Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan ekspresi verbal yang disebut bahasa. Bahasa dapat dijadikan sebagai alat komunikasi ataupun alat untuk mengungkapkan perasaannya sehingga manusia mampu menghasilkan tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa adalah satu sistem kognitif manusia diatur oleh kaidah- kaidah yang unik yang dapat dimanipulasi oleh manusia, untuk menghasilkan menerbitkan sejumlah ayat-ayat yang tidak terbatas, berdasarkan unsur- unsur yang terbatas untuk dipakai oleh manusia itu sebagai alat berkomunikasi dan mengakumulasi ilmu pengetahuan Simanjuntak: 2008 :17. Bahasa dapat menggantikan peristiwakegiatan yang seharusnya dilakukan oleh individukelompok. Dengan bahasa seseorang individukelompok dapat meminta individukelompok lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Kalimat yang diucapkan oleh seseorang individu kepada individu lain bersifat individual. Universitas Sumatera Utara Seseorang yang telah mempelajari linguistik dan ahli dalam ilmu itu dinamai linguis ahli linguistik. Jadi seorang linguis tidaklah mempelajari bahasa agar dapat bertutur dalam bahasa itu, tetapi menganalisis bahasa itu untuk mengetahui bagian-bagiannya, dengan demikian mengetahui struktur dan hakekat bahasa itu. Seseorang yang dapat bertutur atau berbicara dalam beberapa bahasa dengan lancar belum tentu seorang linguis ahli linguistik, dia dinamai seorang poliglot. Seorang linguis boleh juga disebut seorang poliglot, apabila dia dapat bertutur dalam beberapa bahasa dan ahli dalam menganalisis bahasa menurut cara-cara linguistik. Masyarakat bahasa pada awalnya adalah ekabahasawan monolingual. Semua keperluan komunikasi dapat dilayani oleh satu bahasa saja. Sejalan berkembangnya masyarakat tersebut, maka bahasa itupun secara otomatis ikut berkembang. Dahulunya masyarakat dapat dilayani dengan satu bahasa saja, namun karena semakin lama semakin banyak masyarakat maupun bangsa lain maka semakin bervariasi bahasa tersebut. Sehingga yang semula monolingual menjadi bilingual. Kota Medan merupakan kota besar yang sangat strategis untuk perdagangan. Dalam sejarah, Masuknya bangsa lain ke Indonesia khususnya Kota Medan melalui jalur perdagangan. Sehingga berbagai suku maupun bangsa terdapat di Kota Medan seperti Cina, India, Pakistan Arab dan lain- lain. Masuknya bangsa lain ke Kota Medan menyebabkan adanya multietnik keragaman etnik. Keragaman etnik membuat suatu bangsa memilih bahasa Universitas Sumatera Utara dalam percakapan sehari-hari. Adapun bahasa yang dipergunakan sehari-hari untuk berkomunikasi adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah. Keragaman kelompok etnik di Kota Medan sebagian besar tidak membentuk komunitas sendiri. Di Kota Medan terdapat pembauran antar kelompok etnik baik dalam lingkungan sekolah, dan rumah. Dari pengamatan sepintas kelompok etnik India sebagai WNI keturunan tidak menutup diri dengan warga pribumi. Pembauran yang terjadi memungkinkan etnik India untuk memilih bahasa yang digunakan dalam berinteraksi. Berdasarkan sejarah datangnya orang India ke Indonesia yang telah disurvei oleh peneliti dengan menanyakan beberapa orang suku India Tamil. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, Narain Sami, SH mengatakan kemungkinan suku India pertama sekali datang ke Sumatera Utara sekitar tahun 1602, tapi beliau juga tidak begitu pasti. Namun berdasarkan amatan yang dilakukan oleh Sinar, yang ditulis dan diterbitkan pada tahun 2008, mereka sudah berada di Indonesia sejak tahun 717 M. Kedatangan berbagai etnis India ke pantai Timur Sumatera dan pantai Barat Sumatera Utara sudah lama sekali sebelum Masehi. Pada awalnya mereka membawa agama Hindu dan yang terakhir mereka membawa agama Budha, terutama masa arus angin dari India ke Barus pada bulan Nopember dan Desember. Coomalaswamy menulis bahwa Sumatera yang mula-mula sekali sejak sebelum Masehi menerima pendatang Hindu-India. Universitas Sumatera Utara Sejak abad ke-3 M, transportasi perdagangan di kepulauan Nusantara di tangan orang Cola. Untuk lebih rincinya penulis akan memaparkan tentang keberadaan suku bangsa ini berdasarkan kutipan dari buku karangan beliau dan dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas pada bab tersendiri. Lamanya orang India di Indonesia terutama di wilayah Deli dapat memungkinkan terjadinya perubahan pemakaian bahasa atau yang disebut dengan pilihan bahasa. Perubahan pemakaian bahasa akan terjadi dalam masyarakat yang multietnik. Karena multietniknya suatu masyarakat akan mengakibatkan bilingual atau mulitilingual. Pemakaian bahasa akan senantiasa menyesuaikan situasi atau konteksnya di mana seseorang berada. Dilihat dari keanekaragaman di atas, terdapat dua interaksi sosiolinguistik di tengah-tengah masyarakat Medan. Interaksi sosiolinguistik tersebut adalah interaksi intrakelompok masyarakat itu sendiri dan interaksi antarkelompok masyarakat yang berbeda. Hal itu menyebabkan kendala terhadap pola penggunaan bahasa dan sikap bahasa masyarakat tersebut. Interaksi intrakelompok melibatkan anggota-anggota kelompok masyarakat yang sama dan pola komunikasi verbal di dalamnya cenderung menggunakan bahasa masyarakat itu atau bahasa daerah. Sebaliknya interaksi antarkelompok melibatkan anggota kelompok masyarakat yang berbeda. Pola komunikasi yang melibatkan masyarakat yang antarkelompok ini akan ditandai oleh penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Universitas Sumatera Utara Pentingnya bahasa kini makin disadari oleh masyarakat di dunia. Hal ini dipicu oleh kenyataan bahwa banyak bahasa yang ada di dunia ini, terutama bahasa ibu atau bahasa daerah yang mengalami pergeseran dan bahkan keberadaannya terancam punah. Banyak yang telah melakukan penelitian tentang bahasa-bahasa daerah baik dari kajian fonologi, morfologi, sintaksis maupun semantik, namun sepanjang pengetahuan penulis belum ada yang secara khusus meneliti Bahasa India terutama dari disiplin ilmu sosiolinguistik. Padahal kalau dilihat dari sejarah kedatangan orang Tamil ke Indonesia mereka sudah cukup lama tinggal bahkan ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, banyak juga kata-kata yang diambil dari bahasa Tamil yang diserap menjadi bahasa Indonesia. Sebagai contoh bahasa Tamil yang sudah menjadi bahagian Bahasa Melayu adalah sebagai berikut: Melayu Tamil - onde - besi - talam - badai - dahaga - ragam - undi - wesi - talam - badai - dagam - iragam Universitas Sumatera Utara - santri - peti - pinggan - kawal - kedai - kuil - dan lain-lain - santiri - peti - pinggan - kaawal - kadai - koil

1.2 Identifikasi Masalah