi.
5.3 Teknik dan Prosedur Penelitian